Besoknya kakak kelas gue kelas 12 mengikuti ujian praktek. Di ujian praktek itu ada display makanan dan makanan itu boleh diambil. Gue dan Renji berinisiatif buat ngambil salah satu makanan dan ngasih itu ke cewek kita.
Sesampainya di depan kelas Ila dan Ara, Renji langsung memberikan kue yang diambilnya ke Ara. Sedangkan gue bingung harus ngasih kayak gimana. Akhirnya gue nyuruh salah satu temen sekelasnya buat manggilin Ila. Setelah Ila keluar gue langsung memberikan kue tersebut
"Nih buat kamu." Kataku.
"Ihh gak usah, buat kamu aja" Jawabnya agak menolak.
"Udah gapapa ambil aja. Aku udah kok tadi" Kataku meyakinkannya.
"Makasih loh. Eh, kamu pulang jam berapa?" Tanyanya.
"Gatau nih. Nunggu kamu mungkin" Jawabku.
"Oalah yaudah. Aku masuk dulu ya ngelanjutin tugas." Katanya lalu pergi masuk kelas.
Dan gue gak sadar kalo ternyata Valent ngikutin gue buat ke kelasnya Ila lalu merekam waktu gue ngasih kue itu ke Ila. Tapi gue berterima kasih juga sih, jadi gue punya kenang-kenangan sama Ila. Setelha merekam itu, rekaman itu dikirim ke gue. Gue sering senyum-senyum sendiri waktu liat video itu.
Setelah ngasih kue itu ke Ila, gue sama Valent mengikuti rapat OSIS. Waktu rapat, gue senyum-senyum sendiri karena mengingat kejadian tadi. Gak kerasa rapat berlangsung cepat. Setelah rapat selesai, gue pergi ke café depan sekolah karena diajak sama Renji. Kebetulan Ila ada di café itu.
Di café itu ada kebingungan yang terjadi. HPnya Ara hilang waktu ekstra. Kami semua sibuk mencari. Bahkan Renji ingin mengajak Ara untuk bertanya pada guru pendamping ekstra, tapi Ara tidak mau.
Di saat yang sama gue mulai mengeluarkan laptop lalu mengerjakan tugas gue. Gue duduk di meja yang deket sama Ila. Entah kenapa kalo gue di deket Ila, gue selalu salah tingkah. Sambil mengerjakan tugas, gue sering ngelihatin Ila. Gue selalu terpesona oleh kecantikannya dan gue sering tertawa melihat tingkahnya yang lucu.
"La, nih gue liatin video bagus." Kataku sambil menunjukkan video yang tadi dikirim sama Valent.
"Ihh nyebelin o. Hapus ah" Katanya agak malu.
"Gak usah lah. Bagus kok buat kenang-kenangan." Kataku sambil tertawa
Aku tertawa melihat wajahnya yang malu saat melihat video itu.
Tak lama kemudian Ila pulang bersama teman-temannya setelah mencari HP Ara tapi tidak menemukannya. Sebelum pulang dia membeli jajan di warung depan sekolah, kebetulan aku juga berada di situ. Kembali ku melihatnya dan terpesona memandang wajahnya. Setelah dia pulang, aku kembali ke café
"Loh mbak Ila udah pulang? Kok gak dianterin" Tanya Dodo padaku.
"Udah tu naik angkot. Emang ngapain gue anter? Dia aja gak mau." Jawabku.
"Ya dipaksa lah" Lanjutnya.
"Gak usah lah. Lagian gue juga bukan siapa-siapa dia. Kalo gue paksa ntar dia risih sama gue" Jawabku.
Aku memang sering mengajak Ila buat pulang bareng. Tapi dia sering menolak tawaranku dengan alasan kalau rumahku jauh dari rumahnya. Entah alasannya itu benar atau tidak, aku juga tidak masalah. Mungkin saja dia memang gak mau sama gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love in Highschool
RomanceIel adalah seorang pelajar dari SMK Bina Nusantara. Ia menyukai Ila, seorang wanita cantik yang berbeda jurusan dengannya. Namun, banyak perjuangan yang harus dilalui Iel agar bisa mendapatkan hati seorang Ila. Akankah Iel dapat meluluhkan hati Ila?