BAB 4: Bleki Namanya

238 18 0
                                    

AUTHOR POV

Setelah kucing-kucing itu dirawat oleh Dira penuh dengan kasih sayangnya, Dirapun memberi nama kucing-kucing itu dengan sebutan 'bleki'. Yah memang aneh. Biasanya nama bleki dipakai untuk nama seekor anjing, ini malah dipakai untuk nama seekor kucing. Sudah jelas kalau Dira adalah wanita aneh bin ajaib. Tidak diragukan lagi.

"Gue mau namain kucing betina ini, bleki. Dan anak-anaknya, Bleki junior. Gimana Yud bagus gak?" tanya Dira saat mereka tengah menyantab makan malam. Yudha menyatukan alisnya tandah bahwa dia bingung dengan perkataan Dira. Setaunya nama bleki dipakai untuk nama seekor anjing bukan seekor kucing.

"Bleki itu buat nama anjing, Dir." jawab Yudha sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

"Yah i know. tapi nama bleki itu unyu tau Yud, gue suka." tutur Dira antusias.

Yudha hanya bisa menghembuskan napasnya pelan. Dia tidak mau berdebat dengan Dira, sudah banyak tenaganya dihabiskan hanya untuk berdebat sama wanita aneh bin ajaib yang ada dihadapannya saat ini. Lebih baik tenaganya disimpan untuk besok, agar besok dia bisa siaran dengan semangat. Ahh Yudha tidak sabar untuk menanti esok tiba, dia ingin menyapa para pendengar setianya dan  bisa seru-seruan dengan mereka semua.

***

YUDHA POV

Pagi ini gue memulai aktivitas dengan senyuman yang sedari tadi mengiasi wajah gue. Yah menjadi penyiar radio di salah satu satsiun radio ternama di Jakarta adalah hal yang gue dambakan sejak dulu. Menurut gue menjadi seorang penyiar itu adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Kita bisa menghibur banyak orang dengan memberikan variasi-variasi musik terbaik yang ada di panca negara yang ada di dunia ini. Setelah selesai mandi, gue bergegas memasuki kamar untuk mengambil baju yang akan gue kenakan hari ini. Kamar gue saat ini ditempati oleh Dira, karena apartement gue cuma mempunyai satu kamar, satu ruang tamu dan tengah, dapur dan dua toilet. selama Dira masih ada disini, gue hanya bisa tidur di ruang tengah dengan beralaskan satu sofa berukuran lumayan besar itu.

Kini kaki gue melangkah mendekati lemari berwarna hitam yang terketak tak jauh dari tempat tidur. Gue mengambil baju kaos berwarna hitam polos, kemeja warna abu-abu dan celana jeans andalan gue. Setelah itu, gue kembali menutup pintu lemari yang sebelumnya terbuka lebar. Gue segera melangkah untuk keluar dari kamar. Tetapi, gue urungkan untuk melangkah karena mata gue tertuju kepada Dira yang tengah terlelap. Lucu. Yah Dira kalau kalau lagi terlelap memang lucu. Tampangnya yang polos, menambah kecantikannya. Gue akui Dira memang cantik, sangat cantik malah. Dia memiliki wajah yang imut, putih, alisnya tebal, bibirnya tipis, dan bulu matanya yang lentik. Sangat sempurna.

 Sangat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kini gue sudah stay didepan monitor dan sudah siap menemani para pendengar setia gue empat jam kedepan dengan lagu-lagu yang hits dan keren pastinya. Setelah melihat wajah Dira tadi entah mengapa semangat gue untuk kerja bertambah. fokus Yud, inget lagi siaran. batin gue.

Radio Love FM (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang