Chapter 9

1.4K 71 0
                                    


ZHIFA POV

Kini Zhifa dan Orangtuanya tengah dalam perjalanan menuju Gramedia untuk membeli Buku yang dicari Husna. Tak lupa dalam keadaan hening dan sunyi didalam mobil . Jangan tanyakan Bagaimana dengan Zhifa?, Remuk! Hatinya kini kembali remuk. Sedari pulang dari Rumah sakit pun Zhifa hanya berpamitan pada Orang tua Azmi tapi tidak dengan Anaknya. Karena Zhifa tidak mau kesedihan hatinya itu terlihat oleh Pria itu hanya karena pertanyaan sepele yang telah menggemparkan hatinya. Lebay bukan? Tapi seperti itulah kenyataanya.

****

"Mi, Bi... Zhifa kekamar duluan yaa Gak kuat udah ngantuk."

Seusai makan malam, Gadis pemilik Alis tebal ini beranjak dari meja makan. Karena mengantuk? Bukan! Tapi iya memang sengaja ingin menghindar agar kekecewaan hatinya tidak terlihat oleh Orang tua dan kakaknya itu. Zhifa tidak ingin Orangtuanya mengetehaui masalah konyol  ini.

Setelah melakukan ritual malamnya sebelum tidur dengan membersihkan diri dan gosok gigi, Zhifa mengganti kostumnya dengan piayama coklat tedy bearnya.
Lalu beranjak ke tempat tidur.
Hari ini memang sungguh hari yang melelahkan bagi hatinya.

Setelah membaca doa sebelum tidur pun akhirnya ia terlelap dan masuk ke Alam mimpi.
Diatas kasur empuknya.

   "Zhifa lu mau gak bantuin gua?,
     Buat deket sama Ulfa."

PLAKK
Bagaikan ditampar keras keras di wajahnya.
Gadis berjilbab marun itu                            hanya diam tak berkutik. Lidahnya pun tiba tiba terasa kelu merasa susah di gerakan. Tak diiringi cairan bening yang merembes pipi chubynya.

       "jJJaddi, Llu nnNggajak Gua
       Ketemuan buat minta tolong
       Karna lu mau Deketin Ulfa
       Mi?"
 
Bagaikan beribu ribu jarum menusuk lidahnya. Dengan keberanian Zhifa berusaha mengeluarkan kata kata Pahit itu.

     "IyaGua suka Sama Ulfa Zhif...
      Lu kan sahabatnya pasti lu
      Bisa bantuin gua,"

     "Tapi maaf mi, Diantara kita
      Berdua, sangat ngejauhin
      Sama yang namanya
      Pacaran! Dan gua rasa
      Ulfa gak akan mau deket sama
     Lu."

Zhifa yang masih asik bergelumut dalam selimut itu pun langsung terperanjat dari tidurnya.  "Astagfirullah..huhhh"
Ucapnya bangkit menyandarkan tububnya di kepala ranjang dengan peluh yang sudah membanjiri dahinya.

I LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang