Lima

898 111 3
                                    

Pagi ini Mingyu tengah joging pagi di jalan sekitaran komplek. Bersama dengan Krystal, tetangga ramahnya yang sudah ia anggap kakak sendiri.

"Lo kenal adek Kai Gyu? Cantik loh. Satu sekolah sama kita" Krystal memulai pembicaraan. Kini mereka baru jalan santai, untuk sekedar pemanasan.

"Lah kenal dong kak,  orang sekelas. Tapi tuh kak, galaknya beuh! Naudzubillah" ia mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum tidak jelas. Krystal hanya terkekeh. "Kenapa lo? Suka?"

"Apasih ah ka, ya ga lah Yuk ah lanjut lari lagi"

Mereka lari sekitar tiga puluh menitan. Itupun lebih banyak jalan dan mengobrolnya. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing masing. Untuk melepas penat ataupun melakukan aktifitas yang lain. Main game misalnya, seperti yabg dilakukan Mingyu sekarang.

Kini ia tengah berguling dikasur empuknya sehabis mandi sepuluh menit yang lalu. Ia bingung ingin melakukan apa. Mau jalan rasanya malas sekali, jika main game, ujungnya ia akan bosan karena ia hanya bermain sendiri. Krystal pasti sedang pergi ke rumah temannya.

Huh apa yang harus ia lakukan sekarang?

Mengajak jalan Dahyun? Oh itu pikiran yang melintas begitu saja di kepalanya. Jalan, dengan Dahyun? Ia tidak yakin jika tidak berbahaya.

Tapi tak ada salahnya juga dicoba. Dengan gerakan cepat tangannya meraih ponsel yang ada di sebelah kanannya. Ia mencari kontak Kai, si item.

Kai

Mingyu: bang

Kai ganteng: nape?

Mingyu: busyet dn lo bang

Kai ganteng: gapenting gue endchat

Mingyu: halah

Mingyu: minta id line adek lo

Kai ganteng: buat apa?

Mingyu: jan banyak tanya, besok gw traktir deh

Setelah kalimat terakhir itu terkirim, barulah Mingyu mendapatkan kontak yang ia inginkan. Tapi tiba tiba ia agak ragu, antara jadi dan tidak jadi. Malas jika Dahyun akan mengomelinya.

Dahyun

Mingyu: hyun, jalan kuy[deleted]

Mingyu: gw ke rmuah lo ya[deleted]

Ah sudahlah. Mingyu lebih baik mengurungkan niatnya, minggu membosankan ini lebih baik ia habiskan di rumah saja.

Ia melempar ponselnya asal di kasur, matanya kembali menerawang ke langit langit kamar. Dahyun? Baginya Dahyun adalah gadis rewel yang suka sekali berisik dan cerewet. Tapi kadang kadang gadis itu juga lucu, apalagi jika ia sedang tidur seperti kemarin, rasanya Mingyu betah berlama lama jika memandanginya. Memikirkan Dahyun membuat Mingyu tertawa, mungkin menertawakan dirinya sendiri.

"Eh anjir, napa juga gue mikirin tu anakonda. Yang ada ntar gue dililit sampe mati"

'TOK TOK TOK'

Ada seorang mengetuk pintu.

Mendengar ada orang mengetuk pintu, Mingyu dengan gesit bangun lalu turun ke bawah. Begitu ia membuka pintu, nampaklah Hoshi dan Jungyeon.

Dua orang itu tanpa dipersilahkan sudah nyelonong masuk begitu saja.

Mingyu mengerutkan alisnya, menatap dua manusia itu dengan aneh.

"Tumben lo bedua barengan, janjian ya?" Tanyanya masih dengan ekspresi heran.

"Kagak, kebetulan aja, pas didepan rumah lo tadi kita ketemunya"

Mingyu hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban Hoshi barusan. kini matanya beralih pada setumpuk snack yang ada di plastik putih semi transparan yang baru saja di letakkan Jungyeon. Rupanya gadis itu memang berencana akan main ke rumah Mingyu.

"Gyu, gue mau ngomong" Mingyu dan Hoshi langsung menoleh ke Jungyeon.

"Paan?"

"Jadi, mantan lo mau pindah ke sekolah kita. Katanya sih mulai senin depan"

"Ohh"

Mingyu mematung di tempat. Dirinya merasa linglung, tak tahu ingin melakukan apalagi. Pasalnya, Nayeon-mantannya akan pindah ke sekolahnya minggu depan. Mungkin Nayeon bisa di sebut bukan mantan, karena sebenarnya mereka hanya lost contact. Tidak ada salah satu dari mereka yang mengakhiri.

Tapi tak tahu juga bagaimana perasaan Nayeon, apakah masih dengan rasa lama atau mungkin kini sudah berubah.

Laki laki itu hanya mendesah pelan. Jungyeon dan Hoshi menatapnya kasihan.

"Udah deh gyu, gausah kaya cewe. Lo itu laki, jangan lari dari kenyataan"
Hoshi berkata dengan sok bijaknya, lalu menepuk pelan bahu Mingyu.

"Tau ah! Pusing gue!"

***

Angin sepoi sepoi menyapu wajah mulus Dahyun. Kini gadis itu tengah duduk di bangku yang ada di bawah pohon besar di belakang rumah nya. Kakinya naik menyilang dan menumpukan dagu di lututnya.

"Hahh" ia menhembuskan nafas kasar.

Dahyun baru saja merapikan kamarnya beberapa menit yang lalu. Ia memutuskan untuk rehat atau refreshing di taman belakang rumahnya. Ia benar benar bosan, jika banyak waktu tapi sedikit kegiatan.

"Gue ini kenapa sih" tanyanya pada diri sendiri.

Ia agak ragu dengan perasaannya sendiri. Belakangan jika ia bertemu dengan Mingyu, ia merasa nyaman. Tak bisa ia pungkiti bahwa ia nyaman berada di dekat Mingyu. Apalagi skinsip yang Mingyu lakukan saat membangunkannya kemarin. Oh jantungnya seperti maraton, berdetak detak tak karuan dan merasakan sensasi aneh yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.

"Kok gue mikirin ini terus!" Ia mengerang frustasi.

Tangannya sebelah kanan menjambak rambutnya sendiri.

Perlahan ia merubah posisinya menjadi berdiri. Beranjak dari tempat untuk kembali lagi ke kamar. Ia berniat akan membaca lanjutan novel yang baru ia beli kemarin.

Dan buru buru ia menepis perasaan aneh yang ia rasakan. Mungkin hanya perasaan sesaat, pikirnya.

___

Ini kok pendek banget ya? Ini juga gaje sekaleee:(
Aduh maaf ya:(
Aku bener bener newbie dan amatiran. Ehe.

Jan lupa vomment! Eheheh

Hating  | DahgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang