"Bye Miko," ucap Kya yang telah tiba dirumahnya, dibalas senyuman oleh Miko, dan langsung melajukan mobilnya seraya memperhatikan Kya disebuah kaca spion mobilnya.
"Assalamu'alaikum," ucap Kya serta mengetuk pintu rumahnya.
"Wa'alaikumsalam, udah pulang sayang?" tanya Mama.
"Ya udah lah mah, kalo belum ngapain kya udah ada dirumah?," jawab kya kesal.
"Beperan amat anak Mama, btw muka kusut banget kayak benang? Why?," tanya Mama penasaran.
"Iya mah aku kesel, nanti malam temen aku ulang tahun," balas Kya yang menghempaskan badannya di sofa.
"Lah ko temen kamu ulang tahun malah kesel sih?"
"Gimana ga kesel coba, dia tuh orang nya sok ngehits, sok kecantikan banget, dan lebih jijiknya dia centil gitu. Apalagi dia suka sama Rendy. Ah kesel..kesel..kesel!!!," jawab Kya yang menghentak-hentakan kakinya dilantai.
"Oh ternyata Rendy ada yang naksir juga toh, terus gimana Rendy nya juga suka ga sama temen kamu?"
"What? Kenapa mama jadi kepo sama urusan anak ABG sih. Udah ah ga mau bahas," ucap Kya tambah kesal.
"Kamu cemburu ya?," jawab Mama menggoda.
"Apaan si mah, engga lah kan aku udah punya Miko"
"Perasaan ga bisa di bohongin, hati-hati kemakan omongan sendiri. Oke fine, Terus kamu udah beli kado?"
"Udah tadi sama Miko," jawab Kya yang hanya dibalas anggukan oleh mamanya.
"Oh iya nanti miko jam setengah 7 jemput aku. Kalo dia dateng panggil aku ya Mah bye," ucap Kya kembali, belum sempat Mama nya menjawab kya langsung pergi menuju kamarnya.
18.35
"Kakak, Miko udah dateng tuh, cepetan keluar," panggil Mama dari luar kamar Kya.
"Iya mah tunggu," jawabnya, dan tak lama Kya langsung membukakan pintu kamarnya dari dalam.
"Wih anak Mama cantik amat," ucap Mama speechless dengan penampilan Kya malam ini, rambut yang tetap tergerai panjang, make up yang tidak terlalu berlebihan, menggunakan parfume dengan wangi yang kalem, serta menggunakan dress berwarna putih. Membuat kesan elegant tersendiri.
"Iya dong, anak Mama kan emang cantik hihi," balasnya dengan cengiran khas kudanya.
"Yaudah sana cepetan udah ditungguin tuh"
"Ya udah kalo gitu Kya berangkat ya mah"
"Inget jangan malem-malem," ucap Mama memperingati.
"Oke siap,"
...
"Hey Mik," sapa Kya yang membuat Miko terdiam.
"Miko? Lo kenapa?," panggilnya kembali.
"Hah? Gapapa, lo cantik banget malam ini," jawabnya yang masih memandangi Kya.
"Dipikir-pikir cantik juga si kya," batin Miko
"Makasih, gue jadi malu," jawab Kya dengan rona merah diwajahnya.
"Ya udah ayo berangkat," ucap Miko yang mengulurkan tangannya untuk Kya, dan Kya pun menerima nya.
...
"Gue dateng ga ya? Sumpah mager banget ketemu cewek munafik yang mukanya banyak ada dimana-mana." pekiknya plinplan.
"But, kalo gue ga dateng nanti Kya kenapa-kenapa lagi, mereka kan satu komplotan. Dan oh.. Gue inget, oke ini kesempatan bagus gue bakal tunjukin rekaman suara ini ke meraka dihadapan Kya, biar Kya juga sadar, mungkin sekarang waktu yang tepat!!," ucapnya tanpa ragu-ragu dan mempersiapkan diri untuk datang ke pesta ulang tahun Chaca dengan semua pembuktiannya.
Rendy yang mempersiapkan dari mulai perencanaan kado, baju yang akan dikenakan, dan tak lupa tekadnya yang perencanaannya sudah sangat matang.
"Oke, gue udah kece, keren, pastinya ga kalah ganteng sama si Muko," pekiknya yang memperhatikan didepan sebuah kaca besar dikamarnya.
...
"Hey Cha, happy birthday yap. Ini kado buat lo," ucap Miko yang bersalaman dengan Chaca dan menyodorkan kadonya.
"Gede banget kadonya, btw thanks Miko," ucapnya gemas sambil mengocok-kocok isi kado tersebut dan dibalas seulas senyum oleh Miko.
"Malam ini lo keliatan lebih cantik Cha, good luck ya buat nanti," ucap Miko.
"Apa-apaan ini di depan gue berani-beraninya muji cewe kek gitu. Ya gue akuin lah dia malam ini keliatan cantik tapi 'sedikit' dengan sentuhan glamor di gaun panjangnya kayak mau nikahan aja, make up yang masih tetep menor tapi ini keliatan beda, tapi dimata gue tuh orang mau dandan gimana juga tetep kayak nenek lampir. Eh wait, maksudnya kata-kata good luck tadi apa ya? Gue jadi penasaran," ucap batin Kya.
"Selamat ulang tahun Cha, nih kado buat lo," ucap Kya yang mengasih kadonya dengan posisi berada disamping Miko.
"Oh iya thanks Kya, makasih juga udah dateng ya.. Kalian berdua keliatan cocok banget malam ini," jawabnya.
Kya yang mendengar perkataan chaca membuatnya melontarkan senyuman terpaksa yang terpampang nyata diwajah Kya, sedangkan Miko tetap berpura-pura tidak mengetahui apa-apa dan menutupinya dengan senyuman pelampiasan.
"Kalo gitu kalian bisa santai-santai dulu aja, bentar lagi acaranya mau dimulai. Enjoy ya!," ucap Chaca dan pergi meninggalkan mereka berdua .
Chaca mencari dan terus mencari, menunggu seseorang yang sampai sekarang belum terlihat dihadapannya. Jika benar lelaki itu tidak datang maka ini adalah pesta yang benar-benar sia-sia untuknya, karena dimalam ini Chaca akan mengutarakan perasaannya kepada Rendy. Rasa gengsi memang ada, namun semua nya telah dikalahkan dengan perasaan lebih menurutnya, sehingga membuatnya percaya diri akan keputusannya di malam ini, dan sudah mempersiapkannya secara matang tanpa memikirkan keputusan akhirnya, apakah membuat perasaannya menjadi menyenangkan atau malah mengecewakan nantinya.
"Duh Rendy mana ya? Kok belum dateng juga," pekik Chaca yang melongok ke kanan dan ke kiri.
"Woy sendirian aja lo, kapan dimulai nih?," ucap Elsa yang bersama dengan Resy.
"Ya bentar kenapa, yang punya pesta siapa situ yang ngebet. Gue lagi nungguin Rendy," jawab Chaca.
Tak lama kemudian Rendy pun datang dengan pakaian anak muda masa kini dan memegang sebuah kado ditangannya.
"Ya ampun itu Rendy? Gila gue ga salah liat, kenapa si ga setiap hari aja dia tampil kayak gitu. Haduh ga kuat gue butuh oksigen," ucap Chaca gelagapan.
"Lebay banget lo Cha, biasa aja si," ucap Resy.
"Tau lo, gantengan juga Miko" ucap Elsa.
"Ah bodo mau lo ngomong apa juga gue ga peduli," jawab Chaca yang tetap memperhatikan Rendy berjalan menuju kearahnya.
"Hey Cha, sorry ya gue telat. Happy birthday ya, ini kado buat lo," ucap Rendy yang tiba tepat berada di hadapan Chaca.
"Ga telat ko, lagian belum mulai. Eh tapi sekarang mau mulai deh kan lo udah dateng hehe, btw makasih ya buat kadonya," jawab Chaca yang masih speechless membuat jatungnya berdegub kencang.
"Yaudah ayo kita kesana," ucap Chaca kembali untuk mengajak mereka menuju ke tempat tujuannya dan mengikutinya, disana sudah tersedia kue ulang tahun yang sangat besar dengan lilin angka tujuh belas, balon-balon huruf, balon-balon angka, dan balon-balon berbentuk lainnya yang sudah terpampang jelas, serta kado-kado yang menumpuk tepat disampingnya.
Ps : Semua yang berlalu tlah menjadi kenangan, dan seakan kulupakan meskipun tak sejalan.
Okelah Don't go anywhere...
Me love i ❤👉Vote + Comment👌
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wished For You
Teen Fiction" Biarkan aku mencintaimu dalam diam, jangan paksa aku memberitahumu dan yang pada akhirnya malah akan membuatmu menjauhiku "