Wickedly

52 10 0
                                    

Tokk..tok..tok.. Permisi..

"Wah kayaknya ada tamu tuh, siapa ya?," pekik Mama Rendy yang merasa aktivitas memasak untuk anaknya sedikit terganggu karena adanya suara ketukan pintu dari ujung sana.

"Iyaa sebentar," Mama Rendy pun akhirnya melangkah jalan untuk membukakan pintu tersebut.

"Hallo Tante." Ucapnya dengan senyuman sinis terpampang jelas diwajahnya.

"Nga..pain kamu disini?," jawab Mama Rendy yang merasa gugup karena kehadiran wanita ini.

"Mau ketemu pacar lah, masa iya mau ketemu Tante. Dimana Rendy?" Ucapnya membuat Mama Rendy merasa jengah dibuatnya.

"Rendy lagi didalam sama Kya"

"Inget ya Tan, kita udah deal masalah ini. Jadi Tante tinggal ikutin aturan saya, kalo Tante ngelanggar perjanjian yang kita buat. Tante bakal tau sendiri akibatnya. So, don't stay away me! Understand mom?," Jawabnya dengan enteng.

"Saya sangat membenci kamu. Tapi demi anak saya, saya rela melakukan semua nya. Bahkan harus berurusan dengan wanita iblis seperti kamu!," balas Mama Rendy tak kalah sengit.

"Siapa mah yang dateng?," seketika Rendy berteriak keras, dengan jarak beberapa meter untuk menanyakan siapa yang datang kerumah nya.

"Are you sure? By the way thanks mom for your praise. Tolong minggir saya mau masuk." Jawabnya kepada Mama Rendy yang masih menahan emosinya saat ini.

"Tolong catat, jangan panggil saya dengan sebutan itu. Saya tidak sudi jika punya menantu layaknya iblis seperti kamu," kata Mama Rendy yang menegaskan perkataannya, namun perempuan itu tidak menanggapi omongan tersebut, dan tetap berjalan menuju Rendy yang saat ini sedang bersama Kya.

"Hallo Rendy sayang," panggil Chaca, dan tidak kalah mengejutkan ketika Kya lagi-lagi harus bertatap muka dengan Chaca yang biasa ia sebut dengan nenek lampir. Bahkan rendy merasa bingung dibuatnya yang langsung tiba-tiba memeluk Rendy dan membuat Rendy sangat risih, dan mengapa ada seorang perempuan selain Kya yang menghampirinya dan memanggil dengan sebutan spesial.

"Eum siapa ya? Kok tiba-tiba panggil nama gue dengan sebutan sayang juga?," ucap Rendy yang merasa bingung, dan berusaha agar perempuan ini melepaskan pelukannya.

"Heh nenek lampir yang menornya tiada tara, ngapain lo kesini? Sok iya banget lo sama rendy. Pergi sana!! Ngusik hidup orang mulu!," ucap Kya dengan nada tinggi dan penuh kejengahan pada dirinya ketika melihat Chaca.

"Hey kalo ngomong dijaga ya, tolong bacotnya dikondisikan. Gue kesini juga mau ketemu pacar gue bukan lo, dan terus kenapa lo ada disini. Harusnya lo yang pergi. Husttt sana!!," jawab Chaca yang tak mau kalah, Rendy hanya bisa menyimak adu mulut kedua perempuan tersebut.

"What pacar? Hellow lo masih waras kan? Apa emang kelewat waras? Tapi cewek kayak lo si ga ada waras-warasnya banget. Gausah ngarep deh!," balas Kya yang tak terima pengakuan Chaca.

"Rendy aku pacar kamu, aku tau kamu amnesia. Tapi masa kamu lupain aku juga si, tapi aku janji bakal bikin kamu inget sama aku lagi sayang," timpal Chaca yang langsung menjawab pertanyaan Rendy yang sempat tertunda dan mengabaikan omongan Kya.

"Pa...car? Emang gue punya pacar? Kya lo ga pernah cerita soal ini," pekik Rendy yang masih sangat bingung dengan situasi ini.

"Ren, ngapain gue cerita soal tentang nenek lampir kayak dia. Toh emang kenyataan nya dia bukan pacar lo, dia emang ngarep banget jadi pacar lo. Sampe-sampe nembak lo duluan, ih ga tau diri. Double face banget," jawab Kya.

"Sayang kamu percaya kan sama aku? Pasti otak kamu dicuci ya sama dia? Biar kamu lupa sama aku," balas Chaca yang menatap Rendy dan mengabaikan perkataan Kya.

I Wished For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang