Part 6

4.6K 251 1
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian di balkon kamarnya dan Rio. Hari ini Clara kembali menyendiri di kamarnya, karna Rio sedang bertugas kembali menyupir besi terbang itu.

Malam sudah larut, tapi Clara tak merasa ngantuk sedikitpun. Ia asik menscroll instastory di instagramnya sampai tangannya berhenti pada instastory seseorang. Kepala Clara menggeleng seolah yang dilihatnya tak nyata.

Sekali lagi Clara memastikan dan mengulang. Benar, itu suaminya dan Sania adiknya. Bukan, yang dia lihat bukan instastory milik Rio ataupun Sania. Tapi milik teman Rio yang juga pilot.

Rio bilang Rio ingin bekerja. Rio bilang Rio ingin bekerja sendirian. Rio pamit tanpa mengucapkan ia pergi bersama Sania. Itu bukan bandara. Bukan pula apartemen Sania.

Tapi, itu sebuah pantai. Pantai yang sama saat dulu Clara berlibur dengan Sania. Pantai yang dulu Sania bilang kalau dia akan membawa orang yang ia cintai ke sana. Ternyata benar, akhirnya Sania membawa orang yang ia cintai ke pantai itu.

Clara berhenti mengusik instagramnya dan berusaha beralih ke kontak mencari nama Rio. Lalu mendial nomor tersebut.

Sekali, duakali,.

sabar ca mungkin dia lagi dalam penerbangan sekarang,,mungkin itu hanya singgah dan kebetulan Sania ada disana.

"Tidakkk,, tidakk mungkin mereka sengaja berlibur bersama. Angkatt yo angkat"

Sudah puluhan kali Clara mencoba mendial nomor yang sama. Tapi nihil, Rio tak juga berminat mengangkat telepon darinya. Clara menyerah. Sekarang ia mencoba mendial nomor Rafa.

"Halo"
"Halo raf, apa kabar?"
"Baik Cla. Ada apa?"
"Emm apa kau bersama Rio, raf??"
"Emm maaf Cla tapi.."
Belum selesai ucapan Rafa Clara kembali memotong
"Apa Raf? Ada apa? Rio baik-baik sajakan??"
"Rio tidak melakukan penerbangan hari ini Cla. Katanya dia berlibur ke lombok"

Semenit.. Dua menitt Clara terdiam lama, menimbulkan rasa bersalah di hati Rafa. Rafa tau semua yang terjadi di rumah tangga teman pilotnya itu.
"Cla,, kau tak apa??"
"Ok raf, Terimakasih. Makasih atas kejujurannmu"

Aarrggghh Clara melempar hp nya ke sembarang arah. Ia tak tau apakah masih berfungsi atau tidak. Clara menangis. Menangisi kebodohannya menyetujui pernikahan ini.

Tubuh Clara meringkuk seperti bayi di atas tempat tidurnya.

^^^

"Clara, ini Mami. Kamu dimana?"
Tak ada sahutan.

Tadi setelah mengecek butik yang baru launching. Mami Rio berinisiatif mengunjungi menantunya yang lokasinya berdekatan dengan butik yang baru di buka itu.

Kemana Clara?
"Ca,ini mami kamu dimana sayang?"
"Ca kamu kenapa nak?"
Mami panik, melihat tubuh Clara tampak rapuh di atas tempat tidur.

"Kenapa Caca menangis?"
Bukannya berhenti Clara malah semakin menangis meraung.
"Mii.. " Clara mencoba duduk dan bersandar di sandaran tempat tidurnya.
"Iya kenapa nakk?"

Mungkin ini yang terbaik
"Mi, Caca ingin cerai dari Rio. Mi Caca gak pernah minta apapun ke kalian. Kali ini Mi. Kali ini aja Caca mohon. Kabulin permintaan Caca mi" Ucap Clara lirih

Mami terkejut. Menantunya bukan orang yang rapuh. Mami tau itu. Dia ceria. Bahkan dia terlihat kuat. Apa yang Rio perbuat pada Clara?.


ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang