AZMI POVJam pelajaran pun sudah selesai, Saatnya pulang. Hari ini Aku pulang tanpa kak Viktor Karena Aku ada janji dengan Zhifa di halte depan sekolah. Kak Viktor adalah sepupuku. Tante Diana adalah Kakak dari Ibuku, yang membuatku Harus menjadi sepupuan dengan Kak Viktor.
Ku langkahkan kaki ini ke area tempat parkir.
Saat telah tiba di parkiran, Tak sengaja mataku melihat Gadis Berjilbab putih yang memakai tas gandong Coklat, Sedang kesusahan menstater motor Maticnya. Sepertinya dia juga anak kelas sebelah. Kuhampiri perempuan bermotor merah itu, dan ternyata Dia! Perempuan pemilik nama lengkap "Zulfana Fakhira" Gadis yang selalu tak luput dari kacamatanya.
"Motornya kenapa?,"
Tanyaku pada Ulfa."Gak tau nih mi, Kayanya mogok. Dari tadi susah nyalanya."
"Apa udah di cek Bensinnya fa, Siapa tau abis tuh bensinnya,"
Tanyaku lagi sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal ini. Jujur aku gugup bila berhadapan langsung dengannya."hahaa..ya enggalah mi, Orang tadi pagi Udah isi kok."
Jawabnya sambil tertawa kecil, yang membuat gigi gingsul manisnya itu terlihat.Manis? Astagfirullah.. Kenapa gua jadi degdegan gini si. Sumpah aslinya gua salting bangett tapi Secara gitu yaa gua kan Cowok ganteng, keren, bin imut! masa iya salting depan cowe?, ihhhh Gak perfect!
Tanpa Diduga, turunlah rintik air dari langit yang bahasa gaulnya itu gerimis.
Gak mungkin Aku tinggal Ulfa sendirian masih dengan kesusahan Membujuk motornya agar menyala. Terus kalo Aku tinggal dia pulang, Dia pulang sama siapa? Mana kayanya hujan mulai membesar."Ya, yaaahhh kok hujannya makin nyentak aja, aduhhh gimana nih. Mana gua buru buru lagi."
Paniknya sambil kelabakan menstater lagi motornya."Udah motorlu tinggal aja di sekolah, biar titipin Pak satpam. Nah, Lu balik bareng Gua aja, gua ada Dua mantel kok di jok."
Tawarku tak tega padanya.Semoga saja dia mau.
"Hmm..tapi Kan——"
"Hujannya makin gede ulfa! Terus elu juga buru buru kan, lagian sekolah udah sepi. Dan kalo hujan gini angkot bakal susah, nah lu mau balik naik apa?"
Bantahku dengan nada agak tinggi karena Suara air hujan yang rada menghambat suara bicaraku sebelum dia mengelak tawaranku.
Padahal sebenarnya Aku kan harus bertemu Zhifa di halte, tapi dia juga tidak membalas BBMku lagi, Jadi yaa sudahlah biar di lain waktu saja. Lagi pula pasti dia sudah pulang jika hujan begini.
Ku BBM lagi saja dia sekali lagi.
"PING!"
"Zhifa, ketemunya langsung disekolah aja besok yaa, Gua ada urusan," Send!
Terkirim pesanku tadi, tapi ternyata dia ceklis.
Pastinya juga dia udah pulang."Yaudah yuu fa, nih pake mantelnya."
Ajaku pada Ulfa yang sudah terlihat kedinginan.Hujan semakin deras langsung Kunyalakan mesin motorku dan kami pun bergegas pulang.
*****
ZHIFA POV
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HIM
Spiritual"Maaf Zhif, hiks..hiks. Gua bneran ngga nyangka kalau bakal kaya gini jadinya hiks, hiks." SAKIT. Satu kata yang memenuhi perasaanku saat ini. Bagaimana bisa aku mecintainya dalam diam. sedangkan 'Dia' ternyata diam-diam menyukai sahabatku. "YaAllah...