Hello semuanya! Chapter 19 hadir nih :D btw judulnya kok sama kayak yang di My Granger yaa setelah kupikir. Tapi gapapa. Kan beda cerita, jadinya gapapa lah haha :p Soklah kuy di baca^^
-----------
Los Angeles, 25 Desember 2017
"Ya, Mom maafkan aku. Aku akan pulang besok. Aku tidak bisa pulang sekarang karena ada masalah yang lebih rumit disini."
"Ya, aku akan merayakan natal disini bersama Emma. Maafkan aku."
"Ya, Selamat Natal juga, Mom. Sampaikan salamku untuk yang lain. Aku mencintaimu."
Tom menutup sambungan teleponnya dan mengusap keningnya yang berkeringat. Emma menghampirinya lalu mengelus pundaknya lembut. "Tenangkan dirimu, Tom." Emma berbisik kepada kekasihnya. Tom pun berbalik dan kembali menghadap ke arah dua orang yang sudah membuatnya naik pitam. Bagaimana mereka bisa memutuskan untuk menikah secepat ini?
"Tom. Jangan marah. Ini bukan kemauan sepihak. Aku dan Josh sudah memutuskan." Amanda kini mulai angkat bicara. Dia tidak menyangka kalau Tom akan semarah ini pada mereka.
"Kenapa kalian mengambil keputusan ini dengan cepat? Apa yang terjadi? Apa ada sesuatu yang aku lewatkan? Atau jangan-jangan.."
"Tom! Aku sudah mengatakannya tadi. Kami memutuskan hal ini karena kami saling mencintai. Orang tuaku dan orang tua Josh sudah merestui kami. Jadi apa lagi yang kami tunggu?" Amanda kini sudah berdiri dan mendekat ke arah Tom.
"Apa orang tua Josh sudah tahu kalau dia seorang Muslim sekarang?" Tom bertanya tanpa melihat ke arah Amanda.
"Sudah. Kami memberitahukannya 3 hari yang lalu. Memang ada perdebatan saat itu. Tapi semuanya sudah teratasi. Ayah Josh sudah merestui kami. Begitu juga keluargaku."
Tom mengusap kembali keningnya yang berkeringat. Dia tidak yakin hal ini adalah benar. Seumur hidupnya, dia tidak pernah membayangkan akan menikah diusia seperti Amanda. Bahkan di umurnya yang ke 30 tahun, dia masih belum merencanakan pernikahan. Tapi Amanda? Mudah sekali rasanya dia mengambil keputusan untuk menikah.
"Tom. Kenapa kau kesal? Bukankah ini seharusnya baik untuk kami. Baik untukku dan Josh?" Amanda bertanya heran kepada Tom. Emma yang mendengar pertanyaan Amanda pun mulai berpikir demikian. Kenapa Tom begitu marah saat tahu Amanda akan menikah? Apa yang membuatnya begitu marah?
"Aku hanya— Lupakan! Aku butuh waktu untuk ini, okay? Ini terlalu cepat. For God's Sake, kalian bahkan baru satu tahun bertemu!"
"Itu bukan berarti kami tidak berhak menikah. Dengar, Tom. Aku memberitahumu karena kau salah satu orang yang penting di hidupku sekarang. Aku menyayangimu." Amanda menggenggam kedua tangan Tom.
"Kami akan menikah Mei, di Indonesia. Aku harap kau bisa meluangkan waktumu."
"Mei? Bagaimana dengan premiere film? Kita masih melakukan promo pada bulan itu, kan?" kini Tom menatap ke arah Amanda dengan wajah terkejut.
"Itulah alasanku. Kami bisa honeymoon sekaligus promo film. Itu pasti sangat menyenangkan." Amanda terlihat sangat antusias dengan senyuman merekah. Josh di belakang mereka hanya duduk dan diam. Dia memikirkan berbagai macam kemungkinan kenapa Tom begitu marah karena pernikahannya dengan Amanda. Padahal, sebagai sahabat seharusnya Tom senang dan ikut berbahagia seperti Emma.
Emma juga hanya bisa menyaksikan kedua orang paling di sayanginya itu berbicara. Dia tidak terlalu memikirkan mengapa Tom marah pada Amanda karena pernikahannya. Karena dia berpikir, mungkin Tom hanya tidak ingin kehilangan Amanda sebagai sosok adik yang bisa menjadi temannya di segala situasi. Kalau Amanda menikah, kasih dan perhatiannya akan terbagi, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Name Of Love ( Feltson )
FanfictionThomas Andrew Felton (Tom Felton) Aktor kelahiran Epsom, Surrey, Inggris. 22 September 1987. Dia memulai karirnya di dunia akting sejak usia 10 tahun dan masih aktif hingga kini. Nama Tom Felton mulai dikenal sejak dia memerankan karakter Draco Malf...