Inacceptable

49 9 0
                                    

"Kyaaaa," panggil Miko yang juga mengejar Kya.

"Semua ini gara-gara lo Miko!!," bentak Rendy yang benar-benar merasa marah.

"Heh, sekarang bukan waktu nya kita debat. Sekarang adalah gimana kita temuin Kya"

"Oke sorry, sekarang kita cari bareng-bareng, buang ego kita dulu. Karena ga mungkin Kya balik kerumah dengan keadaan kayak gini. Kita harus cepat temuin Kya"

"Oke," balas Miko, dan akhirnya mereka mencari Kya bersama-sama.

Tak lama mereka mencari, terdengar sesuatu di telinga mereka dan langsung membuat mereka bertindak cepat.

"Aaaaaaaaaa!!!!!!!"

"KYAAA" Rendy yang berteriak langsung lari menghampiri Kya yang sekarang sedang berhadapan dengan truk besar.

"AWASSSS KYA!!!"

BUGHHH...BUGHHH !!

"Kya.. Rendy?? Gila darahnya banyak banget lagi. Gue harus telpon ambulan, dan Chaca," ucap Miko yang sekarang berada di depan mereka.

                            

"Gimana dok keadaan anak saya?," ucap Mama Kya yang khawatir.

"Iya dok, anak saya juga gimana keadaan nya? Baik-baik aja kan dok?," ucap Mama Rendy yang juga mengkhawatirkan anaknya.

"Udah mah tenang dulu," jawab Papa Kya yang menenangkan hati istrinya.

"Ga bisa tenang pah, Mama takut kakak kenapa-kenapa," tangis Mama Kya yang pecah membuatnya sangat takut dengan keadaan anaknya.

"Hmm.. Gini saya akan memberitahukan kalian, bahwa pasien yang bernama Rendy sedang mengalami masa koma dan untuk kya ia tidak apa-apa, hanya saja masih sedikit syok. Mungkin besok kya akan sadar karena saat ini ia masih dibawah obat penenang," jawab dokter.

"Apa dok anak saya koma?," balas Mama Rendy, yang sangat terpukul mendengarnya.

"Iya bu, anak ibu mengalami koma. Dikarenakan benturan yang sangat keras di kepala nya membuat syaraf-syaraf otaknya sedikit rusak, dan ketika ia sadar  bisa dipastikan ia megalami amnesia yaitu hilang ingatan."

"Engga dok, pasti dokter salah periksa. Anak saya sudah mengalami koma tapi dia juga harus mengalami amnesia?" Tangis isakan Mama Rendy yang terus mengalir.

"Maaf bu, kami sudah melakukannya dengan maksimal. Amnesia yang dialami Rendy tidak permanen, ia bisa pulih kembali jika orang-orang terdekatnya memberi semangat untuk mengingat masa lalu nya, tapi jangan terlalu dipaksa  juga untuk mengingat, lambat laun semua ingatan nya akan kembali. Kita doa kan dulu semoga Rendy tidak mengalami koma berkepanjangan, dan mudah-mudahan Kya juga lekas sadar. Kalau begitu saya permisi dulu, masih banyak pasien yang harus saya periksa. Permisi," ucap dokter yang juga segera meninggalkan keluarga Kya dan Rendy.

"Sudah Tiwi, kita serahkan semua nya sama Allah SWT. Dan kita doa kan mereka semoga cepat sadar," ucap Mama Kya yang coba menenangkan mama Rendy dan juga memeluknya.

"Iya Intan, terima kasih untuk sarannya," balas Mama Rendy.

"Maaf tante saya lalai menjaga Kya," kata Miko yang merasa sangat bersalah.

"Dari awal saya tidak suka dengan kamu, tapi saya juga tidak ingin menyakiti hati anak saya. Tapi kamu malah menyakiti hatinya," jawab Mama Kya yang menunjuk-nunjuk Miko dengan emosi.

"Hustt... Udah mah ini dirumah sakit, ga enak sama yang lain. Istigfar Mah, sekarang bukan waktunya untuk salah menyalahkan," balas Papa Kya.

"Sekali lagi saya minta maaf Tante"

"Maafin aja Mah," kata Papa Kya yang mencoba sebagai penengah, agar tidak terajadi keribuatan.

"Kalo bukan karena suami saya ataupun Kya, saya ga akan maafin kamu. Tapi saya juga tidak mau memperpanjang masalahnya. Saya udah maafin."

"Beneran tante? Terimakasih banyak om,tante," jawab Miko senang dengan menyalami Mama dan Papa Kya.

Dengan napas terengah-engah akhirnya Chaca, Resy, dan Elsa tiba dirumah sakit.

"Tante, Rendy gimana keadaanya," ucap Chaca dengan napas turun naik dan pertanyaan itulah adalah hal pertama yang keluar dari mulut Chaca.

"Rendy koma nak dan kalo dia sadar, dia akan mengalami amnesia"

"Hah serius tante? Terus Kya gimana?"

"Kya ngga apa-apa,besok dia sudah siuman"

"Yang sabar ya Tante, Chaca selalu doain Rendy kok tan dan kalo Rendy sadar, Chaca coba buat Rendy mengingat semuanya," Chaca yang memeluk Mama Rendy.

"Iya makasih nak Chaca"

"Kenapa ngga Kya aja si yang koma dan amnesia? Kenapa harus Rendy yang ga lain dan ga bukan adalah orang yang gue sayang? Kenapa ga sekalian aja lo lenyap dari kehidupan ini Kya?," pekik batin Chaca.

"Iya sama-sama Tante," Chaca pun melepaskan pelukan nya.

"Jadi cewe itu yang di ceritain Kya, kalo dia suka sama Rendy. Dan membuat Kya dan Rendy ngga suka sama kelakuannya? Tapi ini didepan Tiwi dia malah sok manis. Dasar muka dua!!," pekik batin Mama Kya.

"Cha gue perlu ngomong sama lo, ikut gue," ucap Miko yang menarik paksa lengan Chaca untuk mengikutinya.

Setelah Chaca yang di tarik paksa oleh Miko secepatnya agar pergi dan mencari tempat yang tidak terlalu ramai.

"Apaan si? Gausah narik-narik bisa ga? Sakit lengan gue! Lo mau ngomong apa? Kenapa ga disana aja?," jawab Chaca dengan sangat kesal.

"Kalo gue ngomong disana, lo mau dicaci maki sama dua keluarga itu? Maka nya gue ajak lo kesini supaya jauh dari mereka"

"Oke fine, sekarang lo mau ngomong apa?"

"Gini ya, gue kira dari awal rencana lo ga serumit ini, udah pasti gue ga akan pernah mau nurutin semua nya kalo akhirnya jadi gini. Semuanya gara-gara lo Cha!!"

"Loh, kenapa lo jadi salahin gue bukan nya waktu itu kita udah sepakat? Kenapa sekarang seakan-akan gue di sini paling salah? Harus nya lo juga ikut bertanggung jawab Mik!"

"Sekarang lo puas? Ngeliat Kya hancur?"

"Apa kata lo? Puas? Hah!! Gue belum puas karena dia masih baik-baik aja, dan malah Rendy yang lebih parah."

"Gila.. Bejat banget lo jadi cewe!"

"Heh jaga ya omongan lo! Oh.. Gue tau lo suka kan sama Kya, maka nya sekarang lo belain dia?!"

"Iya gue suka sama dia!"

"You see seorang Miko bisa juga kemakan omongannya sendiri ya hahaha"

"Emang udah gila lo!"

"Iya, semua nya gara-gara cinta gue bisa senekat ini. Gue ga akan biarin Kya bahagia. Lo catet omongan gue, gue ga akan biarin Kya bahagiaaa!!"

Chaca pun langsung pergi meninggalkan Miko sendiri dengan perasaan mereka yang emosi satu sama lain.

"Chaca... Gue belum selesai ngomong!!," teriak Miko dari kejauhan yang tidak di respon tengokan oleh Chaca.






Ps : Sesungguhnya ku berpura-pura, relakan kau pilih cinta yang kau mau.



Kalo lagi mood doang lanjutin ceritanya wkwk, dan itu juga kalo ga busy.

Thx u for reading guys😊😊


👉Vote + Comment👌

I Wished For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang