Thinking

46 10 0
                                    

Kya yang sedari tadi menunggu, akhirnya yang ditunggu pun muncul tepat berada di depan rumah Kya.

Tin...Tin....Tiiiiiiinnnnnnnn

Kya pun akhirnya membuka gerbang rumahnya sambil berlari kecil menuju mobil yang berada di depannya dan langsung membuka pintu mobil untuk segera masuk kedalam.

"Muka lo kenapa kusut banget kayak kanebo kering?," ucap Rendy ketika Kya sudah duduk bersebelahan dengannya.

"Daritadi gue nungguin lo, tapi kenapa datengnya lama banget? Yampun untung gue ngga lumutan Ren," jawab Kya ketus.

"Gue dandan dulu lah biar keliatan ganteng," ucap Rendy dengan senyuman dan menaik turunkan alisnya.

"Tau ah ngga peka banget," jawab Kya yang langsung membuang wajahnya.

"Yaudah iya gue yang salah. Maafin gue deh, jangan sampe acara kita hari ini gagal cuma berantem ngga jelas kayak gini. Maafin ya kya." ucap Rendy dengan puppy eyesnya.

Kya yang melihat ekspresi wajah Rendy akhirnya pun luluh.

"Hmm.. Iya iya gue maafin, muka lo ga usah sok di imut-imutin. Yaudah ayo jalan," ucap Kya dengan penuh semangat.

"Oke bos," jawab Rendy yang langsung menancapkan gas mobilnya.

Sepanjang jalan hanya keheningan yang menimpa mereka. Dan akhirnya Kya memutuskan untuk membuka suara.

"Ren AC mobilnya gedein lagi dong," ucap Kya yang memecah keheningan.

"Ini udah dingin Kya, biar irit bensin juga," balas Rendy yang masih menatap baku jalan.

"Hmm gitu ya.. Lo suka apa Ren?"

"Suka apa maksudnya?," jawab Rendy yang langsung menengok ke arah Kya namun hanya sebentar karena posisi dalam keadaan menyetir.

"Apa ya?" Kya yang masih memikir-mikir. "Lo suka makan kadal?," ucap Kya kembali yang membuat Rendy merasa terkekeh dibuatnya.

"Pertanyaan yang tidak berfaedah, yakali gue makan kadal," balas Rendy dengan tawa kecilnya.

"Hehe kali gitu lo pemakan segala" jawabnya dengan mengeluarkan cengirian khas miliknya.

Beberapa menit kemudian suasanya menjadi hening kembali.

"Ren?," panggil Kya.

"Hmm?," balas Rendy yang masih sibuk menyetir.

Tanpa babibu Kya langsung memeluk lengan Rendy dan menyenderkan kepalanya di bahu milik Rendy.

Rendy kini sontak kaget karena kelakuan Kya. Dan tak lama Rendy pun mengusap rambutnya dan menggenggam tangan Kya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya harus sibuk menyetir.

"Semoga ingatan lo cepet kembali Ren," ucap Kya yang mengeratkan pelukan dilengan Rendy.

















Hoyy, aem kambek nih readers wkwk. Maap maap aja nih, karena ngepost nya lama. Karena mood yang naik turun dan tugas yang terus bertambah setiap harinya, jadinya ya gitu huhu..

Btw, Yang masih setia sama cerita ini mana suaranyaa??😆

👉Vote + Comment👌

I Wished For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang