About Dragon and Karkaroff

2.7K 195 13
                                    

"Sirius!"

Mereka turun dari kursi mereka, berjongkok di depan perapian dan Harry berkata, "Sirius... Bagaimana kabarmu ?"

Sirius tampak berbeda dari pada yang mereka ingat. Ketika mereka berpisah dengannya dulu, wajah Sirius kurus kering dan cekung, dikelilingi rambut panjang hitam kotor berantakan. Rambut itu sekarang pendek dan bersih, wajah Sirius lebih berisi, dan dia tampak lebih muda, jauh lebih mirip dengan satu - satunya fotonya yang dimiliki Harry, yang diambil pada hari pernikahan orangtua mereka, dan tentu saja Melody sudah melihat foto itu.

"Tak penting bagaimana aku, bagaimana kalian ?" tanya Sirius serius.

"Aku..." kata Harry bimbang, "Kami baik Sirius, setidaknya." kata Melody cepat.

Sebelum bisa menahan diri, Harry sudah bicara lebih banyak dari pada selama beberapa hari ini, tentang semuanya yang menimpanya.

"... dan Hagrid baru saja menunjukkan kepadaku apa yang harus kuhadapi dalam tugas pertamaku. Ternyata naga, Sirius, dan habislah aku, JUGA, Melody sudah tahu semua itu lebih dulu dari pada aku." dia menunjuk Melody. Tersinggung, Melody berkata, "Aku bilang aku tahu, tapi aku belum lihat naganya." dia menjulurkan lidahnya yang dibalas sama oleh Harry.

Sirius memandang keduanya dengan tatapan rindu dan tersenyum, kemudian dia berkata, "Naga bisa kita hadapi, Harry, tapi itu kita bicarakan nanti... aku tak bisa bicara lama - lama disini... aku telah menyelundup masuk rumah penyihir dan menggunakan perapiannya, tetapi mereka bisa kembali setiap saat. Ada yang harus kuperingatkan pada kalian." 

"Sirius! Kau tahu kan menyusup itu berbahaya ?!" tegur Melody. "Mel, kita sama - sama tahu kalau hal itu saat ini tidak penting kan ? Nah, Sirius, apa yang ingin kau peringatkan pada kami ?" kata Harry menyela. 

"Karkaroff." kata Sirius. "Harry, dia Pelahap Maut. Kau tahu apa itu Pelahap Maut, kan ?"

"Ya... dia... apa ?" tanya Harry bingung, "Karkaroff Pelahap Maut ? Bagaimana bisa ?" tanya Melody.

"Dia tertangkap, dia pernah di Azkaban bersamaku, tetapi dia di bebeaskan. Aku berani taruhan itu sebabnya Dumbledore menginginkan ada Auror di Hogwarts tahun ini-untuk mengawasinya. Moody menangkap Karkaroff. Moody-lah yang memasukkannya ke Azkaban."

"Karkaroff dibebaskan ?" tanya Harry lambat - lambat. "Kenapa mereka membebaskannya ?" tanya Melody. Kemudian mereka mulai membicarakan kemungkinan bahwa Karkaroff yang telah memasukkan nama Harry kedalam piala api. Juga kecurigaan Sirius akan Pelahap - Pelahap Maut yang mulai aktif lagi. 

Kemudian Harry berkata, "Kelihatannya rencana yang bagus sekali," katanya menyeringai suram. "Mereka tinggal mundur saja dan membiarkan naga - naga itu melakukan tugas mereka."

"Betul... naga - naga ini," kata Sirius, bicaranya cepat sekarang. "Ada satu cara, Harry. Jangan tergoda menggunakan Mantra Bius-naga kuat dan terlalu gaib untuk bisa dijatuhkan dengan satu Mantra Bius. Diperlukan sekitar setengah lusin penyihir yang bersamaan meluncurkan mantra untuk menaklukkan seekor naga... " katanya, "Kecuali kau seorang penyihir luar biasa." dia melirik Melody.

"Yeah, aku tahu, aku baru saja melihatnya," kata Harry. "Ada satu jalan, dan satu mantra sederhana yang kau perlukan. Kau tinggal..." kata Sirius.

Tetapi, Melody telah mengangkat tangannya dan berkata, "Sssh..." pelan. Dia bisa mendengar suara langkah kaki, semakin dekat. "Pergilah!" Harry mendesis pada Sirius, "Yeah, pergilah." kata Melody berbisik. "Ada satu hal..." kata Sirius muram.

"Sirius!" tegur Melody, "Saat kalian bertengkar... Seperti Lily dan James." dengan itu terdengar bunyi pop pelan dan Sirius menghilang. Langkah - langkah kaki itu mendekat, "Aku duluan Harry." kata Melody dan dia ber-Dissaparate ke dalam kamarnya.

Harry Potter and the Goblet of FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang