Prolog (2)

191 30 12
                                    

Aku benci hujan. Bagiku hujan seperti sebuah nyanyian kesedihan dalam diriku. Nyanyian itu selalu membawaku kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan. Masa dimana aku harus merasakan perpisahan dalam hidupku.

Perpisahan itu datang saat ribuan tetes air hujan membasahi bumi. Ketika hujan datang, kebahagiaanku pergi dan juga telah membawa kabur sebahagian diriku entah kebelahan bumi yang mana.

Sekarang siapa yang harus kusalahkan? Apakah aku harus menyalahkan waktu? Atau bisakah aku menyalahkan takdir? Namun apa yang harus kupermasalahkan sekarang, semuanya telah berlalu. Aku benar-benar membenci hujan, karena ketika hujan aku akan merindukan masa laluku.

-KEVIN  ANGGARIKSA PRAYUDHA-

All About RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang