Bab 8: Terungkapnya Kebenaran

186 10 0
                                    


Lo itu seperti Coklat. Manis, tapi sebenarnya Pahit.

Yudha mengendong tubuh lemah Adira dengan tergesah-gesah. Malam ini Yudha tengah berada di salah satu rumah sakit yang berada di daerah Jakarta. Tadi Yudha mendapati Adira sudah jatuh pingsan di kamar mandi dengan darah yang mengucur keluar dari hidung Adira. Yudha panik. Itulah yang dirasaknnya saat ini. Yang terpenting saat ini baginya bisa melihat Adira kembali membuka matanya dan kembali tersenyum kearahnya.

"Suster.. Tolongg!!" Teriak Yudha setelah berada di dalam Rumah Sakit.

Beberapa perawat dan suster mengampiri Yudha sambil membawa banker untuk Adira. Kini Adira langsung dilarikan ke ruangan UGD.

Yudha terduduk lemah ditempat duduk yang telah disediakan rumah sakit. Tepatnya didepan ruang UGD. Lelaki yang bernama Yudha itu tak pernah berhenti berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan Adira. Dia mengusap wajahnya dengan gusar, mengembuskan napas dengan gusar pula. Dir, gue yakin lo kuat. Bertahanlah. Batin Yudha.

Sementara itu, Dokter Alif tengah menangani Adira. Adik angkat kesayangannya. Dia sangat amat mengkhawatirkan kondisi Adira. Sekuat tenaga dia mencoba memberikan pertolongan medis kepada adik kesayangannya itu.

Satu jam kemudian.

Dokter Alif keluar dari ruangan UGD. Dia mengembuskan napas lelahnya. Kaki panjangnya menghampiri pria yang membawa adik kesayangannya ke Rumah Sakit. Langkah kakinya semakin medekat kearah pria yang tengah tertunduk lemah itu.

"Anda mengenal Adira?" Tanya Dokter Alif kepada Yudha.

Seketika Yudha mendongakkan kepalanya melihat seorang Dokter tampan sudah berdiri menjulang dihadapannya.

"Iya saya menganalnya. Bagaimana keadaan Adira Dok?" Tanya Yudha dengan nada yang begitu khawatir terhadap kondisi Adira.

"Anda ikut keruangan saya!" Ucap Dokter Alif langsung beranjak keruangannya dengan diikuti oleh Yudha.

Setibanya diruangan Dokter Alif, Yudha langsung dipersilahkan duduk.

"Selama ini Adira tinggal bersama Anda?" Tanya Dokter Alif membuka pembicaraan antara dirinya dengan Yudha, Yudha menyeritkan keningnya. Mengapa Dokter ini menanyakan hal itu kepadanya?

"Adira adalah adik angkat saya." Ucap Dokter Alif. Seketika mata Yudha melebar dan mulutnya sedikit terbuka. Yah, dia sangat terkejut dengan fakta ini. Jadi selama ini Adira mempunyai kakak angkat?

"Adira menghilang selama satu bulan belakangan ini. Kami semua mengkhawatirkannya. Jadi selama ini benar Adira tinggal bersama Anda?" Lanjut Dokter Alif.

"Iya Adira selama ini tinggal di apartement saya. Satu Bulan yang lalu saya tak sengaja betemu dengan Adira di club, saat itu kondisi Adira mabuk berat dan jatuh pingsan tepat dihadapan saya. Dan saya membawa Adira ke apartement dengan tidak ada niat apa-apa. Ke esok harinya setelah Adira sadar, saya berniat untuk menghantarkan dia pulang, Tetapi dia menolak, dan memaksa saya untuk mengizinkannya tinggal di apartement saya. Pertama saya menolaknya, tetapi dia tetep saja kekeh tidak mau meninggalkan apartement saya, sampai akhirnya saya benar-benar mengizinkannya tinggal bersama saya. Tapi jujur saya tidak pernah ngapa-ngapain Adira." Yudha menceritakan semuanya kepada Dokter Alif.

Dokter Alif tersenyum kepada Yudha. Dia baru saja melihat pria yang benar-benar bisa menjaga adik kesayangannya itu. Diapun menepuk-nepuk pundak Yudha.

"Terimakasih telah menjaga adik saya." Ucap Dokter Alif tulus. Yudha membalasnya dengan senyuman.

"Jadi sebenarnya Adira sakit apa dok?" Tanya Yudha penasaran.

Radio Love FM (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang