Destiny (Hiatus)

Jangan Lagi

Disclaimer: Snk by Hajime Isayama

Pairing: RivaEre/RiRen

Rate: M

Warning: OOC, Boyxboy/yaoi, romance, alur kecepetan, Mpreg, Typos.

.

.

.

.
~Happy Reading~
.

.

.

.
Chapter 13: Jangan lagi
.

.

.

.

Eren Zoe : 24 tahun.
Levi Zoe : 5 tahun.
Rivaille Ackerman : 32 tahun.
Farlan Church : 29 tahun.
Hanji Smith : 32 tahun.
Erwin Smith : 33 tahun.
Armin Arlert : 24 tahun.
Annie Leonhart : 29 tahun.
.
.
.

Suasana kantor Z Corp yang sangat sibuk sejak berakhirnya jam makan siang adalah pemandangan biasa. Karena sudah sejak satu jam yang lalu jam makan siang berakhir, semua pegawai yang bekerja, kembali sibuk mengurus pekerjaan mereka masing-masing.

Disalah satu ruangan mewah di gedung Z Corp, Eren duduk di sofa ruangannya dengan rasa cemas dan gelisah seraya menggigiti ujung jari jempolnya. Levi yang sejak tadi melihat Eren seperti itu, akhirnya mendekati Eren.

"Elen, apa Elen macih pucing? Tadi Levi beli ini di kantin bawah, untuk Elen." Ujar Levi seraya menyodorkan segelas kopi kertas pada Eren.

Eren melirik sebentar pada segelas kopi yang Levi sodorkan sebelum ia mengambilnya. Ia meletakkan kopi tersebut di atas meja dihadapannya tanda berniat untuk meminumnya.

"Levi, sejak kapan kau mengenal orang yang bersamamu tadi?" tanya Eren spontan.

Levi duduk di samping Eren dan menjawab. "Ciapa?"

Eren berdecak pelan dan kembali berkata. "Maksudku pria yang tadi bersama denganmu sebelum kau naik lift, sejak kapan kau mengenalnya?"

"Ohhhhh" jawab Levi panjang.

"Maksud Elen, paman itu?" Tanya Levi lagi.

Eren mengangguk sekali.

"Elen ingat, Levi pelnah bilang ke Elen ada yang nolong Levi waktu nyeblang jalan, pas Elen lupa jemput Levi?"

"Ya." ujar Eren seraya mengangguk.

"Paman itu lah olangnya." ujar Levi.

Eren terdiam. Levi yang melihatnya kembali melanjutkan cerita.

"Telus, waktu kita makan di lestolan, yang Elen ke toilet lama banget itu. Levi juga ketemu cama paman itu lagi. Jadi Levi kacih tau nama Levi cama paman itu. Tlus pas paman itu mau kacih tau namanya, malah ada yang telpon, jadi lupa deh" Levi mencebikkan bibirnya.

"Lalu mengapa orang itu ada disini?"

"Paman itu bilang kalo dia mau ketemu ceceolang dicini. Telus dia juga yang bantu Levi dikantin tadi. Paman itu olangnya baikkkk cekali, dia udah celing bantuin Levi, nanti kalo nanti ketemu lagi, Elen juga halus kenalan."