Pertemuan

3.3K 322 51
                                    

Disclaimer: Snk by Hajime Isayama

Pairing: RivaEre/RiRen

Rate: M

Warning: OOC, OC, Boyxboy/yaoi, romance, alur kecepetan, Mpreg, Typos.

.

.

.

.
~Happy Reading~
.

.

.

.
Chapter 5: Pertemuan
.

.

.

.

"Kau... siapa?" tanya Eren pada seorang pria bersurai coklat terang yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

Pria tersebut tersenyum lembut "Perkenalkan namaku Farlan Crunch" tangannya terulur di hadapan Eren.

"Farlan Crunch? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Aku tidak yakin pernah mengenalmu" tanya Eren. Tangan Farlan diabaikan olehnya, alis Eren naik sebelah dan raut wajahnya datar, ia merasa curiga pada pemuda yang sedang tersenyum lembut di hadapannya.

"Kita memang belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi saya sangatlah mengenal anda tuan" pemuda bersurai coklat terang yang memperkenalkan dirinya sebagai Farlan tersebut tetap menampilkan senyum manis nan lembut di hadapan Eren. Tangan yang tadi ia ulurkan kembali ia tarik.

Eren tidak menjawab, ia hanya menatap datar pada sosok pemuda yang berdiri di hadapannya, melupakan tata krama serta sopan santun pada tamu yang datang.

"Hah... sepertinya kau memang tidak percaya padaku ya Eren. Aku mengenalmu dari Kakekmu sendiri atau lebih tepatnya Ayah dari ibumu, Carla Jaeger"

Wajah yang sebelumnya datar kini berubah kaget. Matanya membola serta mulut yang sedikit membuka karena kaget.

"Ti... tidak mungkin, Ibuku sendiri mengatakan kalau dia berasal dari salah satu panti asuhan di Jepang. Dia juga mengatakan kalau ia tidak pernah mempunyai orang tua angkat"
Tegas Eren.

"Yahhh, memang benar kalau ibumu berasal dari panti asuhan di Jepang, tetapi saat usia ibumu menginjak empat belas tahun ia diasuh oleh Kakekmu karena ia tidak dapat memiliki keturunan, beliau juga yang saat ini memerintahkanku untuk menjemputmu"

"Aku masih tidak percaya padamu! Untuk apa kau jauh-jauh dari Jepang ke Jerman hanya untuk bertemu diriku, sedangkan Ibuku hanyalah seorang anak angkat?"

"Untuk itulah aku datang kesini. Aku akan menjelaskan semuanya padamu, tetapi bisakah kau mengizinkan aku untuk masuk ke dalam?'

"Hah.... baiklah, silahkan masuk!" Eren menghela napas lelah. Dibukanya pintu rumah lebih lebar, mempersilahkan pemuda yang bernama Farlan itu untuk masuk ke dalam.

Sampai di dalam Eren segera mempersilahkan Farlan untuk duduk disatu-satunya sofa yang berada di dalam ruangan tersebut. Sofa yang sama dengan tempat terakhir dirinya dan Sang mantan suami berbicara, sebelum akhirnya ia ditinggalkan.

Farlan langsung saja duduk setelah diperintahkan, matanya sibuk melihat -meneliti- rumah kecil yang ditinggali Eren dan anaknya.

Matanya beralih ke sebuah kamar yang pintunya terbuka lebar. Dari luar Farlan dapat melihat seorang bayi yang sedang berusaha menyingkirkan guling di sebelah kanannya karena menghalangi. Setelah guling tersebut jatuh bayi bersurai hitam itu segera beranjak untuk tengkurap. Namun posisinya yang terlalu dekat dengan ujung kasur menyebabkan ia nyaris terjatuh, kalau saja Farlan tidak dengan sigap menangkapnya agar tidak jatuh.

Destiny (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang