Happy reading 😊
_______________________
05.00 am
Kring...
Kring...
Kring...
Setiap kali bunyi alarm menyala, pemilik kamar tersebut tidak sedikitpun untuk merespon, dan tetap melanjutkan mimpi indahnya itu. Dan tidak terasa jika sudah menunjukkan pukul 06.20 am.
Tokk..tokk..tokk..
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Kakak bangun udah siang bukannya kamu hari ini sekolah", ucap Mama.
Dan telinga gadis itu mendengar teriakan mama nya tetapi dengan mata yang masih terpejam dan badan yang masih dilapisi selimut tebal yang dengan malas menjawab ocehan sang Mama.
"Hmm..Iya mah tunggu 5 menit lagi, masih pagi banget. Ganggu aku lagi bocan aja", balas Kya dengan malas.
"Ya ampun anak ini", jawab Mama gemas kepada anaknya.
Dengan terpaksa mama pun masuk ke kamar kya yang kaget melihat anaknya masih tertidur diranjang dengan selimut yang sepenuhnya melapisi badan nya itu.
"Masih pagi dari hongkong, cepetan bangun udah jam berapa ini?", Mama yang kesel menarik selimutnya dengan kasar.
"Kakak bangun", ucapnya kembali
"Hmm", hanya dijawab deheman yang membuat emosi mama sedikit menaik.
"Kakak bangun udah jam setengah tujuh, kamu ditungguin dari tadi sama Rendy tuh dibawah, kalo kamu ngga mau sekolah nanti mama bilangin ke Rendy nya"
Kya mencerna kata demi kata yang dilontarkan mama nya itu, dengan cepat Kya langsung bangun dan mencari alarm yang kini sudah tidak berbunyi kembali.
"Hah serius udah jam segini, mampus bisa telat gue. Mama kenapa ga bangunin Kya daritadi?", pekik Kya merasa gelisah.
"Emang nya kamu ga denger suara alarm sekenceng toa? Mama juga udah berusaha bangunin kamu kakak, kebo banget si,yaudah cepet mandi udah ditungguin tuh", ucap mama santai.
"Mama suka lucu deh"
"Cepetan!! Ngga pake lama", ketus Mama.
"Okey, aku mandi dulu"
Dengan cepat Kya langsung pergi ke kamar mandi dan Mama pergi dari kamar Kya untuk menyiapkan sarapan.
***
Dengan tergesa-gesa Kya mengenakan seragam sekolahnya, dan tidak lupa untuk sedikit berdandan. Dengan kekuatan flash dicampur saylermoon agar cepat turun kebawah untuk sarapan.
Dengan ketukan langkah yang cepat Kya menuruni tangga satu persatu dengan tergesa-gesa. Seketika raut wajah yang tadinya panik langsung menebarkan senyuman untuk sahabatnya yaitu Rendy yang daritadi sudah menunggunya.
"Hai Rendy, maaf ya lama", sapa Kya yang juga sambil melambaikan tangan.
Rendy yang dari tadi duduk di sofa dengan jenuhnya menunggu kya dengan wajah flat dan menjawab sekenanya.
"Kenapa ngga duluan aja Ren? Gue bisa kok berangkat sendiri", ucap Kya yang hanya memancing Rendy, sebenarnya Kya juga tidak ingin jika harus pergi ke sekolah sendirian. Karena memang setiap hari mereka selalu berangkat bersama.
Mama memanggil Kya dan Rendy supaya sarapan dulu sebelum pergi ke sekolah.
"Kakak sarapan dulu ajak Rendy juga, udah Mama siapin nih", ucap mama Kya dengan menaikan satu oktaf.
"Iya mah tunggu", sahut Kya dengan lantang.
"Ren ayo sarapan dulu, gue laper nih", pekik Kya.
"Tapi udah jam segini", sahut Rendy dengan melihat jam yang berada di pergelangan tangannya.
"Cuma sebentar doang kok, kalo nanti gue ngga makan terus pingsan gimana?", ucap Kya.
"Ya gue geret", jawab Rendy santai.
"Ayo ren.. Ayoo", rengek Kya tapi tidak disahuti oleh Rendy.
Akhirya dengan kesal Kya pun menarik tas Rendy untuk ikut dengan kya secara paksa, dan mereka melangkah menuju ruang makan yang dari tadi sudah tercium aroma makanan mama yang menggiurkan untuk segera dicicipi.
Mama yang sudah duduk disamping Papa dengan mengoleskan selai coklat di atas roti dan susu yang sudah siap diberikan untuk papa sebelum berangkat ke kantor.
Akhirnya Mama melihat Kya yang sedang berjalan kearahnya dengan menarik tas Rendy secara paksa."Kenapa Rendy ditarik-tarik gitu Kya, kasihan Rendy nya", ucap Mama namun tidak dihiraukan oleh Kya dan langsung segera duduk.
"Ayo dimakan Rendy", ucap Mama kembali.
"Iya tante makasih" sambil melepaskan senyuman manis dan mengangguk. Mereka berdua duduk dimeja makan secara berdampingan. Kya mengetahui jika Rendy saat ini sedang melihatnya dengan tatapan tajam bak mata elang.
"Mah adek mana? Kok tumben ngga keliatan emangnya dia ngga sekolah hari ini?", ucap Kya.
"Engga, dia lagi ngga enak badan nanti Mama mau bawa ke rumah sakit abis itu langsung ke sekolah Greyka buat kasih suratnya", balas Mama.
"Oh gitu, pantes aja semalem pas aku pegang kepalanya panas. Kenapa ngga sama Papa aja Mah kerumah sakitnya?"
"Papa ngga bisa anter ke rumah sakit Kya, soalnya Papa hari ini ada meeting sama klien", ucap Papa.
Kya hanya ber-oh-ria saja mendengar penjelasan sang Papa.
"Kya cepetan abisin roti sama susu nya, nanti kita telat", ucap Rendy yang dari tadi hanya memperhatikan Kya yang sedang makan mengoceh sendiri, dan Rendy hanya meminum susu tidak dengan makan roti atau yang lainnya. Karena Rendy memang sudah sarapan sebelumnya.
"Iya, bawel banget lo, dikit lagi juga kelar", sahut Kya yang menjawab Rendy dengan mulut yang masih mengunyah roti.
Akhirnya setelah mereka sarapan, Kya dan Rendy langsung berpamitan sama Mama dan Papa Kya.
"Tante kami pamit berangkat dulu ya", ucap Rendy sopan.
"Iya Rendy hati-hati ya bawa motornya", ucap Mama penuh perhatian.
"Oke tante"
Mereka bersalaman terlebih dahulu sebelum melanjutkan langkahnya.
"Bye Mama Papa Kya sama Rendy berangkat dulu"
Rendy dengan cepat keluar dari rumah Kya sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Lama banget jalannya, cepet sedikit dong Kya", ucap Rendy yang sedikit mempercepat langkahnya.
"Sabar dong, kalo gue kesandung gimana", balas Kya dengan melangkah secara hati-hati.
"Nanti telat!", jawab Rendy ketus.
Mereka berangkat menaiki kendaraan bermotor milik Rendy.
***
Kya dan Rendy sampai disekolah dengan memarkirkan motor terlebih dulu, banyak sebagian murid yang tidak membawa kendaraan sedikit berlari-lari agar gerbang tidak ditutup dahulu. Karena memang 5 menit lagi bel akan berbunyi menandakan waktu nya masuk.
Ketika mereka sampai di kelas , rasa panik dan detak jantung yang tak karuan hilang seketika.
"Huh, hampir aja kita terlambat ren, coba kalo telat kita bisa dihukum", ucap Kya sedikit lega.
"Hmm", jawab Rendy dingin.
"Aish!", geram Kya.
Ps : Kadang semesta memang senang bercanda!
👉Vote + comment
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wished For You
Teen Fiction" Biarkan aku mencintaimu dalam diam, jangan paksa aku memberitahumu dan yang pada akhirnya malah akan membuatmu menjauhiku "