1. Pertama

1K 46 8
                                    

Welcome! Harap baca, plisss ini penting.

Sebelumnya gue cuma mau ngasih tau..
Authornya ada dua. Iya, kita nulisnya berdua, gituEmangnya lo sendirian, mblo? *eh

Gue harap kalian suka,dan ga bosen. Ikutin aja dlu alurnya~~~

Tapi maaf kalo ada salah-salah kata atau ganyambung atau typo atau semacamnya. Karna kami berdua juga harus nyesuain gaya bahasa biar sama.*apesih*

Gue sendiri juga udah revisi kalo ada kata2 yg salah atau kurang enak didenger, tapi maklum lah ya klo msh ada kesalahan namanya juga manusia wkwkwkwkw

Halah part pertama aja author note udh sepanjang jalan kenangan....

Yaudah, enjoy!

"Dua minggu terakhir ini adalah minggu terakhir kalian belajar seperti biasa sebelum melaksanakan ujian semester. Maka dari pada itu..." Lisa mendengus kesal mendengar ucapan Pak Wagino.

Bahasan bahwa dua minggu lagi ujian semester bisa langsung membuatnya badmood. Vina yang ada di belakangnya ikut mendengus pelan sambil memutar bola matanya. Kesal tentunya. Lihat, bahkan sosok serajin Vina malas mengetahui kapan ujian semester diadakan.

"Iye iye gue udah tau,diingetin mulu dah." Ujar Vano yang ada di sebelah Vina dengan kesal. Angga di depan Vano menimpal.

"Sabarlah sabar, Wahai sahabat~"

"Berisik!" Lisa menempeleng kepala Angga pelan, membuat Vina dan Vano tertawa.

"Hei! Dengerin,bukan malah ngobrol!" Suara tegas yang datang dari samping mereka membuat keempat remaja itu terdiam. Guru BK yang sedang berkeliling bernama Bu Hana itu menatap keempat remaja itu tajam.

"Salahin Angga bu, ribut dari tadi." Ujar Vano membela diri.

"Gak kok bu. Dianya yang ribut, ya gak Sa?" Kilah Angga berbohong, ia memandang Lisa dengan tatapan jail. Lisa mengangguk pelan sambil tersenyum licik.

"Dih boong lu. Lo yang ribut. Ya gak Vin?" Ujar Vano mencari dukungan. Vina menggeleng cuek dengan senyum innocent ala Vina. "Anjir lu semua fitnah gue. Fine."

"Udah kalian diem, terutama kamu Vano. Kalo sekali lagi kamu ribut ibu tarik ke depan barisan." Ancam Bu Hana. Ia lantas melenggang pergi kala Vano menganggukan kepala pasrah. Raihan dan Radit yang melihat Vano menjadi bulan bulanan Angga tertawa pelan setelah Bu Hana melewati mereka.

"Asu." Vano mendengus kesal. Vano maju selangkah lalu menendang betis Angga. Angga yang awalnya terkekeh mengaduh pelan kala kakinya ditendang Vano. "Anjing." Umpat Angga kesal. Ia memegangi betisnya yang kesakitan dengan sedikit membungkukkan badan.

DiseasedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang