Gadis berambut pirang kecoklatan itu mengetuk pintu ganda besar dari kayu ek itu tiga kali dan menunggu.
Saat pintu terbuka dia tersenyum lebar. "Oh ya ampun... Akhirnya kau datang juga, sudah lama aku tak melihatmu!" wanita itu memeluk si gadis berumur 13 tahun.
"Hi Megan. It's good to see you again." kata Melody Potter lirih, "Aku juga. Apa kabar, kenapa tak pernah berkunjung ? Aku rindu padamu." kata Megan sembari melepas pelukannya.
Melody tersenyum padanya, "Maafkan aku." kata Melody tersenyum. "Ada apa kau kesini ?" kata Megan. "Aku ingin melihat buku sejarah sihir yang ada diperpustakaan." kata Melody. Megan menatap Melody dengan khawatir, "Baiklah... Cepat atau lambat kau juga harus lihat." kata Megan.
Megan mengajak Melody masuk dan berjalan menuju perpustakaan. Disana Melody menuju tempat 'terlarang'. Megan mengambil buku kumal dari rak dan memberikannya pada Melody.
Melody menerimanya dan duduk sementara Megan pergi kesisi lain perpustakaan. Melody membalik - balik halaman demi halaman, mencari sesuatu yang aneh. Tapi, tak ada yang mencurigakan dari buku itu.
"Buku itu aneh, tapi lebih aneh yang ini." Megan meletakkan buku berwarba hitam didepan Melody. Melody melihat covernya "Ramuan"
Dengan cepat seakan tersambar kilat Melody mengambilnya dan membuka halaman dengan acak. Akhirnya ada dihalaman terakhir ditulis tangan oleh Tom Riddle.
Hocrux. Dibawahnya tertulis banyak tulusan dan symbol. "Trims Megan, boleh kubawa tidak bukunya ?" kat Melody, "terserah kay saja." kata Megan.
.
.
Melody ber-Apparate diatas bukit stoneshead. Mencari seseorang "Hi Melody Potter." terdengar suara sayup disebelah kanannya. Melody berbalik dan tersenyum mendapati Luna Lovegood yang sedang berbaring terlentang diatas rerumputan. "Hi Luna!" Melody berlari mendekati Luna yang sudah duduk dan memeluknya.
"Aku rindu sekali padamu." kata Melody. "Aku juga." kata Luna. Mereka berhenti berpelukan, "Aku akan pergi menonton piala dunia quidditch besok. Tiket kami murah sih." kata Luna. " Kau akan nonton ?" kata Melody tersenyum, "Iya soalnya Dad cari berita untuk The Quibbler. Sudah dengar ? Seorang pegawai kementrian menghilang di Albania."
-oOo-
Melody berjalan diatas puing - puing reruntuhan rumahnya, rumah keluarga Potter yang hancur akibat ulah Voldemort. Hatinya sakit saat membayangkan kejadian 13 tahun lalu itu. Melody mengerutkan dahi, dia melihat sesuatu diantara puing - puing. Melody mengambilnya, sebuah botol bening berisi cairan biru langit yang aneh, tiba - tiba saja...
"Hanya dia yang bisa menggunakannya."
"Sirius, bawalah dia... Selamatkan dia..."
"Ya ampun! James! Lily!"
"Aku sangat minta maaf, aku akan kembali."
"Melody, cepat atau lambat akan tahu."
"Hai, namaku Luna Lovegood."
"Luna, kenapa sih Luna suka membicarakan sihir ?"
"Melody, aku yakin kau seorangg penyihir."
"Hai, namaku Melody Potter."
"Aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu."
"Harry!"
"Kau adikku,aku tak mau kehilangan kau lagi!"
"Tinggal dirumah bersama kami."
"Harry, kau tak boleh gegabah."
"Aku sayang padamu."
"Ternyata kau adiknya, susah juga."
"Kalian ini seperti orang pacaran saja."
"Ini,time turner."
"Jangan jadi orang yang terlalu serius."
Kelebatan ingatan terus muncul dikepala Melody, sampai gadis itu terjatuh membelalak. Dia menatap botol kecil ditangannya, kemudian dia menangis. Kenapa jadi begini sih ? Dumbledore sudah banyak berbicara padanya, dia menanyakan mimpi Melody saat dia bertemu dengan orang tuanya. Menanyakan banyak halyang diketahuinya.
Sesungguhnya Melody lelah dengan semua ini, kenapa dia harus terlahir dengan beban berat dipundaknya. Dia tak mengeluh memang, tapi ada kala dimana dia ingin istirahat. Dia lelah, diberi tugas melindungi kakanya sendiri, mempertaruhkan nyawanya, meskipun dia tetap menerimanya dan menjalaninya dengan ikhlas.
"Kau anak kuat Melody. Kami yakin kau bisa melewati semua ini." terdengar suara lembut Lily ditelinganya, "Kami percaya padamu, kau anak hebat nak." kali ini James, Melody mendongak menatap langit gelap. Malam sudah datang, kalau Harry tahu dia pulang terlambat pasti dia dinasehati habis - habisan. Dan dia yakin jatah makan malamnya ludes. Melody menghela nafas, geli juga mengingat musim panas ini.
Tahun ini, Dudley ditegur habis - habisan gara - gara tak ada lagi seragamyang muat untuknya jadi dia melaksanakan diet, parahnya yang lain juga harus mengikuti. Asala tahu saja, Melody dan Harry tidak ikut diet, Harry dengan sigap minta tolong pada semua temannya.
Melody berdiri,membulatkan tekadnya. Jika memang ini tujaun dia dilahirkan,jika memang ini tujuan hidupnya, dia tak bisa mengelak. Tantangan harus dihadapi bukan dihindari.
Gadis itu ber - Dissaparate, dengan bunyi plop pelan dia ada dikamar kakanya. Harry Potter, kakaknya yang sedang tertidur pulas terbaring diatas ranjangnya. Melody tersenyum, dan membuka botol itu.
-oOo-
Hi! Finally, aku jadi ingin nulis lanjutannya. Disini, Melody udah mulai punya banyak beban yang disembunyikannya dari semua orang. Menurut kalian gimana ? Bagus nggak ?
Maaf kalau ada TYPO, aku males baca ulang, hehe.
Vote and Comment please :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and the Goblet of Fire
FanfictionMelody Potter bimbang dengan keputusan Dumbledore untuk mengizinkan kakaknya Harry Potter mengikuti turnamen itu. Tapi lebih bimbang saat pangeran kegelapan kembali.