Dan, setelah kejadian itu Dumbledore datang dan menegur mereka berdua. Lee Jordan membawa keduanya ke rumah sakit, lalu satu persatu anak Beauxbatons memasukkan nama mereka ke dalam piala api.
Melody hanya memandangi mereka dengan menelengkan kepala. "Kau tak ikut daftar Mel ?" kata Dean, Melody menggeleng, "Tak tertarik. Uang bisa dicari dengan cara lain, lagi pula nyawaku lebih berharga dari 1000 galleon." kata Melody. Dean hanya nyegir.
"Melody, ayo!" kata Ginny mengajak Melody masuk ke dalam aula untuk makan siang. "Katanya sih, Cedric Diggory mendaftar." kata Seamus. "Ya, dan katanya anak - anak Hogwarts daftar saat yang lain tidur." kata Neville.
Kemudian terdengar beberapa sanjungan dari arah pintu aula. Masuklah Angelina Jhonson. "Ada apa ?" kata Hermione. "Aku sudah mendaftar." kata Angelina. "Oh bagus!" kata Hermione.
-oOo-
"Hari ini kita ada pelajaran dengan Hagrid." kata Liana. "Kira - kira kita belajar apa ya ?" kata Ginny. "Oh, yang pasti sesuatu yang mematikan, Weasley." sekali mendengar pun mereka sudah tahu itu siapa.
"Tutup mulut Malfoy." kata Melody tanpa berbalik untuk menatap Malfoy. "Kenapa Potter ? Tersinggung ?" kata Malfoy. Melody tak menjawab dan terus berjalan mendekati pondok Hagrid.
"Nah, karena semuanya sudah berkumpul, ayo kita mulai." kata Hagrid. Melody melirik ke dalam kotak besar di sebelah Hagrid. Isinya adalah hewan seperti lobster cacat, tanpa kulit, pucat, menjijikan dan berlendir, dengan kaki - kaki mencuat di tempat - tempat ganjil, dan tak tampak ada kepalanya. Karena Melody bisa mendengar Malfoy terkikik meremehkan dia berkata, "Um... Sir, hewan apakah itu ?" katanya seakan dia tertarik.
"Ini, adalah Skrewt Ujung-Meletup, Melody. Cantik, eh ?" kata Hagrid. Melody menggoyang - goyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seakan menilai. "Yah, lumayan." katanya.
"Skrewt - Skrewt ini baru saja menetas." ujar Hagrid bangga, "jadi kalian akan bisa besarkan mereka sendiri! Kita bikin proyek kecil!"
"Dan kenapa kita mau membesarkan mereka ?" kata Malfoy dingin. Hagrid terdiam, berusaha berpikir dengan keras. "Itu untuk pelajaran berikutnya, Malfoy. Kalian cuma beri makan mereka hari ini. Kalain perlu coba beberapa makanan berbeda - Aku belum pernah punya Skrewt, jadi tak tahu mereka suka apa... Aku sudah siapkan telur semut dan hati kodok dan potongan - potongan ular rumput-coba saja dulu sedikit - sedikit."
"Tadi nanah, sekarang ini." gumam Seamus. "Menurutku ini sedikit menyenangkan dari pada nanah." kata Melody. Karena, memang sebelum ini mereka belajar herbologi dan mengambil nanah dari bubotuber.
"Apa ?" kata Seamus tak percaya pada telinganya. " Hm ? :>" kata Melody yang sudah tak mendengarkan alur pembicaraannya dengan Seamus.
-oOo-
"Moody itu sangat keren!"
"Seberapa keren ?"
"Keren sekali!"
"Kita baru belajar dengannya hari kamis kan ?" kata Ginny. "Iya. Hm... Orangnya galak tidak ya ?" kata Melody sembari menerawang. "Nggak tau sih." kata Ginny sambil tersenyum.
"Ah! Liana. Menurutmu gimana ?" kata Melody. "Menurutku mungkin Moody tidak terlalu menyeramkan kalau banyak yang bilang dia keren." kata Liana. Melody tersenyum.
-oOo-
Weiss Reader!! Hallo! Selamat malam/sore/siang/pagi!
Maaf ya aku baru Update cerita sekarang. Aku sibuk, hehe. ( alesan )
Maaf juga ceritanya pendek. Aku lagi stuck, ntar aku lanjut ya! ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and the Goblet of Fire
FanfictionMelody Potter bimbang dengan keputusan Dumbledore untuk mengizinkan kakaknya Harry Potter mengikuti turnamen itu. Tapi lebih bimbang saat pangeran kegelapan kembali.