Chapter 24: Hutcherson

2.2K 249 44
                                    

Hai semuanya. Maaf yaa late update. Udah mulai kuliah, jadi mulai sibuk lagi. Huhu. Yaudah baca aja yaa langsung. Enjoy^^

-----------

Desember 2018

Emma baru saja selesai menelepon kakak Tom, Chris Felton. Ini sudah yang kesekian kalinya untuk hari ini. Dan pertanyaan yang sama selalu di lontarkan Emma. Bagaimana keadaan Tom hari ini? Apakah dia sudah makan? Apa kegiatannya hari ini? Pertanyaan itu terus-menerus Ia lontarkan sampai Chris terenyuh dengan perhatian Emma kepada adiknya.

Dua minggu setelah Tom dan Emma bertengkar dan akhirnya putus, Emma mulai menanyakan kabar Tom dengan orang-orang terdekatnya. Hal itu karena Tom memblokir semua nomor Emma dan sosial media yang berhubungan dengannya tepat setelah Tom membaca surat dari Alex. Tapi hal itu tidak membuat Emma berhenti memberikan perhatiannya terhadap Tom.

Butuh waktu dua minggu juga untuk Emma bangkit kembali menjadi Emma yang dulu. Setelah menghabiskan malam-malam penuh tangisan dan hari-hari hampa, Emma mulai kembali ke rutinitas biasanya. Dia kembali menerima tawaran bermain film dan menghadiri beberapa acara talkshow atau acara resmi lainnya. Kesibukannya berhasil membuatnya sejenak melupakan kejadian malam itu. Malam terburuk yang pernah ada. Malam dimana dirinya dan Tom berpisah.

Di beberapa kesempatan, Emma akan meminjam nomor telepon teman-temannya dan mencoba menelepon Tom dengan nomor itu. Dia tidak mengatakan apapun saat Tom mengangkat teleponnya. Dia hanya ingin mendengar suara Tom yang amat di rindukannya. Dan hal itu terus berjalan sampai sekarang.

Meskipun sudah terlihat lebih ceria, Emma terkadang masih memendam kesedihannya dan akan meluapkannya di kamarnya saat malam hari. Dia tidak ingin terlihat sedih di depan Ibu dan adiknya. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tegar dan acuh terhadap Tom. Tapi nyatanya dia sangat rapuh dan sangat amat merindukan Tom di sisinya.

Setiap malam, dia tidak akan tidur tanpa melihat foto, video, atau rekaman suara Tom. Kenangan bersama Tom itulah yang bisa membuatnya tidur dan menghindarinya dari mimpi buruk yang kadang datang. Tom sudah sangat mempengaruhi hidupnya dan Tom sudah menjadi kebiasaan untuknya. Dia tidak akan pernah bisa hidup tanpa Tom. Tidak akan.

*

Ibu Emma dan Alex baru saja sampai di rumah Emma saat salju mulai turun lebat menutupi jalanan London. Esok adalah hari natal dan tentu saja ibu Emma akan datang ke rumah Emma dan merayakan natal bersama kedua anaknya.

Emma kini tengah menghias pohon natal bersama Alex, sedangkan ibunya tengah membuatkan makanan khas natal. Di salah satu lampu natal yang melingkar di pohon itu, Emma menempelkan foto Tom dan dirinya. Bibirnya tersenyum saat melihat foto itu, Tom tengah melingkarkan tangannya di seluruh tubuh Emma dengan topi natal dan kaus kaki merah darinya. Emma juga terlihat bahagia dengan sweater natal yang dibelikan Tom untuknya. Air matanya hampir jatuh saat mengingat hari itu. Hari natal terakhirnya bersama Tom.

"Emma. Aku butuh bantuanmu." Ibu Emma berteriak dari arah dapur. Emma bangkit dan meninggalkan Alex yang masih menempelkan beberapa bola natal di pohon itu. Kakinya sudah melangkah ke arah dapur saat ia melihat ponselnya berbunyi. Dengan segera ia mengambil ponselnya yang berada di atas meja di ruang keluarga.

To: Emma Watson
From: Chris Felton

[Pic]
Merry Christmas!

Love, The Felton

xx

Emma mendapatkan chat dari Chris yang mengirimkan fotonya dengan Tom saat natal. Emma melihat Tom mengenakan topi natal yang tahun lalu di pakainya bersama Emma. Bibirnya terukir senyuman dan air matanya jatuh. Dia sangat senang melihat Tom mengenakan topi natal darinya. Itu berarti Tom masih mengingatnya bahkan di hari natal seperti ini.

The Name Of Love ( Feltson )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang