Chapter 4

1.9K 81 1
                                    

AZMI POV

   Hari ini adalah weekend yang biasanya waktu santai keluargaku berkumpul. Namaku MUHAMMAD AZMI MUMTADZ
Aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan bagiku. Ayahku seorang pegawai negri sipil. dan ibuku seorang Ibu rumah tangga. Namun, Ibu cukup aktif juga dalam berbagai kegiatan agamis dan sosialisasi dengan ibu-ibu kompleks lainnya.

Saat ini Aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Aku benar2 sedang menikmati masa mudaku Aku salah satu anggota Osis disekolah Bahkan Aku pun aktif diberbagai Ekstra kurikuler Basket dan karate salah satunya. Menurutku,  IQ ku pun cukup terbilang tinggi yaa Aku selalu mendapatkan rangking 3 dikelas, bukan itu saja di lemari Tempat koleksi pun, terpampang banyak penghargaan, mendali, dan beberapa piala hasil prestasi2 Olimpiade dan dari kejuaraan basket dan karateku. Tentunya Aku sangat bangga soal hal itu

Kini semua keluarga tengah kumpul dimeja makan. Bisa terlihat wajah Ibu dan Ayah yang terlihat 'sumringah' itu. Tapi tidak dengan Kak Farel Saudaraku Satu-satunya. Yaa Aku anak terakhir disini.

"Azmi udah bangun sayang, Sini sarapan dulu."

Tercium harum menggoda dan menggiurkan dari nasi goreng masakan Ibu. Hm..Ibu memang THE BEST! Selain cantik, Ibuku ini memang jago masak mungkin ini salah satu kunci Ayah bisa Sangat Mecintai Ibu. Haha

"Pagi buu, Pagi Ayah, Pagi kak,
Eish..Muka lu kenpa ka ditekuk Gitu."

"Pagi anak Ayah yang ganteng.." celoteh Ayah dan Senyuman Ibu yang memecahkan keheningan dipagi yang cantik ini.

"Gua lagi kesel nih mi, Masak iya gua kalah tanding sama Anak kampus lain, kan gua jengkel banget!"

"Uhuk.."
Aku pun tersedak saat dengan nikmatnya Aku mengunyah nasi goreng Enak ini. "Pelan pelan Azmi makannya. Gak bagus tuh makan terburu buru gitu!"
Seru Ibu yang sambil menepuk pundaku.

"Maaf bu, abisnya Azmi kaget aja kok bisa kak Farel kalah tanding, padahal kan Aku aja kalah terus kalau main Basket sama Kak Farel."

"Ish..Rese lu! Udh ah, Bu..Yah.. Farel kekampus dulu, ada rapat dadakan sama anak2. Assalamualaikum." Pamit kak Farel yang langsung pergi begitu saja. Dan terlihat Ibu yang geleng2 kepala.

Kami pun kembali menyantap Sarapan. "Oh iya, Gimana kalo Kita ke taman kompleks, Kita olahraga disana mumpung masih Jam 6.

" Iya yah, biar Azmi sepedahan yaa..Ibu sama Ayah mau joging kan?, Azmi mah sepedahan aja yaa. Yang dibalas anggukan sambil tersenyum Oleh Ayah.

"Yaudah sana, siap siap"
Yang kubalas "oke."

****

ZHIFA POV

"Zhifaaa, udah siap belom nak?"
Teriak umi dari bawah.

"Iyyya mmmi, nih Zzzhifa lagi pakek sttssepatu." jawabku dari dalam kamar yang samb lompat lompat karna berjalan sambil mengenakan sepatu.

Kini ku sudah dihalaman rumah yang masih sibuk menata penampilanku. Yang kini sedang mengenakan kaos panjang Abu-abu 5cm diatas lutut, celana training hitam yang bertuliskan adidas, dan ditambah Jilbab hitam instan yang panjangnya memenuhi menutup bagian dada. "Yesss udah rapi, tinggal keluarin sepeda."

Bismillah.."Umiii Abiii Zhifa duluan yaa ke tamannya, Zhifa pakek sepedah. Asaalamualaikum."

"Siap bi, hayu atuh noh si Zhifa udah nungguin dari tadi di teras."

"Ayo Zhiiff----- lah?, eta budak teh kamana Abi?" umi panik yang mencariku.

"YaAllah..gustii emang ada yang mau nyulik si Zhifa kitu Abi? Gitu gitu oge Umi mah sayang nak.. Zhifa kan makannya aja banyak, tukang jajan, males mandi, kok mau Sih nyulik Zhifa..hiks"
Umi makin panik.

"Hushh..Umi teh ngomong naon sih? Anak sama Ibu teh sama aja! Sama-sama Riweuh, geumperan. Timbal Abi yang geram terhadap kebiasaan istrinya itu.
" liat dong, tuh anak udah berangkat pake sepeda, sepedanya aja udah gak adakan?." ujar Ayah coba menenangkan.

"Abi itu surat apa?" Umi yang mulai tenang menoleh kearah meja teras yang terlihat sepucuk surat diatasnya.

"Coba buka bi.."
Ternyataaaaa

"MasyaAllah... Dulu Umi ngelahirin Zhifa teh tiduran apa bari nungging sih mi? Rasaan punya anak paling cantik teh meni Ampunnn pisan. Anak kita teh limited edition mii!"
Abi terpekik setelah membuka surat misterius itu karna nyatanya itu surat dari Zhifa

 
    Abi umi..Zhifa duluan yaa. Zhifa pake sepeda a zayan. Abisnya Abi sama umi siap- siap seabad. Tadi weh Zhifa disuruh buru-buru, pas Zhifa dah siap, Zhifa malah yang nunggu. Kalo gtu terus mah Zhifa takut keburu malem. Yaudah we..Zhifa duluan:)

"Hhhhh" Umi dan abi yang menggeleng kepala bersamaan. Cieee kompak yaa!

I LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang