bab 1: wanita aneh

449 29 0
                                    

Entah bagaimana caranya sekarang gue udah ada di club malam berasama sahabat gue yaitu alvin. Yah dia memang jago mengahasut orang. Huh!
Suasana di club ini sangatlah ramai, banyak sekali para pengunjung berdatangan, mulai dari anak muda yang masih labil sampai om om yang kurang kasih sayang hahaha..😀
Musik beriramakan kencang mulai memekakkan telinga gue, ini yang paling gue ga suka.!
"Yud, nikamati aja. Nih minum dulu" alvin menawarkan segelas alkohol ke gue. Dengan cepat gue langsung mentempeleng kepala alvin.
"Dasar kuyuk! Ogah gue minum yg kaya beginian" kini gue mulai membuka suara. Yah dari dulu samapai sekarang gue belum pernah menyentuh yang namanya minuman keras. Gue selalu ingat kata-kata ayah dan ibu kalau minuman keras itu haram. Bang haji roma juga bilang kaya gitu hahaha
Brukkk!!!
Yahh,, itu suara!! Gue merasa ada yang menabrak tubuh gue. Spontan saja gue terkejut saat melihat seorang wanita yang mengunakan pakaian super seksi berada di hadapan gue. Yah jarak kami begitu dekat. Wanita ini kelihatannya mabuk berat. Dan tiba-tiba hueeeeeeekkkk!!
Oh shittt!! Wanita ini baru aja muntah di depan gue, dan sekarang dia pingsan, sumpah gue kalang kabut. Dengan sigap gue menahan tubuhnya yang telah terkulai lemas.
"ALVIN" teriak gue, meminta pertolongan.
"Napa sih yud?" kini alvin menghampiri gue, setelah tadi berada di kerumunan para cewe cewe.
"Tolongin gue, nih cewe tiba-tiba udah pingsan" jawab gue
"Astaga yuda, lu apain nih cewe?" goda alvin
"Ah banyak omong lu" sahut gue kesal.
"Yaudah bawa pulang aja ini cewe" ucap alvin enteng.
"Kalo gue tau ni rumah cewe, gue ga akan minta bantuan lo , kunyuk!" gue semakin geram melihat alvin.
"Yah bawa pulang ke apartement lo bego. Lo tega liat nih cewe pingsan terus di telantarin gitu aja?" ucap alvin tersenyum. Yah benar juga sih apa kata nih kunyuk
"Udah ga usah banyak mikir lo yud, burun bawa! Lumayan kan buat nemenin lo di apartement" goda alvin. Sumpah nih cowo otaknya mesum banget. Ya Tuhan ampuni dosa sahabat hamba ini. Batin gue.
Gue segera membawa wanita ini kedalan mobil gue dan plaaaakkkk! Yah satu tamparan mendarat di pipi gue
"Lo jangan macem-macem sama gue!" ucap wanita itu , tetapi kini kesadarannya telah hilang setelah mengucapkan kata-kata itu. Yah posisi gue saat ini berada di atas wanita ini, gue hanya berusaha membantu dia duduk di atas kursi mobil gue, sumpah ga ada niat buat macam-macam dengannya, kenal aja belum udah main nyosor aja. Gak! Itu bukan sifat gue, kalau alvin mungkin aja iya... Gue menghela napas panjang, setelah itu gue langsung melajukan mobil gue.
Dasar cewek aneh, udah muntah didepan gue, pake pingsan segala, sekarang malah nampar gue dan nuduh gue macem-macem sama dia. Ya Tuhan cobaaan apa ini?. Batin gue.

***

Setelah samapai di apartement, gue langsung membaringkan tubuh wanita ini di ranjang kamar gue, lalu gue pergi kedapur untuk mengambil segelas air putih. Beberapa kali gue menghela napas panjang.
Itu cewe makan apa sih? Berat banget. Badannya sih ga gendut, malah bisa di bilang seksi. Huh! Lamunan gue, tak segaja gue memperhatikan wanita itu tengah tertidur pulas.
Astaga yudhaa!! Ingat jangan sampe lo melakukan zina mata! Batin gue. Gue langsung segera pergi keruang tengah dan mengambil remot tv.

***

Cahaya matahari mulai membangunkan gue dari tidur yang ala kadarnya. Mata gue melihat keseluruh ruangan yang ada di apartement gue, dan begitu kagetnya gue saat melihat wanita yang kemaren mabuk berat dan pingsan tak berdaya telah duduk di samping gue dengan remot tv di tangannya dan mata yang tertuju layar tv. Yah gue baru ingat kalau gue semalam tidur di sofa ruang tengah, karna gak mungkin gue tidur di kamar, sedangkan wanita ini udah tertidur pulas dikamar gue. Gak! Itu gak akan terjadi.
"Lo ga pernah isi kulkas lo dengan makan gitu? Kok gue udeg-udeg isi kulkas lo ga ada apa-apa. Gue laper!" yah suara wanita ini membuyarkan lamunan gue. Kening gue berkerut melihat wanita ini.
"Ahelah nih orang di ajak ngomong malah diem" ucap wanita ini dengan wajah kesalnya.
"L..loo udah bangun?" astaga pertanyaan bodoh apa itu yang terlontar dari mulut gue. Wanita itu tampak menghela napasnya, lalu menatap gue dengan tajam. Yah harus gue akui kalau wanita yang ada di hadapan gue saat ini sangatlah cantik, matanya indah, apalagi tatapannya, bulu matanya lentik, wajahnya putih mulus, hidungnya mancung. Oh shitt! Yudhaa ingat jangan sampe melakukan zina mata. Ya Tuhan 😂😂
"Kalau gue belum bangun, ngapain gue disini dan ngobrol sama lo? Hah? Buruan buatin gue makanan, gue laper!" ucapnya dengan nada kesal.
"Lo masak aja telor, di kulkas ada stok telor kok" ucap gue dengan nada tak kalah kesalnya.
Ini cewe siapa sih?? Berani-beraninya nyuruh gue? Pacar kaga, apalagi istri. Huh! Menyebalkan. Batin gue
"Kalau gue bisa masak, dari tadi gue udah masak. Ahelah buruan!! Lo tega liat gue mati kelaparan di apartement lo ini? Hah?" ucapnya dengan suara yang lantang. Yah mau ga mau gue beranjak kedapur dan mulai memasak. Terlihat wanita itu tersenyum puas. Huh!

***

"Gila wangi banget masakan lo" wanita itu langsung mengambil piring dan memasukkan nasi dan telor yang baru saja gue masak, terlihat dia sangat lahap memakannya.
"Alamat lo dimana? Biar setelah ini gue anterin lo pulang" ucap gue ditengah-tengah keheningan. Tampak wanita itu berhenti sejenak menguyah makannya.
"Gue gak mau pulang" jawaban itu yang membuat gue sedikit geram melihat tingkah laku wanita itu.
"Maksud lo apaan? Gak mungkin lo tinggal disini, sedangkan gue ga tau lo itu siapa" kini amarah gue telah memuncak. Dengan santai dan dengan tampang yang gak bersalah, wanita itu menjalurkan tangannya kehadapan gue.
"Oke nama gue Adira, skrng lo udah kenal gue kan?" tanyanya dengan wajah santai..
Asataga wanita ini udah berhasil membuat darah tinggi gue kambuh. Gue mijat kening gue yang terasa berat. Lama-lama gue ada di dekat nih cewe gue bisa strok. Kaki gue melangkah menuju kamar.
"Gue akan tetap tinggal di sini Yudha" ucap wanita yang bernama Adira tersebut. Spontan langkah kaki gue terhenti.
"Kok lo tau nama gue?" tanya gue kebingungan, setelah gue memutar tubuh gue menghadap wanita aneh bernama Adira. Dia tersenyum sambil mengagkat kertas kecil yang ada di tangannya.
"Tadi gue gak sengaja nemuin kartu nama lo" ucapnya tersenyum lalu menatap kartu nama tersebut.
"BAGAS YUDHA, nama lo bagus gue suka" ucapnya kembali sambil tersenyum lebar.
Gue segera merebut kartu nama gue dari wanita aneh tersebut. Adira tampak kertawa lepas.
Dasar wanita aneh!! YaTuhan tolong hamba mu ini. Batin gue.
Gue langsung segera masuk ke kamar tampa memeperdulikan Adira yang tengah tertawa terbahak-bahak.

*baru update lagi hahaha.. Semoga suka yah sama ceritanya yah guys😀😀😘😘😘

Radio Love FM (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang