Kini akhirnya Kya sudah kembali dan bisa menikmati pagi yang cerah ini bersamaan dengan hatinya yang begitu senang karena ia masih diberi kesempatan untuk melihat semesta dan dia.
Rendy.
"Lain kali jangan bikin gue khawatir lagi ya," ucap Rendy dengan wajah yang sedikit di cemberutkan.
"Lo khawatir sama gue?," balasnya.
"Iyalah"
"Oke gue janji ga akan bikin lo khawatir lagi," ucap Kya seraya tersenyum.
"Nah gitu dong," jawab Rendy yang mengusap-usapkan rambut Kya.
Dan mereka pun saling bertatap-tatapan.
"Kya?"
"Hm?"
"Dengerin gue baik-baik"
"Iya gue dengerin"
"Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, dan gue ga mau kehilangan lo Kya."
Kya diam.
"Gue ga mau terus-terusan sembunyiin perasaan gue. Jadi lo mau ga jadi pacar gue?"
Kya masih tetap diam.
Dan terus menatap Rendy.
"Kya? Kok lo diem aja si? Jawab pertanyaan gue."
"Haa?"
"Jadi gimana?"
"Gimana apanya?"
"Ya lo mau ga jadi pacar gue?"
"Hmm gimana ya? Gue-," ucapan Kya pun terpotong.
Rendy masih menatapnya dan menunggu jawaban yang akan diberikan oleh Kya.
"Kayaknya gue-," jawab Kya lagi-lagi tidak melanjutkan perkatannya.
"Maaf Ren," ucap Kya kembali?
"Maksudnya maaf?," jawab Rendy tidak mengerti.
"Jangan bilang lo nolak gue," ucapnya kembali.
"Hmm," Kya kembali diam.
"Oh ya udah gapapa kok lo nolak gue, maafin gue ya kalo gue punya banyak salah sama lo," ucap Rendy sok tegar bahkan dia tak menyadari bahwa pupil mata nya sudah berkaca-kaca.
Menandakan bahwa dirinya kenapa-kenapa.
"Okedeh kalo gitu gue pulang dulu ya, salam buat nyokap bokap lo."
Rendy pun bangkin dari duduknya. Namun tangan nya dicekal oleh Kya.
"Jangan pergi!," balas Kya yang langsung memeluk Rendy dari belakang.
Rendy seketika mematung.
"Gue juga sayang dan cinta sama lo Ren, gue mau jadi pacar lo. Dan tolong jangan pernah pergi dari gue," ucap Kya yang juga meneteskan air mata.
Kini Rendy memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Kya. Dan langsung memeluk Kya dengan erat.
"Gue janji ga akan pernah ninggalin lo Kya." balas Rendy dengan mengecup rambut Kya.
"Tapi tunggu, terus tadi kenapa lo jawab nya kayak orang gagu gitu? Jawab seadanya terus langsung bilang maaf?"
"Gue cuma mau ngerjain lo doang," pekik Kya yang langsung tertawa.
"Gila. Gue hampir ga bisa nafas, dan detak jantung gue sampe kenceng banget."
"Yee lebay lo"
"Emang bener"
Kya menjulurkan lidahnya untuk meledek Rendy.
Dan mereka pun akhirnya main kejar-kejaran seperti anak kecil.
"Yap ketangkep," ucap Rendy.
Kya tertawa lepas, tak disangka jika akhirnya akan seperti ini.
"Gue bahagia banget sama lo Kya"
"Gue lebih bahagia Ren"
"Gue Kya"
"Gue Rendy"
"Bodo gue pokoknya."
"Ye bodo pokoknya ya gue lah Ren"
"Terserah deh itu mah"
"Yaudah terserah"
"Apaan si kok kita malah jadi debat kayak gini?" ucap Rendy.
"Lo duluan si"
"Lah kok gue si?"
"Emang lo kan."
Akhirnya Rendy pun menarik nafas dan menyerah.
"Iya gue yang salah."
"Nah gitu dong, cewek kan emang selalu benar"
"Iya Kya"
Kya akhirnya memeluk Rendy. Kemudian Rendy mengecup dahi Kya cukup lama.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
TAMATHai semuanya.
Akhirnya cerita ini selesai juga, udah lama ga ngepost tiba-tiba langsung Tamat😂
Ya gpp daripada ga selesai-selesai yekan? Wkwk
Kalo ada kesempatan gue bakal nambahin Extrapart nya. Hehe..
Cukup sekian Readers. Jangan lupa Vote dan Comment nya.
Salam titik dua bintang💋
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wished For You
Teen Fiction" Biarkan aku mencintaimu dalam diam, jangan paksa aku memberitahumu dan yang pada akhirnya malah akan membuatmu menjauhiku "