Kriiinggg.
Bel istirahat pertama berbunyi, seperti biasa siswa-siswi yang merasa bosan di kelas dengan materi yang menyebalkan pasti akan terasa membahagiakan ketika mendengar loncengan tersebut."Devita gak ke kantin?" Tanya Dinda
"Gak deh din, gak mood" jawabnya.
"Tumben amat lo bete, napa? Bagas punya pacar baru? Terus hati loh pata gitu? Ya ampun dev sampe kapan lo kayak gini terus?"
"Gak tau deh. Udah lo pergi ke kantin aja sama yang lain. Gue tambah bete kalo di tanyain soal itu" sahutnya lalu mengambil sebuah novel untuk mengusik rasa bosannya di dalam kelas.
☆☆☆
Kantin terlihat begitu ramai hari ini. Di tambah gerombolan anak laki-laki yang suka godain cewek tanpa sebab. Apa lagi di tambah si Raymond biang keroknya. Gak ada ampun tuh anak kalo soal cewek. Kalau udah di group chat topiknya pasti selalu mesum mulu.
"Hei dek. Cantik banget sih" lagi-lagi ia menggoda adik kelas yang ingin berbelanja di kantin
"Dasar playboy! Makanya gak ada cewek yang betah sama lo. Ewh!" Nabila yang melihat Raymond sedang menggombali adik kelas di depan matanya langsung berseru seperti itu.
"Napa lo iri? Mau gue godain juga? Dasar GU!" Jawab Raymond.
"Adanya lo tuh ya yang dari dulu sama gue! Playboy sama gila urusan itu udah lo semua!"
"Mau gue laporin Rico Vanderix lo?"
Nabila yang mendengar perkataan itu langsung pergi dan meninggalkan Raymond dengan gerombolannya. Ia paling geli kalau lihat Raymond seperti itu.
"Nabila?" Panggil seorang laki-laki yang ada di belakangnya.
"Eh, Rizky. Ada apa?" Tanyanya
"Devita mana? Kok gak keliatan hari ini? Gak masuk?"
"Oh.. Dia ada di kelas kata Dinda sih dia bete gak mau keluar kelas hari ini. Gak tau kenapa. Tumben amat lo nanyain dia"
"Oo yaudah. Saya titip salam aja buat dia. Oke, bye!" Katanya dan langsung pergi meninggalkan Nabila.
Nabila terlihat sangat bingung dan di pikrirannya penuh tanda tanya. Ada sesuatu hal apa yang di sembunyikan oleh Rizky dan Devi.
Dia titip salam? Gak salah?
☆☆☆
Kriinggg.
Pertanda istirhat pertama telah usai. Di jam segini kantin pasti bakal kosong, gak ada yang berani buat nongkrong. Jam segitu pasti anak-anak PKS (Polisi Keamanan Sekolah) pasti bertugas untuk memeriksa siswa-siswi yang masih ada di kantin.Di kelas XI IPA 3 jam mata pelajaran ketiga terlihat sangat ramai. Seperti pasar yang sibuk dengan urusan masing-masing. Sementara Devita menyibukkan dirinya dengan membaca novel. Entah ada apa moodnya hari ini hancur berkeping-keping.
"Devv lo tadi dicariin tuh sama sih Rizky. Dia titip salam katanya" Nabila berteriak saat mengucapkan kata-kata itu.
Saat seisi kelas yang tengah ribut, tiba-tiba hening mendengar ucapan Nabila dan menengok ke arah Devita. Semuanya tidak menyangka bahwa Devita ada hubungan pertemanan dengan anak popularitas itu.
"Sumpah demi apa lo Dev? Gila gak nyangka bisa juga lo ya" begitulah kata-kata para murid di kelas.
Astagfirullah Nabila Afifah kenapa tuh mulut gak bisa di rem sih kalo bicara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Waiting
Teen Fiction[ENDLESS WAITING] -- [BELUM DIREVISI] Tentang sebuah penantian yang harus berujung dengan kesedihan. Siapa yang tau dengan takdir? Bahkan kita pernah membayangkan skenario Tuhan akan selalu berjalan dengan indah seperti yang kita inginkan. Tapi baga...