Bab 5: selfie bareng

198 18 0
                                    

Hari ini Yudha memulai harinya dengan aktivitas yang selalu dilakukannya. Pagi-pagi sekitar jam 07:00 WIB Yudha sudah berangkat kerja yang berada di pusat kota Jakarta. Dia memulai harinya selalu dengan senyuman, karena menurutnya senyuman yang memmbuat hari-hari yang akan dilewati akan menjadi lebih ringan. Senyuman juga dapat menyejukkan hati orang yang melihatnya. Yah, siapa sangaka, penyiar radio muda yang bernama Bagas Yudha memiliki senyuman yang sangat manis sekali. Dan hari ini genap Adira alias wanita aneh bin gila menurut versi seorang Bagas Yudha, tinggal bersamanya selama satu bulan. Bayangkan! Yudha sama sekali tidak menyangka bisa tinggal serumah dengan wanita bersepesies seperti Adira. Tetapi, dia bisa melewati semuanya. Rasanya senang, karena Adira adalaha wanita terkonyol dan bisa membuat Yudha tersenyum bahkan tertawa melihat tingkah lakunya. Sedih, karena sampai saat ini dia belum mengetahui asal-usul dari Adira. Bagaimana kalau selama ini keluarga Adira mencarinya? Apalagi Adira adalah seorang wanita, pasti kedua orang tuanya sangat mengkhawatirkannya. Yudha sebenarnya ingin sekali menghantarkan Adira pulang kerumahnya. Tetapi, Adira tidak mau pulang. Kalau Yudha tetap memaksanya untuk pulang, maka Adira akan mengancam Yudha. Seperti kejadian waktu itu.

"Dira, lo emang gak kangen sama orang tua lo?" Tanya Yudha saat mereka tengah berada di sebuah coffe. Saat itu Adira mengajak Yudha jalan-jalan, katanya suntuk berada di apartement Yudha yang seperti kapal pecah. Padahal Adiralah yang membuat apartement Yudha seperti kapal pecah.

"Maksud lo?" Tanya Adira tak mengerti.

"Yah, lo kan udah lama banget ninggalin rumah lo, maksud gue.. emmm.. Iya lo gak kangen gitu sama keluarga lo? Pasti mereka khawatir sama lo, Dir" Jawab Yudha sedikit kebingungan untuk menjelaskannya, karena takut Adira tersinggung dengan perkataanya.

Adira yang sedari tadi asik memakan kentang gorengnya, berhenti memakan kentang goreng yang masih panas itu, karena mendengar jawaban Yudha. Adira mengehela napas panjang.

"Gue tau kok maksud lo apa, Yud" Ucap Dira berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Lo pasti mau gue pergikan dari kehidupan lo? Sorry Yud, gue ngerepotin lo" Lanjutnya lagi sambil menundukkan kepalanya. sering Dir, lo ngerepotin gue. batin Yudha.

"Buu.. Bukan gitu Dir maksud gue." Ucap Yudha merasa bersalah.

"Gue gak mau pulang Yud, gak mau" rengek Dira seperti anak kecil.

"Tapi kenapa lo gak mau pulang?" Tanya Yudha penasaran.

Adira mengelengkan kepalanya, dia masih saja menunduk agar Yudha tidak bisa melihat wajahnya yang sudah memerah menahan air matanya. Tak lama setelah terjadi keheningan karena Dira tidak menjawab pertanyaan Yudha, tangis Dira pun meledak. Dia tidak bisa menahannya lagi, kini tubuhnya sudah terguncang-guncang karena isak tangisnya. Seketika Yudha merubah posisi duduknya menjadi disebelah Dira, yang sebelumnya dia berada di sebrang Dira.

"Hey,, Dir lo kenapa nangis?" Tanya Yudha panik. Dira sudah menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Gu-gue gak mau pulang" Jawab Dira di sela-sela tangisnya.

"Iya, tapi kenapa?" Tanya Yudha.

"Gue gak mau pulang"

Hanya itulah jawaban yang Dira beri. Akhirnya Yudha berusaha menenangkan Dira. Dia membawa tubuh wanita yang ada di sampingnya itu kedalam dekapannya. Itu kali keduanya Yudha memeluk tubuh munggil Adira. Tetapi, detak jantungnya masih saja tidak dapat di kompromikan.

"Lo masih tetap ada didekat gue, Dir" Tutur Yudha dengan lembut.

Adira mendongakkan kepalanya, dan saat itulah kedua bola mata hitam milik Adira dan Yudha beradu pandang. Tatapan yang tidak bisa di artikan oleh keduanya. Seakan dunia ini berhenti berputar, mereka berdua merasa kalau didunia ini hanya ada mereka berdua. Semuanya jauh tak terlihat.

Radio Love FM (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang