Chapter 20

1.3K 114 8
                                    


Hy, hy..
Assalamualaikum.
Setelah berbulan bulan, Akhirnya Update lagi. Kalian mungkin tau sendiri yaa kalo Story ini udah terlanjur cukup memprihatinkan:v jadi yaa males aja gitu buat ngetik lagi. Tapi karna inget tujuan gua bikin cerita ini pingin gitu kali kali berkarya, jadi yaa apa salahnya nyoba. Yaa walaupun hasilnya mengenaskan juga Wkwkwk. Jangan lupa baca cerita sobat ue juga nih..judulnya I LOVE [YOU] MY CRUSH penulisnya Tiarayuptr. Baper and kocak jadi satu deh klo udah baca! Mau tau selanjutnya? Add storynya ya kawan!:v 

Oh iya, tapi
Thanks bgt yaa, Nuhun pisan, Syukron, ehm..TERIMAKASIH deh buat Kalian yang udah baca & Vote. Semoga Kebaikan kalian dibalas Allah SWT__^

Don't forget too follow me, OK!
Salam kece,
Happy Reading- Enjoyyy~

*****

Zhifa Pov

Apa yang terjadi padaku hari ini cukup menguras fikiran dan tenaga ternyata telah melelahkan segalanya. sepulang dari RS tadi sebenarnya aku mampir dulu ke caffe tempat biasa hanya untuk menyesap kopiku sampai habis untuk sekedar  Refreshing otaku sebentar setelahnyapun kulajukan matic merahku menuju rumah.

" Assalamualaikum."
kubuka pintu depan ternyata tak dikunci. Biasanya jika aku pulang jam segini pasti pintu depan terkunci karena umi pasti sedang ada kajian di masjid kompleks. Kulepas sepatu dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarku. Namun kutengok kanan kiri sembari memanggil umi tak ada yang menyaut satu pun.

"  Ini kan udah mau maghrib, tapi kenapa rumah masih pada gelap yaa." kubalikan badanku dan kembali kebawah kulirik jam dinding yang menggantung dan kuhidupkan lampu diruang tamu, ruang tengah dan dapur  setelahnya aku menjinjing lagi tas ranselku dan kembali naik ke atas. Kurasa aku perlu mandi dan bersiap untuk sholat maghrib.

***

Jam dinding dikamarku sudah menunjukan angka pukul tujuh. Langit pun menampakkan gelapnya menimbulkan sang-bulan dan para bintang yang ikut berpartisipasi. Tak terasa mungkin sudah setengah jam seusai sembahyang tadi aku membaca Novel favoritku. tak jarang juga Aku tersenyum sendiri mengingat kisah apa yang terjadi di novel yang kubaca ini yaa, menurutku mungkin kisahnya tak terlalu jauh dari apa yang kualami.

Belajarlah dari kesalahan. Seburuk apapun itu kesalahanmu.
Lagi-lagi bibirku melengkung ke atas membaca kata kata itu.

Iyaa tapi kata kesalahan itu udah terlalu besar dan mempengaruhi hidup gua, jadi mungkin 'melupakan' kata yang yang lebih baik buat gua dibanding kata 'belajar'

I LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang