Chapter 7

8.9K 1.1K 103
                                    

ALL OF THE CHARACTERS BELONGS TO J.K ROWLING.

Obliviate

7.

"Aku ingin melakukan sedikit riset tentang mantra penghilang ingatan, apa kau tahu sesuatu yang mungkin tidak ada di buku? Obliviate, itu mantranya, apa kau tahu sesuatu Granger?"

Hermione terdiam. Nafasnya tercekat di dadanya.

"Granger?" Draco bertanya lagi ketika Hermione hanya diam.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin tahu tentang mantra itu? Sepertinya di buku mantra tahun ke empat ada sedikit pembahasannya." Hermione berseru canggung, berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

Kenapa Draco tiba-tiba ingin tahu tentang hal itu? Tentang Obliviate? Apa ia sudah tahu dan sedang memancingnya? Apa ingatannya kembali? Atau ia menyadari ada seseorang yang menghapus sebagian memorinya?

"Well... ada beberapa hal... sebenarnya cukup pribadi..." Draco berseru canggung, tidak yakin apa ia bisa mengatakan hal ini pada Hermione atau tidak.

"Oh, jika kau tidak nyaman mengatakannya maka tidak masalah." Hermione berseru, ia dengan cepat merapikan buku-bukunya dan berdiri. "Semoga risetmu berhasil." Hermione berseru kemudian pergi dengan cepat.

Ia tahu Draco tidak mungkin sudah tahu apa yang terjadi, jadi sebaiknya ia pergi sekarang, sebelum hal-hal yang tidak ia inginkan terjadi.

.

"Terimakasih Hermione." Prefek tahun ke enam Gryffindor berseru padanya, karena ada latihan Quidditch ia perlu seseorang untuk menggantikan tugas patrolinya dan Hermione bersedia membantunya.

Seminggu lagi adalah pertandingan final Quidditch untuk tahun ajaran ini. Gryffindor vs Slytherin. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak ada Harry di tim mereka, jadi ia ingin membantu teman-teman asramanya untuk lebih fokus berlatih.

"Sama-sama."

Hermione kemudian pergi ke kamar asramanya, ia akan menaruh tasnya dulu, mencuci mukanya, dan kemudian menghabiskan waktu sebelum waktunya untuk patroli.

.

Draco berdiri di depan pintu masuk aula, hari ini seharusnya berpatroli dan sudah lima menit rekan patrolinya belum juga datang. Ia melihat jam tangannya kemudian mulai mondar-mandir, jika sampai lima menit lagi tidak ada yang datang ia akan melaporkan ini ke kepala asrama Gryffindor.

Tiba-tiba Hermione Granger terlihat dari bagian atas anak tangga, ia setengah berlari ke arahnya dan terlihat terengah-engah, rambutnya tidak ia kuncir dan berkibar di belakangnya, ia memakai seragamnya tapi dasinya ada di tangannya.

Ia terburu-buru dan terlihat amat cantik.

Kenapa ia terlihat cantik?

Kenapa aku berpikir seperti itu?

Draco menyadarkan dirinya dari pemikiran bodohnya kemudian tersenyum sopan pada Hermione, sepertinya ia teman patrolinya hari ini.

"Oh... Malfoy." Hermione berhenti di depannya dan menarik nafasnya. "Aku ketiduran, maaf, apa aku terlambat?" Ia bertanya sambil terus terengah-engah.

"Lima menit. Tidak masalah, ku kira hari ini bukan giliranmu?" Draco berseru.

Hermione mengangguk dan memakai dasinya. "Aku bertukar giliran, ayo... kita mulai patrolinya."

"Aku tidak pernah berpatroli denganmu sebelumnya." Draco bergumam, ia dan Hermione sama-sama prefek semenjak tahun ke lima dan ke enam, tapi tidak pernah sekalipun mereka berpatroli bersama, biasanya karena yang mengatur jadwal patroli tahu kalau akan lebih baik jika mereka tidak berpatroli bersama.

ObliviateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang