Topi Upacara

82 11 0
                                    

"Udah selesai nih... Km udah makan?" (14.07)

"Sbb ya... nih aku habis makan" (14.34)

"Oalah yaudah" (14.40)

"Iyaaaa... Eh, aku minta id linemu" (14.41)

"Buat apa ig?" (14.42)

"Biar kita bisa free call :v" (14.43)

"Ah kamu maunya... Yaudah nih id linenya *dirahasiakan*"

Setelah itu kami mulai bertelponan. Suaranya yang menggemaskan membuatku terus membayangkan wajahnya. Gue gak nyangka bisa telponan sama dia. Saking asiknya kita telponan, gak kerasa udah jam 5 sore jadi kita memutuskan buat udahan aja.

Kami melanjutkan kegiatan keseharian kami sambil terus chat. Jam 7 malam kami memutuskan untuk belajar tapi pada akhirnya kami ketiduran. Pagi harinya kami berangkat ke sekolah seperti biasa. Sesampainya di sekolah dia ngechat gue.

"Yel nanti ada upacara?" (06.18)

"Nda tau... Kayake sih ada" (06.19)

"Yahh aku ga bawa topi :(" (06.19)

"Ta pinjemin nih... Aku ada 2" (06.22) Gue membalas setelah mendapat pinjeman topi

"Engga usah ah... Punya temenmu o" (06.26)

"Udah to pake aja gapapa" (06.27)

"Ngga mau ah ntar km ga pake" (06.27)

"Aku tetep pake lah" (06.28)

"Janji?" (06.29)

"Iyaaaa" (06.29)

"Mauuuu :)))))" (06.29)

"Nanti sekalian aku turun yaaa... Paling jam 6.45"

"Okeee... Km ada ulangan?"

"Ada ulangan Inggris"

"Semangat yaaa"

Saat bel sudah berbunyi aku langsung turun buat ngasih topi itu ke Ila. Aku lagi-lagi terpesona oleh wajah cantiknya saat mengucapkan terima kasih padaku dengan senyuman. Aku tak bisa berhenti memandanginya. Jika bukan karena temanku yang memanggilku mungkin aku tidak segera turun.

Skip ke saat pulang sekolah. Saat pulang sekolah, gue dan temen-temen langsung pergi beli makan. Karna hal itu gue jadi lupa ngambil topi yang dipinjem Ila. Tapi gak masalah sih jadi besoknya gue bisa dapet alesan buat deket sama Ila.

Besoknya saat pulang sekolah gue dichat sama Ila buat ngambil topinya di kantin. Gue langsung turun ke kantin sambil ngajak Valent karna gak sabar buat ketemu sama Ila. Di kanting ternyata ada temen-temen cewek gue dan ada temen-temennya Ila juga. Gue agak malu juga sih buat ngambil topi itu. Akhirnya gue beranikan diri buat menghampiri Ila.

Dan hal yang gue khawatirkan terjadi. Waktu gue berjalan menghampiri Ila, semua pandangan tertuju kearah gue. Setelah gue sampai di tempat Ila, dia ngasih topi itu ke gue sambil bilang "makasih" dengan senyumnya yang sungguh mempesona.

Setelah mengambil topi itu gue kemudian duduk di tempat yang kosong, tidak semeja dengan Ila. Gue ngambil laptop dari tas kemudian mulai mengerjakan tugas. Sekali-sekali gue ngeliat ke Ila. Gue gak pernah bisa berhenti terpesona olehnya. Saat sedang ngeliatin Ila, tiba-tiba Dodo dateng.

"Eh tadi Renji deket-deket sama Ara lho" katanya.

Renji adalah salah satu teman sekelasku dan Ara adalah orang yang disukai Renji. Ara sekelas dengan Ila dan lumayan dekat juga dengannya. Sebenarnya Renji dan Ara sudah pernah dekat saat awal masuk sekolah. Tapi kemudian mereka jarang mengobrol karena Renji sedang berpacaran.

"Terus gimana mereka berdua?" Tanya Valent.

"Ya gitulah malu-malu kayak biasa" Jawab Dodo.

"Eh mbak Ila mana? Kok tumben gak ada disini?" Tanya Dodo dengan suara keras.

Dodo gak tau kalo Ila ada di belakangnya. Saat Dodo tanya itu, Ila ngeliatin dia.

"Itu dibelakang lo" Jawabku sambil tertawa dan menunjuk ke belakang Dodo.

Dodo kemudian melihat ke belakang perlahan dengan wajah agak cemas. Setelah sekilas melihat Ila, Dodo kemudian kembali berbicara denganku.

"Sialan ya gue gak tau kalo dia ada disini. Udah gitu gue ngomongnya keras banget" katanya agak khawatir.

"Salah sendiri gak liat-liat langsung ngomong gitu" Jawabku sambil melihat kea rah Ila.

Setelah agak lama di kantin, tiba-tiba Renji datang dan mengajak kami untuk makan. Tentu saja kami langsung berdiri dan pergi dari kantin. Sebelum pergi, tidak lupa gue ke tempat Ila dulu buat "say goodbye"

"Aku duluan ya." Kataku dari jauh.

"Iya ati-ati." Jawabnya singkat.

"Uwoh keren bro. ternyata berani juga loe." Sindir Valent.

Memang selama ini gue agak malu ketika berada di dekat Ila. Tapi meskipun kami jarang bicara di sekolah, kami sering chat lewat sosmed. Saat gue dan temen-temen pergi makan, Ila pun pulang.

First Love in HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang