EMPAT BELAS : RAHASIA BAGAS

56 7 1
                                    

Ketakutan yang berlebihan itu bahaya, sama bahayanya dengan harapan yang berlebihan

Setelah memasukkan tissue nya kembali, Salma segera beranjak dari tempat duduknya untuk melangkahkan kaki menuju bus. Matanya terlihat sembab, senyum yang terus menghiasi wajahnya pun sudah hilang.

Sesampainya didalam bus, Salma menengok ke sekitar bangku-bangku yang tersusun rapih disana untuk mencari tempat duduk yang pas untuknya saat ini. Dan Salma memutuskan untuk duduk dibangku paling depan agar menjauhi Bagas yang sekarang sedang duduk dibangku belakang.

Bagas sempat melihat kearah Salma, ia tau betul bahwa saat ini Salma butuh waktu untuk sendiri. Memang selama ini Bagas hanya menganggap Salma sebagai sahabat sekaligus rekan kerjanya di organisasi ini, dan ia sungguh tak menyangka bahwa Salma telah mengungkapkan perasaanya. Tapi ada satu rahasia yang Salma tidak ketahui.

Salma mengeluarkan hape yang berada didalam saku celana jeans berwarna hitam pekat yang dipakainya, ia juga mengeluarkan headset putih yang tadinya berada didalam ranselnya. Ia membuka aplikasi Joox dan memutar sebuah lagu yang sangat pas dengan keadaan hatinya saat ini. Salma tau betul jika musik ini akan memancing air matanya keluar kembali dari zona aman, tapi Salma tidak peduli ia akan tetap memutarnya untuk saat ini saja....

I will leave my heart at the door
I won't say a word
They've all been said before
So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what's coming next
Or scared of having nothing left

-All I Ask, Adele-

Hampir sampai lagu itu menuju reffren-nya Salma segera melepas headset yang menggantung ditelinganya itu. Berharap dengan tidak melanjutkan lagu itu, hati Salma akan tenang kembali. Tapi apa boleh buat, hasilnya nol persen, saat ini mata Salma tidak mampu lagi membendung air-air yang sudah terkumpul dikantong matanya.

Kemudian Salma segera berpaling melihat kearah jendela.

" Salma, lo kuat! Lo bukan cewek pengecut. Lo pasti bisa lupain Bagas Sal "

Teriak salma dalam hati. Sebenarnya Salma tidak yakin mengenai itu, bagaimana dia bisa melupakan Bagas yang telah dicintainya selama 3 tahun ini. Dan ketika ia sudah sangat yakin mengenai perasaan Bagas padanya, takdir sudah berkata lain. Dan sekarang dia harus membuang jauh-jauh harapan itu.

Tiba-tiba Salma teringat akan suatu benda. Benda itu adalah kado pemberian Bagas saat Salma merayakan hari dimana ia dilahirnya tahun lalu. Benda itu segera ia keluarkan dari dalam tasnya. Dan memandangnya lekat-lekat

Jauh dibangku belakang, Bagas juga tampak mengeluarkan sebuah kertas yang masih terlipat dari saku samping ranselnya. Kertas itulah yang kemarin diberikan Salma padanya . ia masih menyimpan baik-baik kertas itu. Setelah membuka kembali dan membaca isi kertas itu lagi Bagas tersenyum sambil memandang kearah depan. Selanjutnya Bagas menutup mata supaya ia tertidur dan melupakan apa saja yang baru terjadi.

Semuanya terjadi tanpa mereka ketahui satu sama lain.

***

Melihat Salma yang saat ini terdiam , Mila salah seorang anggota OSIS yang akrab dengan nya mendekati Salma. Ia melihat Salma yang sedang sibuk mengusap matanya dengan sebuah tissue sambil memegang erat sebuah benda mungil berbentuk Doraemon tokoh kartun idola Salma.

" Salma, lo kenapa ? " Salma kaget karena kehadiran Mila yang sebelumnya tidak ia ketahui. " gu-gue nggak papa kok Mil, "

" lo jangan bo-ong deh. Mata lo itu merah banget, pasti lo barusan nangis kan ? " mendengar pertanyaan itu Salma sontak terkekeh walaupun itu hanya sebuah sandiwara

" enggak Mil, gue tiba-tiba kangen aja sama nyokap bokap gue dirumah. "

" yaelah Sal, ada-ada aja lo. Yaudah deh... eh gue boleh duduk sini nggak ? " pinta Mila sambil menunjuk kearah bangku kosong tepat disamping Salma.

"terserah lo " jawab Salmab singkat. Setelah itu Salma kembali fokus pada pandangannya kearah jendela.

***

Entah hanya Mila atau juga orang lain yang menyadari tingkah Salma hari ini aneh, seharusnya ini menjadi ajang bersenang-senang tapi selama berada di lokasi rekreasi ini Salma hanya duduk sendiri, termenung. Sebelumnya Salma adalah orang yang sangat aktif, bergaul dengan siapa saja, tapi tidak untuk saat ini.

Hari ini Salma terlihat seperti ice cream, manis tapi sangat dingin

***

Setiap Bagas terlihat akan berjalan mendekatinya, Salma langsung beranjak pergi dari sana. Bukan karena apa-apa, tapi hanya saja Salma takut jika perasaanya pada Bagas tidak akan berhenti. Yang ia tahu, ia ingin cepat-cepat pulang dan melupakan semuanya. Itu saja.

Bagas hanya melihat Salma berlari menjauhinya. Ia takut jika dengan adanya dia disamping Salma, ia hanya akan menyakitinya.

" Salma, sebenarnya apa yang kamu rasakan juga sempat aku rasakan dulu. Jauh sebelum kau menyukai ku, aku terlebih dahulu mempunyai rasa itu. Tapi aku terlalu takut. Takut mengakuinya dan aku telah membuang rasa itu jauh-jauh. Aku tidak mau terjebak dalam cinta ini. Cinta yang untuk kita terlarang. Kamu akan tau alasan yang sebenarnya nanti.... " desah Bagas dari hati.



Jangan lupa vote & comment ya..
Jangan jadi readers pasif.
Oiya kalo baca, putar saran lagunya nya biar bapernya ngena. Hehe
Terimakasih..

Find You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang