Selang beberapa hari sebelumnya, akhirnya penantian yang ditunggu-tunggu telah tiba. Kini rendy sudah sadarkan diri dari komanya yang hampir menginjak sebulan dan notaben nya yang cukup lama. Namun sekarang hanya ingatan-ingatan yang hilang karena membuatnya belum menjadi Rendy sepenuhnya.
"Akhirnya Ren, lo sadar juga. Gue seneng banget lo kembali," ucap Kya yang memeluk Rendy sangat erat.
"Em.. Maaf siapa ya? Jangan peluk-peluk dong," Jawabnya dengan wajah yang masih pucat dan terlihat lesu.
"Hm iya-iya,?" ucap Kya.
"Kalo lo ga amnesia ketika gue peluk juga pasti ga akan nolak. Dasar!!," gumam Kya pelan.
"Maaf lo ngomong apa barusan?,"
"Hah?," kagetnya. "Gue ga ngomong apa-apa kok," balas Kya dengan cengiran.
"Tadi pertanyaan gue belum dijawab."
"Pertanyaan yang mana ya?"
"Lo siapa?,"
"Oh iya, kenalin nama gue Ariana Grande" ucap Kya dengan sombongnya seraya menjulurkan tangannya, seakan-akan baru pertama kali mereka bertemu.
"Ariana Grande?"
"Engga deh bohong huahaha," Kya pun akhirnya tertawa karena berhasil mengerjai Rendy. Rendy makin dibuat bingung dengan perempuan aneh yang saat ini sedang bersamanya.
"Garing lo!"
"Kurang ajar!! Maka nya ga usah amnesia. Ribet elah!," ucap Kya ketus.
"Gue amnesia?," balasnya.
"Hm"
"Kenapa gue bisa amnesia?"
"Nanti gue ceritain kalo waktunya udah pas ya, sekarang lo istirahat dulu aja," ucap Kya yang juga menenangkan Rendy.
"Gue mau jalan-jalan keluar, lo mau ga temenin gue? Kalo ga mau yaudah biar gue minta suster buat anterin gue jalan-jalan," ucap Rendy.
"Heh, orang kalo nanya ya nanya aja jangan jawab sendiri juga. Gue kan belum jawab apa-apa udah di samber aja. Yaudah gue temenin, apa si yang engga buat Rendy," jawabnya dengan senyuman ala-ala genitnya
"Ck!oke oke," balasnya sambil terkekeh.
Kya pun mengambil kursi roda untuk Rendy, dan juga infusan yang harus dibawa-bawa.
...
"Udah ya jangan jauh-jauh, kita ditaman aja, capek nih gue. Berat juga lo, padahal cuma dapet asupan dari infusan," ucap Kya yang mulai kelelahan mendorong kursi roda milik Rendy.
"Haha bisa aja lo, yaudah disini aja. Lagian gue ga nyuruh lo buat jalan-jalan kelilingin nih rumah sakit," balasnya.
"Ya juga sih"
"Jadi sebenarnya nama lo siapa?"
"Cari tau aja sendiri. Gini-gini gue terkenal kok di instagram"
"Instagram? Apa tuh?
"Norak!! Amnesia bikin lo bego."
"Kan gue ga tau. Yaudah si tinggal sebut aja nama lo, sok banget dibutuhin"
"Ga mau ah!"
"Yaudah gue ga maksa."
"Sebenarnya juga dari tadi lo maksa kali."
"Iya juga"
"Oke gini, dengan sangat terpaksa akhirnya gue membuka jati diri gue. Jadi sebenarnya nama gue—" ucap Kya sengaja memotong bagian akhir. Rendy pun antusias untuk mendengarkan kelanjutannya.
"Nungguin ya? Hahaha," ejek Kya ketika beberapa detik yang lalu raut Rendy terlihat benar-benar serius.
"Sama lo lama-lama bisa gila dan kemungkinan amnesia gue jadi permanen," pekik Rendy yang merasa dikerjai oleh Kya.
"Haha iya-iya, sorry. Kali ini gue serius kok. Nama gue Zaskya Elmira, lo panggil aja gue Kya. Sayang juga boleh hihi," canda Kya hanya untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang.
"Oh Kya," jawabnya.
"Ren, lo seneng ga akhirnya lo bisa lihat dunia lagi? Kalo gue lebih seneng lagi, karena bisa ngeliat nya bareng sama lo," ucap Kya yang terus menatap Rendy.
"Lo ngegombalin gue?," pekik Rendy.
"Ya semacamnya lah, sebenarnya gue ga jago-jago amat dalam gombal menggombal. I want to say welcome back Rendy. Ga mau ngomong apa gitu?"
"Hello world," ucapnya singkat, jelas, padat.
"Udah gitu doang?," ucap Kya sambil menepuk jiadatnya.
"Haha, iya mau gimana lagi?," ucap Rendy dengan dihiasi tawanya.
"Gue seneng lo ketawa karena gue Ren," batin Kya.
"Kya tolong bantu gue buat inget semuanya ya," ucapnya kembali.
"Pasti Ren, gue akan terus berusaha buat lo inget lagi. Termasuk inget sama gue pastinya," ucap Kya terkekeh.
Mereka pun terus mengobrol, bercerita ini itu, tertawa bersama. Hingga wajah bahagia mereka terpampang dengan sangat jelas.
Dibalik itu, terdapat seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari tadi. Ya dia Chaca, tak ingin kalah dengan Kya, akhirnya ia pun kembali menyusun rencananya.
"Gue ga akan biarin lo deket sama Rendy lagi Kya, liat aja nanti apa yang bakal gue lakuin," ucap Chaca dengan tersenyum sinis.
...
"Ren balik yuk ke kamar, lo belum makan siang sama minum obat. Nanti lo kenapa-kenapa lagi, ntar gue lagi yang disalahain," ucap Kya yang mulai khawatir.
"Iyaa, makasih ya Kya udah mau nemenin gue," balasnya.
"Oke santai aja"
Kya akhirnya membawa Rendy kembali yang masih setia mendorong kursi roda dengan senyuman bahagia, dan tak lama mereka pun telah sampai.
Setelah Rendy sudah bebaring diatas ranjang, kemudian perawat datang dengan membawa makanan dan obat.
"Siang, sekarang waktunya pasien untuk makan siang dan meminum obat, dan jangan lupa untuk istirahat juga," ucap suster tersebut.
"Iya makasih suster," ucap Kya dan diberi anggukan oleh suster tersebut.
"Nih Ren makan. Biar cepet sembuh," ucap Kya kembali.
"Ga nafsu makan Kya," ucap Rendy.
"Heh ga boleh begitu, makan ga! Kalo ga makan biar gue yang makan," canda Kya.
"Haha yaudah lo aja yang makan, lagian gue ga nafsu," balas Rendy.
"Jangan serius-serius nanti baper, makan ya Rendy makan yaaaa," godanya yang membuat Rendy akhirnya mengalah dan mengiyakan.
"Nah gitu dong.. Ayo buka mulutnya Aaaaa," Kya yang menyodorkan sendok berisi makanan untuk dimasukkan kedalam mulut Rendy.
"Udah ya Kya," ucap Rendy yang membuat Kya kaget.
"Baru sekali, belum abis makan buburnya. Nih makan lagi, buka mulutnya," paksa Kya.
Rendy yang makin susah diajak kompromi buat menghabiskan makanannya akhirnya Kya pun menyerah dan masih menyisakan bubur yang masih lumayan banyak.
"Yaudah kalo emang udah ga mau, sekarang lo minum obat ya. Nih obatnya," ucap Kya yang dijawab anggukan oleh Rendy.
"Sekarang lo istirahat Ren," ucap Kya yang dengan senyuman dan tetap dibalas anggukan oleh Rendy.
👉Vote + Comment👌
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wished For You
Teen Fiction" Biarkan aku mencintaimu dalam diam, jangan paksa aku memberitahumu dan yang pada akhirnya malah akan membuatmu menjauhiku "