sembilan

776 113 5
                                    

Dahyun yang melihat itu kembali menatap Mingyu dengan menyesal.

"Bukan urusan lo"

Mingyu menoleh sekilas ke arah Dahyun, lalu ia bangkit dari tempat dan pergi begitu saja.

Entah mengapa, Dahyun merasa tak ingin di abaikan, apalagi jika itu Mingyu. Rasanya ia ingin kembali ke lima menit yang lalu, untuk mengganti pertanyaan seperti, 'mengapa kulit Mingyu bewarna sedikit coklat seperti abangnya'. atau 'mengapa Mingyu mempunyai tinggi badan dan bentuk tubuh bagus'.Kenapa ia lebih memilih mengajukan pertanyaan yang justru membuatnya menyesal.

Setelah selesai dengan lamunanya Dahyun memutuskan kembali ke kelas, karena memang itu yang harusnya dilakukan jika hukumanya sudah selesai.

Ternyata jam pelajaran sudah akan habis sepuluh menit lagi. Meskipun malas, Dahyun kembali duduk ke bangku setelah tadi dipersilahkan masuk oleh Bu Soyeon. Ia memilih untuk fokus memperhatikan penjelasan Bu Soyeon didepan, meskipun gagal. Kepalanya sedikit menoleh ke belakang, Matanya menyapu bersih setiap sudut ruangan namun ia tak mendapati yang ia cari.

Tanpa bertanya, ia tahu pasti anak itu sedang bolos. Apalagi ini adalah pelajaran kimia yang membuat siapa saja pusing. Apalagi untuk anak itu, Mingyu.

"Dahyun, sekarang kamu bawa buku paket ini ke perpustakaan" perintah Bu Soyeon. Dahyun yang jelas tak terima lantas bangkit dari kursi.

"Lah Bu, kan ketua kelasnya Joshua. Kok saya yang disuruh!"

"Ibu anggap ini hukuman tambahan untuk kamu. Oh iya, kemana lagi itu si Mingyu? Pasti lagi bolos"

"Ya sudah pokonya saya tau buku ini sudah ada di perpustakaan"

Bu Soyeon keluar dari kelas, meninggalkan dua tumpuk buka yang harus ia bawa. Seharusnya, ia membawanya bersama Mingyu. Tapi anak itu entah berada di mana. Jadi ia meminta tolong pada Momo. 

"Mo! Bantuin gue ya bawa buku ke perpus" panggil Dahyun, yang kini sudah berada di depan kelas, tepatnya di sebelah meja guru.

"Yaudah ayo"

Setelah selesai memindai buku buku sialan itu. Dahyun dan Momo tidak langsung ke kelas, mereka justru mendudukan diri di salah satu kursi perpustakaan. Keadaan perpus sedang sepi. Hanya ada dua orang murid perempuan kelas 12 yang sepertinya sedang mengerjakan sesuatu. Juga Bu Dewi, selaku guru yang mengawasi perpustakaan.

"Bolos kuy" Dahyun menawarkan. Momo hanya menggeleng kemudian terkekeh.

"Lo itu ya, sekali bolos ya bolos aja terus. Kebiasaan banget! Gara gara lo bolos yang waktu itu tuh, nagih kan"

"Makanya gue ga mau bolos. Ntar nagih kaya lo. Udah ah buru ke kelas" Momo beranjak dari posisi, namun Dahyun tetap keukeh ingin membolos. Padahal, kegiatan membolos yang dilakukan Dahyun hanyalah bermain ponsel, atau membaca sebuah buku kesukaannya. Momo benar benar tak habis pikir, apa yang ada di kepala Dahyun.

"Bilang aja, gue di uks ga enak badan"

"Lo yang bolos gue yang dosa" Momo sedikit tak terima.

"Eheh"


***

Mingyu menghela nafas frustasi. Ia menyender di pinggiran pagar rooftop dengan menumpukan kedua sikunya dan kepala yang sedikit menghadap ke atas. Joshua sedang tiduran di bangku panjang, disebelah bangku yang diduduki Mingyu dan dan Hoshi. Kini mereka tengah berada di rooftop sekolah. Biasanya mereka berempat, bersama Hanbin. Tapi tak biasanya, anak itu malah memilih mengikuti kelas bahasa daripada bolos.

Hating  | DahgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang