DUA

7.4K 641 55
                                    


INSTAGRAM

964 likes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

964 likes

Dindaadzan With kesayangan <3

Tapi dianya sayang kak albi :((((

View all 23 comments

Akbarkkk Cinta terlarang sih, jadinya bertepuk sebelah tangan.

May_yang Tuh dengerin si akbar. Kalo sama Samantha kan bertepuk sebelah tangan

jadi mendingan lo sama akbar biar jadinya tepuk tangan @Dindaadzan @Akbarkkk

icaicaica receh lo @May_yang

Robbyandra #TeamAkbar #NoLGBT

AditPrat Jasa free tag @Albiyyi

Theaslvy WAH WAH WAH

Anindhita tolol, nanti Samantha liat post ini marah besar, tau rasa lo

Amelia_f gakpapa biar nanti ada yang berantem, kan seru

Mhmdysf samantha gak bakal liat post ini, karena dia manusia zaman jahiliyah yg jarang buka ig



Dinda tertawa membaca komentar pada postingan instagramnya siang tadi. Teman-temannya memang suka usil, sering kali menjodoh-jodohkan Dinda dengan Samantha. Padahal mereka hanya sekedar teman dekat, setidaknya untuk sekarang. Mungkin, suatu hari, jika perasaan Dinda pada Samantha semakin menjadi, bisa saja dia nekat menyatakan perasaannya langsung kepada Samantha. Kemudian Samantha tentu saja akan merasa jijik dan menjauhinya. Lalu mereka tidak lagi menjadi teman dekat.

Kadang ada beberapa dari teman sekelasnya yang resek bertanya,

"Din lo sejak kapan lesbian?"

Kemudian, rasanya Dinda ingin menjawab dengan nyaring tepat di depan wajah si pelaku yang bertanya, bahwa dia masih normal dan bukan seorang lesbian. Mata Dinda masih jelajatan setiap melihat laki-laki tampan. Jantung Dinda masih berdegup kencang ketika berada dekat dengan laki-laki tampan. Otak Dinda masih berfikir nakal soal, bagaimana rasanya di cium laki-laki tampan, bagaimana rasanya di peluk laki-laki berotot, bagaimana rasanya pacaran dengan laki-laki famous di sekolah.

Tapi mendapati kenyataan bahwa cintanya jatuh pada seorang perempuan, kadang membuat Dinda harus menelan kembali semua kalimatnya itu.

Bukan lesbian tapi naksir sama cewek. Gimana sih lo.

Benar, Dinda sendiri tidak paham sama sekali. Dia berani bersumpah, satu-satunya perempuan yang telah mengobrak-abrik isi hatinya hanya Samantha. Selebihnya, seterusnya, tidak ada. Mau perempuan itu lebih cantik dari Samantha sekali pun, Dinda tidak pernah merasakan perasaan aneh seperti kepada Samantha.

Hanya Samantha satu-satunya.

Jadi apa Dinda seorang lesbian atau bukan?

"Tau Ah!"

Dinda mengacak-acak rambutnya merasa gusar. Kenapa pula fikiran-fikiran seperti ini tiba-tiba menggerayangi otaknya. Bikin pusing aja!

Tapi bukankah level tertinggi sebuah persahabatan adalah ketika dua sahabat itu terlihat seperti pasangan lesbian atau gay? Karena, saking dekatnya mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Kadang juga mereka lebih mengutamakan sahabat mereka itu daripada kekasihnya sendiri.

Jadi, dari sini Dinda meyakini bahwa hubungannya dengan Samantha memanglah sekedar persahabatan.

Kadang dia menyalahkan teman-temannya yang usil itu. Karena bagaimana pun candaan mereka menjadi akar permasalahannya. Candaan mereka yang membuat Dinda tidak bisa tertidur. Sepanjang malam Dinda gunakan untuk memikirkan tentang perasaannya yang menyimpang atau tidak.

Dinda tidak menyangkal bahwa dia dan Samantha tidak seperti sepasang sahabat yang lain. Dinda yang manja dan Samantha yang selalu memanjakannya. Dinda yang ceroboh dan Samantha yang selalu menjaganya. Kadang Dinda lebih nyaman bersama dengan Samantha dari pada bersama seorang pria.

Hidup mereka seperti drama korea yang Dinda tonton.

Samantha pernah melepaskan jaketnya dan memakaikannya kepada Dinda yang kedinginan. Samantha pernah menggendong Dinda di punggungnya saat Dinda tidak sengaja melukai lututnya. Samantha pernah tertidur di perpustakaan sekolah karena menunggu Dinda menyelesaikan tugas kelompoknya. Samantha pernah berlari di tengah hujan hanya untuk menjemput Dinda yang menangis melihat gebetannya jalan dengan perempuan lain.

Dan yang Dinda tahu, Samantha hanya melakukan itu untuknya. Tidak untuk temannya yang lain, tidak kepada keluarganya, hanya kepada Dinda.

Kadang hal itu membuat Dinda berharap lebih.

JUST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang