Author POV
Samar-samar sinar Matahari mulai menyerang pertahanan mata yang enggan terbuka, ditambah lagi dengan suara nyaring jam weker yang kian amat berisik.
Aries pun menyerah kalah dan bangkit dari kasurnya.Jam menunjukan pukul 05.15 WIB, saat nya bagi Aries untuk menyegarkan badan lalu meninggalkan rumah untuk menuntut ilmu. Seperti biasa, setelah mengenakan seragam putih abu-abu nya, Aries melingkarkan jam tangan hitam ditangan kirinya dengan menggendong tas abu pada bahu kiri. Tak lupa ia juga menyambar headphone yang tergeletak diatas meja belajar, kemudian dikenakanya di leher. Ya, kebiasaan ini juga yang menjadi faktor penting dalam penampilanya. Tak jarang banyak siswi-siswi yang menyebut Aries termasuk dalam most wanted boy di sekolah.
Sikapnya yang bisa dibilang cuek terhadap kebanyakan siswi yang mengaguminya tidak menjadi hambatan bagi perjuangan mereka, bahkan sikap inilah yang membuat mereka semakin menyukai sosok Aries.
(*)
Aries segera melangkahkan kaki menuju meja makan kemudian duduk untuk sarapan.
Seperti biasa, ia tidak mendapati papa nya ada disana bersama sang mama." anggota keluarga ada 4, tapi tetep aja cuma tiga yang sarapan. " sindir Aries. Dia memang selalu merasa kesal setiap pagi. Ketika ia bangun, ia jarang sekali melihat sosok papa yang ada untuknya.
" huss, nggak boleh gitu ah. Papa kan--"
" cari uang biar bisa biayain kamu sama adik kamu sekolah. " jawab Aries meneruskan kalimat mamanya. " Aries!"
" apa ma ? Kalau papa emang cari uang buat masa depan dan kebahagiaan aku sama Ara, lalu kenapa papa malah nggak pernah bisa nyempetin waktu luang buat kami? "" tapi ini tuntutan pekerjaan papa sayang, kamu harus bisa memahami. "
" kerja kok jam 6 lebih 15 udah berangkat. Itu kerja apa antri sembako. "
" Aries!!! Kamu itu ya" bentak mama pada Aries. Sikap Aries yang dingin pada semua orang termasuk papanya membuat dia sering pro-kontra dengan sang papa.
" kenapa lagi ma? Aries bener kan. Emang fakta kalah papa sebenernya nggak peduli sama kita"
" kami berdua sangat sayang sama kamu maupun juga adik kamu. Kami peduli. Tolong jangan buat mama bentak kamu lagi. Kasian adik kamu, dia belum tau apa-apa. "
" tapi ma seandainya setiap pagi papa selalu sarapan sama kita, bukannya itu lebih damai. "
" iya kak, aku setuju " tiba-tiba adik Aries angkat bicara.
" Sudahlah , mama nggak mau berdebat sama kalian. " Aries tidak menjawab. Ia tertunduk dan hanya memandangi nasi dan lauk pauk yang tersedia dihadapannya. Ia tau, jika dia terus saja membahas tentang sang papa ia tidak akan bisa mendengarkan mamanya. Dalam hal ini ia sangat menyayangi mamanya dan tidak mau membuat mama sakit hati atas perkataannya.
" gimana sekolah kamu ? Baik-baik aja kan ? " tanya sang mama. Aries hanya mengangguk pelan.
" kalau Ara? "
" kemarin ulangan matematika Ara dapet nilai 80 ma"
" wah, keren deh dek Ara. Besok ditingkatin lagi ya.. belajar sama kak Aries atau mama. O iya Ries, kalo ada masalah kamu bilang ke mama. Jangan diem aja, kamu satu-satunya harapan mama dan papa. Satu lagi, kalau kamu ada masalah sama temen kamu. Kamu jangan langsung menghakimi dia, kamu pun harus tau alasan mengapa orang itu melakukan hal buruk. "
" maksud mama ? "
" iya, kemarin itu mama liat berita di tv, kalau ada seorang mahasiswa sampai bunuh diri gara-gara dibenci sama temen-temennya. Dan kamu tau ternyata masalah mereka cuma sepele. Dan gara-gara salah paham mereka berantem. Mama nggak pengen kamu kaya gitu. Coba bayangin kalau anak mama satu-satunya ini berantem, terus bonyok. jadi jelek deh. "
" wajah kak Aries jadi biru-biru gitu ya kan ma? Kaya alien. " ejek adiknya sambil menjulurkan lidahnya pada Aries.
" perasaan yang biru itu avatar deh. Bukan alien. " jawab Aries sombong.
" ah kakak, au ah "
Aries tersenyum kecil. Mama dan adiknya selalu saja tau cara membuat badmood Aries jadi goodmood. "Btw, Ya enggak lah ma kalau aku nglakuin hal bodog kayak gitu. "
Tiba-tiba Aries teringat akan perlakuannya pada Chassie kemarin. Ia membentak Chassie, dan menyuruhnya pulang sendirian. Bukannya itu hal keji yang dilakuin seorang cowo ke cewe?
" hmm, tapi kalau jelas-jelas Aries liat orang itu nglakui hal yang nggak bener gimana dong ma? "
" memangnya kamu udah tau latar belakangnya ? "
" ya enggak sih ma,tapi kan--- "
" tuh kan kamu pasti lagi ada masalah sama temen "
Argh, kenapa gua mudah banget makan umpan mama.
" hmm.. bukan masalah besar sih ma, tapi ya mungkin cuma aku yang salah paham"
" gini ya Ries, mama nggak perlu tau detail masalah kamu sama temen kamu. Toh kamu juga sudah dewasa.. tapi yang perlu kamu ingat itu Ketika kamu membenci seseorang, kamu sedang membuat hidupmu semakin rumit."
Aries berpikir keras, apakah dia harus menemui Chassie dan meminta penjelasan atas kelakuanya terhadap silvi atau kah tetap membenci Chassie.
Masa gue harus minta penjelasan ke dia. Tapi kalo enggak, nggak adil juga buat dia dan Chassie belum tentu salah sepenuhnya
Aries segera menyelesaikan sarapanya dan beranjak pergi
" ya udah ma, Aries berangkat dulu ya. " Aries menyambar tas yang ada diatas meja belajar kemudian menghampiri adiknya dan mendaratkan tangan diatas kepala Ara untuk mengacak-acak rambutnya." apaan sih kak. Udah sana cepet berangkat" Kemudian ia segera meluncur menghampiri motornya yang sudah siap didepan pintu rumah.
" ehhh kok nggak salaman sih" teriak mamanya. " salamannya nanti aja deh, Aries lupa sesuatu nih ma disekolah "
Tanpa cap cip cup lagi, Aries segera melaju kencang menuju sekolah tercinta SMA Garuda Bangsa. Ia berniat untuk menemui Chassie.
Jangan lupa vomment :)
Warning! Typo everywhere.
Terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You.
Teen FictionSaat bayangan akan seseorang datang tapi tak kunjung berhenti. Terus tergulung perasaan tapi tak kunjung dicintai. (*) Cassie. Anak yang tergolong rajin baru kali ini tertarik sama cowok yang sifatnya berseberangan sama dia. Yapp, pasti perjuangann...