Maze untuk tugas ketiga sudah tumbuh besar di lapangan quidditch. Melody juga sudah keluar dari rumah sakit, meskipun wajahnya masih sedikit pucat.
"Owh... ini PR yang aku tinggalkan karena sakit ?" tanya Melody melihat catatan PR yang diberi Liana. "Itu karena kau tidak mau mengerjakannya di rumah sakit." kata Hermione, "Dumbledore menyuruhku istirahat total Herm." kata Melody.
"Itu bukan alasan untuk meninggalkan tugasmu." kata Hermione, Melody memutar bola matanya tak percaya, rasanyas atu angkatan dengan Hermione memang lua biasa. "Dimana Harry dan Ron ?" tanya Melody, "Oh, Harry sedang latihan dengan Ron." kata Ginny.
"Lalu bagaimana dengan Krum ? Tentang insiden Mr Crouch itu..." kata Melody lagi, "Dia tidak apa - apa, hanya syok sementara." kata Liana cuek. "Kau sendiri, sudah benar - benar merasa baik, kan ? wajahmu masih pucat." kata Hermione memegang dahi Melody. "Aku baik - baik saja Hermione. Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu, karena aku tahu Rita Skeeter membuatmu susah lagi, kan ?" kata Melody nyengir.
"Aku tidak mempermasalahkan itu. Meskipun orang - orang terus mengungkitnya itu bukan masalah besar, karena hal itu tidaj benar." kata Hermone. "Yeah. Mum menatap Hermione dengan sinis sebelum Harry memberitahunya bahwa itu hanya gosip." kata Ginny dibarengi cekikikan.
"Mrs Weasley ada disini ?" tanya melody, "Yeah, Bill dan Mom datang sebagai wali Harry. Karena... tak mungkin Padfoot yang datang kan ?" Ginny berbisik pada kata Padfoot.
"Tugas ketiga dilaksanakan nanti malam. Kalau kau mau nonton lebih baik kerjakan PR-mu sekarang!" kata Hermione. "Hermione! Nanti soe aku juga harus menemani Harry! aku harus siap - siapa." kata Melody beralasan, "kalau begitu kerjakan sekarang lebih baik." kata Hermione.
"Aku akan membantumu." kata Liana.
-oOo-
"Eheh, sepertinya Cedric yang akan menang."
"Noprob. Itu masih kemenangan untuk Hogwarts kan ?" kata Melody sembari menggoyang - goyangkan kursinya. "Oh, jadi kau tak mau aku menang ?" tanya Hary menekan kepala Melody dengan lengannya.
"Kau ini bicara apa Harry ? tentu saja aku mau, tapi kan kau sendiri yang bilang kalau Cedric yang akan menang. Perkataan itu do'a loh." kata Melody. "Kalau begitu katakan kalau aku akan menang." kata Harry, "Kau akan menang Harry, tenang saja." kata Melody.
"Harry, Melody, ayo, ini waktunya." kata Mrs Weasley. Harry dan Melody mengangguk. Mrs Weasley mengangguk dan keluar lagi dari tenda peserta. Harry dan Melody saling tatap, "Ini hanya maze di lapangan quiddtich kok." kata Melody tersenyum, "Yeah benar." kata Harry.
Harry dan Melody keluar dari tenda lalu menuju lapangan. Peserta lain sudah bersama wali mereka. Keduanya mendekati Mrs Weasley dan Bill, "Kau akan baik - baik saja, nak." kata Mrs Weasley sembari menarik Harry kepelukannya, "yeah. Terimakasih mrs Weasley." kata Harry.
"Lakukan yang kau bisa Harry!" kata Bill menepuk bahu Harry. Harry pun melambai kecil dan mendekati Dumbledore dan peserta lain untuk membicarakan sesuatu. Melody menelengkan kepalanya sedikit. Sebenarnya, perasaannya sedikit tidak enak, seakan Harry tak hanya akan pergi ke dalam maze, tapi ke tempat lain juga.
Apalagi, saat dirumah sakit, dia sering mendapatkan mimpi dilorong gelap sebuah rumah, kemudian ada yang berbisik. "Sudah saatnya, bawa aku kesana!"
"Baik tuan!"
"Cepat! Kenapa kau lambat sekali, huh ?!"
Melody menyeret kembali dirinya ke kenyataan saat musik bermain dan memberi tahunya bahwa Cedric dan Harry sudah masuk ke dalam maze. Selang beberapa menit, Krum kemudian di susul Fleur masuk juga. "Ayo duduk dibangku penonton." kata Mrs Weasley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and the Goblet of Fire
FanfictionMelody Potter bimbang dengan keputusan Dumbledore untuk mengizinkan kakaknya Harry Potter mengikuti turnamen itu. Tapi lebih bimbang saat pangeran kegelapan kembali.