4. Konflik

183 29 3
                                    

Mulmed ada Gilang yha😋 yeay

"Abis ini mau kemana Sa?" Tanya Angga seraya membereskan bukunya. Lisa menoleh, "mau males-malesan doang di rumah." jawabnya asal.

"Gue temenin ya?"

Lisa menggeleng cepat, "gue mau istirahat, Ga."

"Lo bawa mobil?" Tanya Angga lagi. "Nggak." jawab Lisa.

"Gue anterin pulang deh,"

"Nggak usah. Lo duluan aja." Tolak Lisa halus. Angga menghela napas pelan, "Ya udah kalo gitu. Gue duluan ya, ntar malem gue telepon." Angga tersenyum. Ia pun melenggang pergi dari kelas.

From : Gilang

Gue udah di parkiran. Buruan woi

Lisa berdiri, lalu menyampirkan tas di bahunya. Seperti janjinya kemarin, hari ini Gilang akan ke rumahnya.

"Lama." Gilang mendengus saat Lisa sudah sampai di hadapannya.

"Sabar kali," balas Lisa cuek.

Gilang menghidupkan motornya, dan Lisa pun duduk di belakang Gilang. "Bang Akmal udah pulang Sa?" Ujar Gilang sedikit keras karena suara kendaraan yang sangat mengganggu ditambah lagi angin yang berhembus kencang.

"Udah keknya. Dia bilang sekitar jam 10 pagi udah nyampe."

"Harusnya lo kemaren jangan ke rumah Angga. Kita nggak bisa berduaan kan."

Lisa menggeprak helm Gilang. "Apesih Lang!"

Gilang memarkirkan motornya di depan rumah Lisa. Mereka pun turun dari motor, lalu mulai memasuki rumah Lisa. Tanpa mereka sadari sepasang mata mengawasi mereka sedari tadi.

"Abang!" Seru Lisa saat baru saja memasuki rumahnya. Mendengar suara adiknya itu, Akmal keluar dari kamarnya lalu segera menghampiri Lisa.

"Baru pulang,Sa?" katanya seraya memeluk Lisa singkat. Lisa pun hanya mengangguk.

"Ini Angga ya Sa?" Tanya Akmal menunjuk Gilang. Lisa menggeleng cepat, "ini Gilang. Pacar gue," Lisa tersenyum bangga.

Gilang tersenyum lalu berjabat tangan dengan Akmal. "Lo udah putus sama Angga?" tanya Akmal lagi.

"Belum."

"Lah?!" Akmal membelalak. "Bejat banget lo Sa! Gue punya pacar satu aja kaga."

Lisa tergelak, "orang cantik mah bebas." katanya seraya mengibaskan rambutnya.

"Dia masih punya simpenan satu lagi bang. David, tapi tinggalnya di Bandung." Ujar Gilang melirik Lisa sinis. Lisa menepuk lengan Gilang keras. "Tai lo Lang!"

"Tobat, nyong!" Akmal mengacak rambut Lisa. "Udah sono lu ah!" Lisa mendorong dada Akmal jengkel. Akmal terkekeh, "gue mau ketemu temen lama dulu ya. Mau nitip sesuatu nggak?"

"Nggak. Dan nggak usah balik-balik lagi." Ujar Lisa. "Gue baru nyampe loh,Sa. Udah diusir? Nggak ada sopan-sopannya sama abang."

"Bodo amat bang." Lisa menarik lengan Gilang menuju ruang tengah. Terdengar suara pintu tertutup menandakan Akmal telah pergi.

"David apa kabar Sa?" Tanya Gilang seraya menyalakan televisi. "Baik. Semalem dia nelpon gue.

Gilang menoleh, "ngomong apa?"

"Ngobrol biasa doang, katanya dia kangen sama gue."

Gilang membuang muka. Ia memilih menonton acara televisi yang menurutnya sama sekali tidak menarik.

DiseasedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang