Part 12

4.4K 186 0
                                    

Cahaya pagi menelusup ke celah jendela kamar Rio dan Clara. Rio mengerjap menyesuaikan dengan cahaya matahari yang begitu menyilaukan mata.

Ketika kesadarannya sudah kembali ia meraba ke sebelah tempat tidurnya. Kosong? Kemana Clara?. Rio merasa bersalah atas kejadian semalam. Tapi apa boleh buat. Toh Rio memang harus merahasiakan semuanya. Ya harus, sampai Rio siap mengkui siapa Catrine.

Rio beranjak untuk mencari Clara. Disana, Clara berdiri dengan tenang sambil mengiris entah apa Rio tak paham. Yang ia tau Clara sedang memasak sekarang.

Rio mendekat, membimbing tangannya menuju pinggang wanita itu. Memeluk Clara dan menaruh dagunya di ceruk leher Clara. Menghirup harum wanita itu dengan dalam.

"Maaf" Rio berucap lirih.
Clara terkejut dan refleks menjatuhkan pisaunya ke lantai. Rio memeluknya di pagi hari. Ini pertama kalin suaminya itu berlaku demikian.
Clara berbalik dan menatap Rio.

"Untuk?"
"Semuanya, dan.. Dan untuk yang tadi malam. Aku benar-benar minta maaf. Aku belum siap untuk.."
"Ssstt.. Sudahlah jangan diingat. Bagiku cukup kau disini maka aku akan percaya padamu. Aku janji. Hanya itu."
"Terimakasih"

Clara tersenyum, kemudian mengambil pisaunya dan kembali mengiris bawang untuk membuat sarapan. Rio beranjak ke kursi bar dan duduk di sana. Mengamati istrinya yang memasak sekaligus menunggu sarapan mereka.

Rio masih belum mencintai Clara. Rio sadar akan itu. Tapi, wanita di hadapannya ini sungguh membuatnya tak tega. Semua yang dilakukan Clara, membuat Rio terenyuh. Clara begitu mencintainya. Ia bahkan rela berpura-pura hanya untuk membuat Rio disisinya.

Sebenarnya, dari apa hatimu terbuat Cla? Mengapa kau rela bertahan sampai detik ini?.

Tanpa Rio sadari. Clara sudah menaruh piring berisi nasi goreng di depan Rio.

"Makanlah"
"Kau tak makan?"
"Nanti saja, aku masih kenyang" balas Clara tersenyum.

Senyum Clara begitu manis. Tapi tak menggetarkan hati Rio sedikitpun. Jantungya pun berdetak dengan normal. Tidak seperti suami kebanyakan yang mendapatkan senyuman istrinya akan langsung spot jantung mendadak.

"Aku ada jadwal penerbangan hari ini. Setelah sarapan aku mandi dan berangkat ke bandara." ucapan Rio bagai cubitan di hati Clara. Kilasan terakhir Rio pamit untuk jadwal penerbangan kembali terngiang di pikiran Clara. Clara masih trauma akan itu.

Rio yang sadar akan perubahan raut wajah Clara segera melanjutkan ucapannya agar membuat wanita itu sedikit tenang.

"Aku tak akan berbohong lagi. Kali ini aku benar-benar ada jadwal penerbangan. Kau boleh cek jadwalku atau tanyakan pada Rafa."

Clara tersenyum
"Tidak. Aku sudah berjanji untuk mempercayaimu bukan?. Maka aku akan mempercayaimu apapun yg kau lakukan. Asalkan kau tetap disisiku."

Setelah itu, keadaan hening. Rio fokus mengunyah sarapannya. Sedangkan Clara? Dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika Rio pergi nanti.

Mungkinkah Rio menemui Catrine?

^^^

Mulmed as Clara

ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang