Disclaimer: Snk by Hajime Isayama
Pairing: RivaEre/RiRen
Rate: M
Warning: OOC, Boyxboy/yaoi, romance, alur kecepetan, Mpreg, Typos.
.
.
.
.
~Happy Reading~
..
.
.
Chapter 17 : Rencana.
..
.
.
Eren Zoe : 24 tahun.
Levi Zoe : 5 tahun.
Rivaille Ackerman : 32 tahun.
Farlan Church : 29 tahun.
Hanji Smith : 32 tahun.
Erwin Smith : 33 tahun.
Armin Arlert : 24 tahun.
Annie Leonhart : 29 tahun..
.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari yang cerah diawal musim panas. Terik matahari amat terasa hingga membuat orang-orang lebih memilih menetap di ruangan dibanding keluar.
Tak terkecuali seorang wanita cantik berparas rupawan dengan mata sewarna lautan. Setelah semua rutinitas hariannya selesai, ia yang memang tak memiliki banyak kegiatan, memutuskan untuk membersihkan sekaligus merapikan ruang kerja sang suami.
Sudah sejak enpat hari yg lalu sang suami terlihat dalam mood yg buruk. Entah apa penyebabnya, ia tak tahu karena memang sang suami masih terlalu tertutup padanya tentang masa lalunya, padahal ia sudah lama menikah dengan Annie.
Annie bersiap dengan semua perlengkapan bebenahnya. Sebenarnya, ruangan sang suami termasuk amat rapi, karena memang ia tidak suka sesuatu hal yg kotor. Annie hanya membantu sebagai tugasnya seorang istri yg baik.
Ia mulai menyalakan lampu ruang kerja sang suami sebelum melangkah masuk. Ia mengerutkan kening serta mengamati sekeliling ruangan.
'Tumben sekali ruangan ini terlihat sedikit lebih berantakan.' batin Annie.
Annie sangat paham sang suami sangat menyukai kebersihan dan kerapihan, maka dari itu ia heran melihat ruang kerja Rivaille lebih berantakan.
Sebenarnya ada apa? Sejak ia pulang sabtu kemarin, moodnya tidak begitu bagus. Meski tidak marah-marah, hanya saja Rivaille terlihat lebih tenang dari biasanya.
Annie mulai merapihkan dokumen-dokumen yang ia anggap penting ke dalam lemari, tak lupa merapikan meja kerja sang suami. Ia kembali melihat sebuah map besar berwarna coklat yang terlihat berbeda dengan dokumen lain.
Dengan rasa penasaran, ia membuka dan melihat isinya. Ada begitu banyak lembar kertas yg cukup tebal di dalam, dan juga sebuah amplop berwarna putih. Annie membuka amplop tersebut dan mengecek isinya.
Ia melihat beberapa foto yang cukup familiar. Ia ingat sebelumnya pernah menjatuhkan foto sang pemuda dengan anak yang ada di sampingnya. Ia membalik dan melihat foto-foto lain. Sampai pada foto terakhir, matanya membola, terkejut saat melihat foto sang pemuda dengan perutnya yang besar.
Apa-apaan ini?
Ia hamil?
Lalu anak ini berarti anaknya? Tidak-tidak, maksudku anak yang ia kandung?
Lalu apa hubungan semua ini dengan Rivaille?
Ke-kenapa foto pemuda ini ada di ruang kerja Rivaille?
Ia meletakkan foto tersebut di meja dan melirik pada kertas yang ia ambil bersama foto. Membaca sebentar, ia menemukan fakta terbesar sang suami. Mungkin inilah hal yang menyebabkan Rivaille akhir-akhir ini dalam mood yang tidak begitu baik.
Ia begitu terkejut setelah selesai membacanya. Ia mendudukkan dirinya di kursi kerja seraya memijat keningnya yang terasa mulai memberat. Jadi sebelum denganku Rivaille menikah dengan pemuda ini? Bahkan memiliki anak yang sepertinya baru ia ketahui?
Apa yang harus aku lakukan?
Rivaille yang sejak dulu menginginkan seorang anak yang tidak bisa ia dapatkan dariku, apakah akan berpaling untuk kembali pada masa lalunya?
Aku akan ditinggalkan?
Tidakk!
Tidakk, aku tidak mau! Annie menggelengkan kepala.
Sebuah ide terlintas dipikirannya.
Tunggu, kalau anak itu pergi dari si pemuda dan tinggal denganku, Rivaille pasti tidak akan meninggalkan ku kan?
Kami akan menjadi keluarga yang bahagia. Lagipula, ia akan memiliki orang tua yang lengkap. Seorang ayah dan juga ibu.
Tapi, harus dengan apa aku membuatnya menuruti keinginanku? Pemuda itu tidak mungkin begitu saja akan menurutiku. Sedangkan bocah itu..
Annie tersenyum licik, tiba tiba ia tertawa bahagia.
"Benar, tidak mungkinkan ia akan menolak? Tidak mungkin ia tidak ingin tinggal dengan ayah yang sejak dulu tidak diketahuinya.""Ya, aku harus bisa membujuknya dan membuatnya menyukaiku! Dengan begitu, ia akan merasa kalau aku lebih seperti 'ibu' untuknya dibandingkan orang yang melahirkannya. Lalu dengan begitu, ia akan lebih memilih untuk tinggal denganku dan Rivaille.
Annie berdiri, ia meninggalkan kembali dokumen tersebut ditempat semula. Ia kembali keluar, tidak berniat untuk meneruskan pekerjaan yang sebelumnya ingin ia lakukan.
Ia harus menyusun rencana pertemuannya dengan sang bocah.
~TBC~
Yakkkk...
Hallo semuaaa~
Apa kabar setelah sekian purnama? Yahhh mungkin udh ga ada manusia yg baca ini lagi siiii...
Upnya aja lamaaa, blm lagi kayanya sekarang wp udh banyak yg ninggalin yaaa?
Tetapi tidak apaaa, soalnya saya juga agak malas untuk menghapus cerita ini hehehhehe..
Makasih untuk kalian yg masih baca meski up tidak menentu seperti hati.
Makasih juga untuk dukungan dan komentar komentar kalian, yg walau tidak saya balas tetapi sebenarnya saya baca 🙂 seru aja liat reaksi kalian karna disini pasangannya rada tidak terduga yaaa hahahahaha
Sekian terima kasih,,
Sampai jumpa lagi~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Hiatus)
FanfictionSemua karakter 'shingeki no kyojin' yang saya gunakan di fic ini, milik Hajime Isayama. Saya hanya meminjam karakternya saja. Pairing: RivaEre/RiRen Rate: M Warning: boyxboy/yaoi, romance, Mpreg, typos Ditinggalkan oleh sang suami, mendapat kecelak...