Chapter 12

1.3K 83 0
                                    


Setelah ku antarkan Ulfa pulang dengan selamat kerumahnya, Langsung kulajukan motorku dengan keadaan cepat, agar Aku bisa buru buru pulang kerumah. Walaupun harus kutempuh Hujan deras dan jalanan yang cukup licin.

Karena penasaran dengan segala yang ada pada Gadis itu, Ku coba Buka Akun sosmednya. Ya walaupun dulu kami 1 sekolah di SMP tapi kami hanya saling mengenal tidak lebih dari nama. Ku akui sepertinya Aku mulai tertarik padanya Walaupun Aku akan tetap membatas perasaanku ini. Karena Dia bukan Muhrim Untuku.

Sedang Asik asiku bersantai diatas Kasur, munculah pengganggu dari luar kamar sambil mengetok ngetok pintu kamarku keras.

"Masuk aja gak dikunci!"
Sambutku kesal.

"Ceklek" pintu terbuka..

"Kak? Tumben lu main kesini, mau ngapain?"
Tanyaku kaget. Memang heran saja, Kak Viktor main kerumah setelah dua bulan dia tidak pernah berkunjung. Maklum 'ketua Osis' yang Sibuk.

"Cuma mau nanya aja, Sejak kapan lu jadi cowok brengsek."
Jawabnya santai. Tapi sungguh tidak dapat ku pahami. Apa maksudnya? Dia tiba tiba berkata seperti itu.

"Kak, maksud lu apaan? Dateng dateng langsung ngomong kaya gitu."

Tanyaku lagi sambil bangkit dari kasur dan segera kusimpan Handphone yang sedari tadi menjadi objek penglihatanku.
Segera ku hampiri dia yang masih asik duduk di kursi meja belajarku.

"Mi, Bagi Gua elu tuh cowok yang bener bener jauh dari kata gentle! Kenapa, lu tega ninggalin Zhifa sendirian nungguin lu di halte sampe dia kedinginan sambil basah basahan."

"Apa itu yang namanya Cowok? Gua rasa lu banci! Bisa bisanya lu tinggalin dia sendirian."

Bentaknya dengan dada yang naik turun seperti khas orang marah. Jujur sebelumnya Kak Viktor semarah ini padaku.

Aku masih diam bungkam tidak membuka suara. Bagaimana bisa Aku sebodoh itu. Ahhh! Bener bener Cowok brengsek!.

"Gua beneran gak tau ka sumpah! Gua gak tau kalo dia belom pulang. Gua udah Bm dia tapi ceklis."

BUGH!

"Ini yaa mi. Balasan buat cowok kaya lu yang udah ngelantarin cewek kaya Zhifa. Dan sebenarnya Gua liat kalo lu tadi Goncengin temennya kan, Jawab!"

Masih terasa  bekas hantaman Kak Viktor yang terasa nyut nyutan di wajahku.

"Apa sekarang dia masih ada disana kak?, jawab Gua!"
Tanyaku balik yang tak menghiraukan bentakan Kak Viktor. Aku sungguh khawatir jika dia ternyata masih menungguku disana.

"Gak! Mungkin dia udah balik, dan Yang bikin Gua kesel, Dia gak Mau Gua anterin Balik. Ini semua gara gara lu mi!"

Bentaknya lagi. Jujur Aku juga SANGAT merasa bersalah!

"Thanks Kak, Sorry Gua harus kerumah Azmi sekarang."

"Seharusnya udah begitu!"
Jawabnya tersenyum miris.

Segera kusambar asal Switer yang menggantung di Ranjangku. Dan langsung turun kebawah.

"E eh.. Anak Ibu mau kemana buru buru gitu. Baru juga pulang kan?"

"Azmi ada perlu Mau kerumah Zhifa yaa bu. Bentar aja, nanti langsung pulang lagi."
Jawabku cepat sambil mengambil Helm dan Sandal di rak sepatu.

"Hem.. Iya hati hati nak.. Diluar masih gerimis."

"Iyaa bu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Salam ke tante Husna."
Ucap Ibu samar samar terdengar dipendengaran ku saat Mulai ku lajukan kendaraanku. Karena Aku buru buru.

I LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang