Chapter 27: Apologize

3.2K 284 157
                                    

Hei semua! Apa ada yang menunggu chapter ini? Sorry yaa lagi-lagi late update. Dunia nyata menarikku jauh :( Ohiya aku punya kabar terbaikkk untuk kalian. Tapi baca dulu aja yaa ceritanya. Enjoy^^

-----------


"Apa maumu, Tom?"

Emma menatap tajam ke arah Tom sekaligus menahan air matanya agar tidak jatuh. Hatinya sangat bahagia dan lega saat melihat sosok lelaki yang amat dicintainya ada disana. Tapi disaat yang bersamaan, dia merasa sangat marah, sedih, dan sakit hati. Dengan mudahnya Tom datang kembali ke hadapannya setelah apa yang sudah dilakukannya.

Amanda melepas pelukannya dari Tom dan berjalan mendekati Emma. "Aku akan meninggalkan kalian berdua." Amanda mengambil piala yang digenggam Emma dan mengajak kedua asisten Emma untuk masuk ke dalam ruangan. Tinggallah Emma dan Tom berdua saja di lorong itu.

"Emma..." Tom berbisik memanggil nama mantan kekasihnya. Emma terdiam dan menunggu kelanjutan dari kata-kata Tom.

"Aku ingin memperbaiki hubungan kita." Tom melanjutkan dengan suara yang lantang. Kakinya melangkah perlahan mendekati Emma.

"Jangan mendekat." Emma mengulurkan tangannya dan menyuruh Tom untuk berhenti ditempatnya. Tom pun berhenti dan menatap Emma dengan berbinar.

Mereka sama-sama terdiam. Emma dan Tom saling menatap dan mencoba mencari jawaban. Saat mereka berpisah, kakak Tom, Chris menjadi penghubung mereka berdua. Emma tahu bagaimana menderitanya Tom setelah mereka berpisah, dan Tom juga tahu bagaimana menderitanya Emma setelah mereka berpisah. Jadi mereka tidak berusaha untuk saling menyalahkan. Meskipun jelas ini adalah salah Tom.

"Aku minta maaf." Tom berlutut dihadapan Emma dengan kepala yang tertunduk. Emma terkejut saat melihat Tom yang berlutut dihadapannya. Ingin rasanya dia memeluk Tom dan melepaskan rasa rindu yang tidak tertahankan selama ini.

"Aku minta maaf telah mencampakkanmu. Aku minta maaf karena aku berbuat tidak adil kepadamu. Aku minta maaf karena aku tidak bisa menjadi lelaki yang dewasa. Aku minta maaf karena aku tidak bisa menjadi lelaki yang sempurna, yang pantas berada disisimu." Tom masih menunduk. Air matanya sudah mengalir dipipinya sejak dia berlutut. Suaranya sudah serak dan hampir terdengar seperti bisikan.

"Aku mau merubah diriku. Aku akan menjadi orang yang lebih baik. Aku akan menjadi orang yang lebih dewasa..." Tom menengadah dan menatap Emma yang tengah menatapnya.

"Tapi dengan itu aku butuh dirimu."

Emma meneteskan air matanya dan mulai mengeluarkan suara isakan yang lembut. Air matanya terus mengalir seraya dengan tatapan tajam yang diberikan Emma kepada Tom. "Kau telah melanggar janjimu untuk tidak menyakitiku, Tom. Bagaimana aku bisa mempercayaimu lagi?" balas Emma yang menahan amarah. Dia sebenarnya tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Semua perasaannya campur aduk.

"Tapi aku menepati janjiku untuk mengejarmu kalau aku menyakitimu. Takkan kubiarkan kau pergi dariku." Tom membalas dengan nada yang amat lembut. Emma menyeka air matanya kasar. Dia menatap kedua mata biru Tom dalam.

"Maafkan aku, Emma. Aku sungguh menyesal." Tom berujar lagi dengan mata berbinar. Tepat saat kalimat terakhir diucapkan, Emma ikut berlutut didepan Tom lalu memeluknya erat. Air matanya jatuh lagi dan berhasil membasahi kaus Tom.

Saat mereka berpelukan, rasa lega dan tenang telah mengisi relung hati masing-masing. Air mata jatuh bukan lagi karena penyesalan dan kemarahan, tapi karena kebahagiaan setelah kembali pulang. Diri mereka telah kembali ke tempat yang seharusnya.

The Name Of Love ( Feltson )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang