Chapter 5: New Beginning

5.2K 610 382
                                    

Hello guys! I'm Back! Oke aku bawa lanjutan The Name of Love kali ini. Semoga kalian suka yaa. :* Makasih buat kalian yang vote dan comment di chapter sebelumnya. Kalian bener-bener baik :* and as usual, Vote sebelum baca biar lebih afdhol hehehe :D Enjoy^^

***********


"Kau tidak pernah mau mengerti!!" Emma berjalan menjauhi lelaki yang kini berstatus sebagai kekasihnya.

Pertemuan mereka kali ini lagi-lagi dihiasi dengan pertengkaran dan ketidak sepahaman antara Emma dan kekasihnya, William 'Mack' Knight. Sehingga membuat keduanya terlibat pertengkaran. Namun seperti biasa, Emma akan selalu mengalah dan meminta maaf, baik itu kesalahannya atau kesalahan kekasihnya. Tapi kali ini dia sudah tidak tahan dan memilih untuk pergi dan menenangkan pikirannya.

William yang juga kesal pun pergi dengan mobilnya dan meninggalkan Emma di lokasi shooting itu. Tom yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka pun segera menyusul Emma ketika memastikan William sudah benar-benar pergi.

Emma tengah menangis di sofa diruangannya. Dia tidak tahu sudah keberapa kali dia menangis karena pertengkarannya dengan William. Dia memang dikenal sebagai orang yang kuat diluar sana, tapi dia sangat lemah dan sensitif jika berada di sekitar orang yang disayanginya. Dia menyayangi William dan dia tidak kuat jika harus terus bertengkar dengan William.

Sebuah ketukan terdengar di ruangan Emma, membuat pikirannya teralih. Dengan segera Emma menghapus air matanya dan mempersilahkan orang itu masuk ke dalam. Ternyata orang itu adalah Tom Felton.

"Oh.. Tom? Ada apa? Apakah Alfonso memanggilku?" Emma menyeka lagi air matanya dan menormalkan suaranya yang serak. Tom menggeleng dan berjalan mendekati Emma kemudian duduk di samping Emma.

"Ada apa?" Tom bertanya. Emma mengernyitkan keningnya.

"Kau menangis. Ada apa?" Tom mengulang pertanyaannya. Emma pun sempat terkejut lalu menggeleng. "Tidak.. Aku hanya.."

"Emma. Jangan bohong. Aku tahu apa yang terjadi denganmu dan Knight. Ada apa dengannya? Mengapa dia membuatmu menangis?" Tom mengulurkan tangannya dan menyeka air mata Emma. Tanpa disangka, Emma malah memeluk Tom dengan erat dan menangis di dada Tom.

"Tolong aku, Tom. Aku sudah tidak kuat berhubungan dengannya. Dia sudah berubah. Dia bukan lagi Mack yang dulu kukenal. Kumohon tolong aku, Tom." Emma sedikit menjerit saat mengatakannya. Tangisnya semakin pecah dan pelukannya pada Tom semakin erat. Tom sendiri hanya terdiam dan mulai mengelus rambut Emma yang terurai.

"Dia egois. Aku tidak bisa terus berhubungan dengannya. Tolong bantu aku mengakhirinya, Tom. Aku tidak bisa melakukannya sendiri."

Tom masih terdiam. Pandangannya lurus ke depan dan tatapan matanya geram. Dia tidak mungkin membiarkan siapapun menyakiti sahabatnya. Emma adalah gadis yang baik. Tidak pantas gadis seperti Emma disakiti. Oleh siapapun itu.

"Apapun akan aku lakukan untukmu, Em."

*

Scene 5:

Siang ini adalah waktu yang telah dinantikan oleh seluruh tentara bagian timur Seattle. Karena hari ini adalah pengupayaan penyerangan balik tentara Seattle kepada para penyerang dari Eropa itu. Sudah 10 hari ini mereka menyusun penyerangan balik ini. Dengan bantuan dari tentara bagian utara, tentara bagian timur yang dipimpin oleh Mayor Dalton pun siap menyerang para pasukan Hitam.

Seluruh tentara di berikan waktu 10 menit untuk bersiap-siap sebelum berkumpul di lapangan untuk diberikan arahan oleh Mayor Dalton.

"Jika kau tidak kembali.. Aku bersumpah pada Tuhan.. Aku akan.." suara Jessica gemetar mengucapkannya.

The Name Of Love ( Feltson )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang