Chapter 26

11 1 0
                                    

"Persahabatan yang unik itu terjadi ketika kalian sudah saling caci memaki mengenai keburukan masing-masing. Tetapi akan selalu saling memberi nasehat jika kamu keliru, walau dengan cara yang salah. Seperti memulai pertengkaran denganmu."

√√√√√

Ketiga motor gede itu memasuki rumah khas mediterania itu. Pemiliknya siapa lagi kalau bukan Kevin dan ketiga sahabatnya. Sepulang sekolah mereka langsung menuju rumah Kevin yang sudah dianggap sebagai base camp mereka sehari-hari. Selain karena rumah ini lah yang paling besar diantara rumah yang lainnya, selalu akan banyak makanan yang mereka dapatkan jika bermain di rumah Kevin. Alasannya apalagi kalau bukan karena sang nyonya besar, Ira Dermawan Prayudha, bunda Kevin tercinta yang sangat hobi memasak. Kalau kata Naufal, mereka itu tempat sampah yang akan menampung apa saja yang dibuat sang bunda.

Keempat remaja itu mulai memasuki rumah dengan celetukan candaan khas Naufal dan Arga yang tidak pernah akur. Begitu memasuki ruang keluarga, tempat biasa mereka menghabiskan waktu bersama tercium aroma masakan yang mampu membuat perut keempatnya keroncongan seketika. Dan ternyata sang nyonya besar sedang membuat sesuatu di dapur.

Naufal menggeleng-gelengkan kepalanya guna menghalau rasa lapar yang langsung menghampirinya. Tetapi aroma makanan ini tidak mampu ditolak, ahh selalu kekalahan yang didapatkan Naufal ketika menghirup aroma makanan yang dimasak oleh sang nyonya rumah ini. "Bunda masak apaan sih, Vin? Ini enak banget aromanya. Udah ngiler gue," celetuk Naufal.

Kevin hanya diam sebab menurutnya percuma saja menjawab pertanyaan itu ntar ujung-ujungnya pasti Naufal sendiri yang mencari jawabannya sendiri. Kemageran Kevin emang sudah mendarah daging ya. Melihat tidak ada jawaban, Naufal mendengkus keras ke arah Kevin. Untung sahabat.

"Gue langsung ke dapur aja ah." Setelah mengatakan itu, Naufal langsung berlari tanpa mempedulikan sorakan dari ketiga sahabatnya itu.

Kevin, Arga dan Celia meletakkan tas mereka di sofa ruang keluarga. Kemudian ketiganya menghempaskan tubuhnya guna mengistirahatkan badan sejenak. Penat yang sedari tadi menghantui karena kemacetan yang cukup panjang di sepanjang perjalanan harus segera dihilangkan. Celia menyandarkan kepalanya ke pundak Arga, sang pacar. Melihat hal itu, Kevin memutar bola mata panas. Emang ya bucin gak tahu tempat banget. Untung sahabat.

Selang beberapa menit, Naufal datang dengan sepiring bolu cokelat yang sangat menggugah selera. Arga bahkan beranjak tanpa perduli kepala Celia yang kepentok ujung sofa. Air liurnya sudah menjadi-jadi. Ia mengambil sepotong lalu memakannya perlahan. Sungguh nikmatnya tiada tara. Celia hanya bisa cemberut sambil mengelus-elus kepalanya akibat rasa sakit akibat kepentok. Beda dengan sang tuan rumah yang asyik memejamkan mata tanpa perduli dengan kelakuan gila ketiga sahabatnya itu.

Melihat kekusyukan Kevin memejamkan mata, Naufal bertelepati dengan Arga dan Celia terkait diskusi mereka tadi di kantin mengenai pertanyaan sebenarnya ada hubungan apa Kevin dengan adek kelas itu. "Sejak kapan elo deketin si adek kelas imut itu?" tanya Naufal pada Kevin yang sedari tadi hanya diam membisu.

"Kayaknya baru sih," sela Arga cepat.

"Bukan elo yang gue tanya abang bebebnya Celia. Kevin yang gue tanya," ucap Naufal dengan penuh penekanan.

"Namanya Kara." Kevin cukup jengkel mendengar kata adek kelas itu. Kan dia punya nama pikir Kevin.

"Wah elo udah tahu namanya. Gercep juga," sahut Naufal jahil.

"Kalian sedang membicarakan Kara Arwantha bukan?" suara Ira, ibunda Kevin bertanya tiba-tiba tanpa bisa menyembunyikan nada penasaraan di suaranya.

"Iya bun. Gak usah kepo deh," jawab Kevin cepat. Ia terlalu malas meladenin sifat kepo bundanya yang selalu membuatnya kesal.

Ira mencebikkan bibirnya mendengar jawaban sang anak pertama yang menurutnya sangat mirip dengan sang suami saat muda dulu. "Ya udah. Bunda balik ke belakang dulu ya. Ini camilannya silahkan kalian makan ya," ucapnya dengan senyum lebar hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang