Melody sangat tidak sabar untuk besok, besok mereka akan pergi ke tempat quidditch itu :)
.
Rasanya baru saja dia memejamkan matanya, Mrs Weasley sudah membangunkannya. "Ayo bangun, katanya kau mau ke tempat piala dunia ?" katanya lembut, "Um..." Melody mengerang kecil, "Atau kau mau ber - Dissaparate kesana ?" tanyanya lagi, "Mungkin, apa yang akan kulewatkan kalau ber - Dissaparate kesana ?" kata Melody.
"Oh, kesan jalan - jalan kebukit Stoteshead. Pakai portkey, dan ada lagi." kata Mrs Weasley, "Baiklah, bolehkah tunggu sepuluh menit ? Aku ber - Dissaparate kebawah." kata Melody, "Baiklah." kemudian Mrs Weasley membangunkan Liana.
Saat Liana, Hermione, dan Ginny turun kebawah, Melody bangun. Tak seperti orang barat kebanyakan yang tidak terlalu suka mandi pagi, Melody sebaliknya. Mau sedingin apapun, baginya mandi pagi sangatlah menyegarkan. Jadi, saat dia ber - Apparate dikaki tangga, yang dilihatnya adalah... suasana kantuk, dan dialah yang paling segar.
Melody duduk dengan riang dan memandang aneh pada Mr Weasley yang berusaha berpenampilan seperti seperti muggle. Lalu, dia memakan buburnya dengan riang. Tapi, tiba - tiba Mrs Weasley berseru marah pada sikembar, yang ternyata berusaha menyelundupkan sebanyak mungkin permen lidah liar keluar rumah.
Dan, itu membuat mereka murung dan kurang bersemangat. Tapi, dengan hebatnya, Melody berhasil...
.
.
"Jadi, aku berhasil. Oh, kau memang hebat!" seru Fred riang saat Melody menunjukkan permen lidah liar yang berhasil dipanggilnya dari tong sampah. "Hebat! Hebat! Hebat!" dan setelah itu Melody mendapat double hug dari sikembar. Kemudian, mereka berjalan dikeremangan subuh yang sepi dan segar. Dan, anehnya, melelahkan :3
.
.
Dan akhirnya saat Hermione yang terakhir sampai di bukit stoteshead muncul. Mereka sibuk mencari benda aneh yang bisa mereka temui. "Arthur! Arthur! Disini, kami sudah menemukannya!" soraj seorang pria tua dari sudut lain bukit. Dua siluet manusia berdiri disana, salah satunya melambai sambil memegangi sebuah sepatu boot rusak ditangannya.
"Amos!" kata Mr Weasley, dia tersenyum lalu diikuti ynag lain mendekati Amos Diggory. "Hi Arthur, perjalanan jauh eh ?" kata Mr Diggory, 'Ah tidak juga, kami tinggal dibalik bukit, kau ?" kata Mr Weasley ramah, "harus bangun jam dua ya Ced ? Kalian pasti kenal anakku Cedric ? Dia juga sekolah di Hogwarts." kata Mr Diggpry, "Oh ya, dan ini anak - anakku. Fred, George, Ron, dan Ginny." kata Mr Weasley "Mereka ?" tanya Mr Diggory menunjuk Melody dan yang lain. "Oh itu teman anakku Ron dan Ginny, ini Liana Grafdoem, ini Hermione Granger, lalu Harry dan Melody Potter."
"Demi celana merlin ? Harry ? Harry Potter yang itu ?" Melody sudah terbiasa dengan orang - orang yang hanya terkagum pada kakaknya dibanding pada dirinya, karena yang memiliki bekas luka berbentuk sambaran kilat kan Harry. Lalu, terjadi adegan mengejek secara tidak langsung oleh Mr Diggory yang membuat Fred dan George menahan amarah.
Setelah itu, mereka membungkuk mengelilingi sepatu boot tua itu, Melody sedikit terlambat karena bingung memandangi sepatu itu, kenapa mereka mengelilingi benda itu ? Tenyata, benda itu adalah portkey, benda - benda yang bisa membawa serombongan penyihir sekaligus dari satu tempat ke tempat lain.
-oOo-
"Urgh! Liana, bangun Li." kata Melody, dia mendarat di atas rerumputan tertimpa Liana. "Maaf." kata liana sembari bangkit dari atas Melody. melody ikut bangkit dan melihat Mr Weasley, Mr Diggory, dan Cedric yang berdiri tegak.
Lalu, ada dua orang yang menagih portkey pada mereka. Setelah diberi peta, dan pergi Melody dan Liana tertawa lebar karena salah satu orang tadi memakai kilt dan ponco.
-oOo-
Mereka mendirikan tenda didepan hutan didepan jalan setapak. Mr Weasley bilang mereka harus membuat tenda dengan tangan seperti cara muggle dengan alasan pengwasan anti muggle :3
Tapi, saat mereka membangun tenda, Mr Weasley lebih banyak menggangu dengan terlalu bersemangat memalu pancang. Mereka semua mundur untuk melihat hasil mereka, dua tenda yang layak huni lah.
Melody, Hermione, Liana, dan Ginny masuk kedalam tenda mereka. Sebuah tenda kecil yang nyaman. melody sangat terkejut melijat isi tenda itu, tenda yang isinya seperti rumah lengkap dengan toilet dan dapur. Melody masuk kedalam kamar, ada dua ranjang susun. "Yah, tidak terlalu buruk, hanya sehari kan ?" kata Ginny dibalik pundak melody, "Menurutku ini luar biasa." kata Melody sembari masuk dan duduk diatas kasur empuk.
"Begitulah, kami harus pinjam tenda ini. Dad uring - uringan dikantornya, pinjam tenda ini." kata Ginny. "Ayahmu baik sekali Ginny." kata Hermione, dia meletakkan tasnya diatas ranjang. "Hermione, Harry dan Ron mencarimu." kata Liana yang tak terlihat terkejut dengan keanehan tenda ini. "Oh ya, kalian jalan - jalan saja, siapa tahu bertemu teman." kata Hermione sambil berlalu.
"Jalan - jalan yuk ?" kata Ginny, "Yosh!" kata Melody dan Liana bersamaan. Maka, setelah tur kilat di tenda anak lelaki, mereka jalan - jalan disekitar lapang itu, dan Melody memasang wajah --> -_- sebab banyak tenda yang sangat melenceng dari tenda muggle. "Hi!" kata seseorang, ketiga gadis itu berbalik lalu tersenyum.
"Hi!" kata mereka, "Apa kabar ?" kata Harry Styles tersenyum dan menunjukkan dimplesnya. "Baik, kau bagaimana ?" kata Melody, Melody tahu kalau Liana sedang berusaha agar wajahnya tak memerah didepan Hazza. "Baik." kata Hazza.
.
.
Setelah itu, Melody dan Ginny kabur meninggalkan Hazza dan Liana mengobrol berdua. "Wow, shamrock!" kata Ginny melihat hamparan bukit - bukit kecil yang sebenarnya adalah tenda - tenda hijau. "Irlandia." kata suara sebal dibelakang mereka. "Hi Li." kata Melody kalem, Liana mengerucutkan mulutnya kesal. "Kalian jahil sekali meninggalkan aku." katanya. Melody dan Ginny tertawa lebar sekali setelah Liana bilang begitu.
"Apa kalian mendukung Irlandia ?" tanya seseorang, "Hi Niall !" kata Melody "Hi !" kata Niall, "Ya, tentu, kau ?" kata Melody. "Tentu, aku keturunan Irlandia." kata Niall senang. "Begitu ? Pantas saja kau niat sekali nonton Ni." kata Melody, "Hehe, iya, begitulah." kata Niall.
-oOo-
Semua orang bercengkrama ramai disepanjang jalan setapak menuju lapangan quidditch. Mereka semua mengelu - elukan nama tim kesayangan mereka.
.
.
"Pertandingan dimulai !"
-oOo-
Hi Guys!! Maaf banget aku udah lama nggak ngepost >.<
Duh sorry yah, eh menurut kalian siapa yah yang pantes sama Zayn dan Louis, abis merek jarang muncul, kalau ada pasangannya pasti sering muncul :)
Ditunggu saran kalian. Don't forget for VOMMENTS
karena jadi silent reader itu nggak keren
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and the Goblet of Fire
FanfictionMelody Potter bimbang dengan keputusan Dumbledore untuk mengizinkan kakaknya Harry Potter mengikuti turnamen itu. Tapi lebih bimbang saat pangeran kegelapan kembali.