Part 1

11.7K 407 2
                                    

Ketukan pintu membangunkan seorang wanita dari tidur nyenyaknya. Matanya melirik jam dinding yang menempel di dinding tak jauh dari sofa yang ia tiduri. Jam 1? Apa kalian pikirkan jika jam 1 dini hari ada yang mengetuk pintu?. Mungkin sebagian kalian akan berfikir, Orang gila mana akan bertamu ke rumah orang jam 1 dini hari.

Wanita itu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Tampan? Satu kata untuk makhluk dihadapannya. Ya, dia suami dari wanita itu, suami yang selama setengah tahun berstatus sebagai laki laki yang sah dalam hidupnya tapi yang ia rasakan kosong. Ada sebagian hati wanita itu yang kosong.

Apa kalian bertanya mengapa suami wanta itu baru pulang jam 1 dini hari? Bukankah biasanya pulang kerja disore hari? Asal kalian tau suami wanita itu adalah seorang pilot. Pilot yang tampan namun misterius. Dia datang dengan wajah dinginnya dan pergi dengan wajah dinginnya pula. Wanita itu menunggu suaminya pulang sampai tertidur di sofa, karena Clara tau dia akan pulang hari ini. Clara Ayuningtyas Naiaro. Nama wanita itu.

Menurut kalian dari mana Clara tau kalau dia akan pulang hari ini? Apa kalian pikir dia menghubungi Clara dan menyalurkan rasa rindu dan ingin segera pulang? Kalian salah sangat sangat salah. Clara mengetahui dia pulang karna temannya yang juga pilot juga teman Clara, Clara selalu menanyakan kabar suaminya dari temannya itu. Kasihan? Memang begitu nasib Clara. Ada tapi tak terlihat.

"Apa sudah puas memandangiku? Kau mengahalangi jalanku"
Ah ya bahkan Clara lupa ia telah berdiri di depan pintu dari tadi dan menghalangi jalan suaminya untuk masuk.
"Maaf"
"Apa tidak ada kata lain selain kata maaf yang terlontar dari mulutmu itu hah?."
Kasar? Ya memang begitulah Rio. Rio Alterio. Suami Clara. Rio melangkahkan kakinya ke anak tangga menuju kamar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Clara.
"Rio apa kau tak ingin makan? Aku memasakan makanan untukmu"
"Aku akan makan setelah aku mandi,tunggulah dibawah"

Clara segera bergegas ke dapur untuk menghangatkan makan malam yang telah ia buat sejak 5 jam yang lalu, dan segera menyiapkannya ke meja makan. Jika kalian bertanya apakah Clara sudah makan? Tentu jawabnnya belum. Karna apa? Seperti yang Clara katakan tadi, Clara mengetahui jikalaau Rio akan pulang hari ini. Dari itu aku menunggunya dan berharap bisa makan bersama.

"Ehm"
Deheman itu membuat Clara kaget, Clara terlalu lama melamunkan berhayal makan malam dengan Rio membuatnya tak sadar bahwa Rio sudah selesai mandi.
"Duduklah, aku memasakkan ini semua untukmu. Maaf kalau kau tidak suka"

Clara segera menaruh piring di depannya dan menyendokkan nasi serta lauk yang ia buat.

Clara bingung, haruskah ia duduk?. Percayalah Clara tidak punya cukup keberanian untuk itu. Alhasil Clara hanya berdiri disampingnya dan melamun lagi.
"Heh apa aku menyuruhmu hanya mematung disebelahku. Duduklah dan makan!"

Clara segera duduk dan mengambil makanan tanpa membantah kata katanya. Mereka makan dalam diam. Banyak yang ingin Clara tanyakan, tapi semua terasa tercekat ditenggorokan.

Calara melamun lagi sampai tak sadar Rio sudah beranjak ke kamarnya. Clara bergegas membersihan meja makan dan segera menyusulnya ke kamar.


Sesampainya di kamar Clara melihat Rio sudah tidur tengkurap, lelah mungkin. Clara merangkak ke sisi tempat tidur dengan sangat pelan agar tidak menggangu tidur Rio, memposisikan dirinya menghadap wajah Rio. Damai. Hanya saat dia tertidur Clara bisa puas mentap Rio.

"Rio,, sampai kapan? Apa yang harus aku lakukan agar kau menatapku?. Sakit yo, kita sudah menikah hampir setengah tahun tapi kau tetap dingin bahkan tak tersentuh. Aku takut yo."
Tanpa sadar clara menetesnkan air matanya. Dia terisak sampai alam mimpi menjemputnya.

^^^

Ini pertama kalinya aku bikin cerita di wattpad. Jangan lupa meninggalkan tanda bintang;)

ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang