"Yak, Anna-ya! Bangun! Ini sudah pagi, kamu harus sekolah!" teriak seorang ahjummah yang merupakan ibu dari Kim anna.
"5 menit lagi eomma! 5 menit lagi" anna memohon agar ibunya memberi ia waktu.
Tapi sayang, ibunya tidak memberinya waktu sedetikpun. Tangan anna langsung ditarik dengan kencang oleh ibunya sehingga membuatnya langsung terduduk di atas kasurnya.
"Arasso, arasso eomma!" akhirnya anna menyerah, ia berjalan menuju kamar mandi dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya.
"Eomma, aku akan berangkat" anna teriak pamit kepada ibunya. ia segera keluar rumah dan mengendarai sepedanya ke sekolah.
Anna melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang penuh dengan murid-murid yang sedang berbincang. Ketika ia telah menemukan kelasnya, ia segera membuka pintu dan segera masuk untuk duduk di bangkunya yang terletak di sudut belakang ruangan dekat jendela.
Anna adalah seorang yeoja yang sangat cuek terhadap sekitarnya, ia tidak pernah tertarik dengan suatu hal. Ia juga seorang yeoja yang apa adanya, jika ia tidak suka maka ia akan mengatakan tidak suka begitupun sebaliknya. Pernah sekali, saat pelajaran Matematika ia sangat bosan sehingga ia keluar kelas saat gurunya mengajar di depan kelas. Tetapi walaupun begitu, semua nilainya hampir dikatakan sempurna, mengapa nilainya tidak sempurna? Itu karena ia tidak pernah mengikuti pelajaran olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar. Ia memiliki riwayat penyakit leukimia, saat ia berusia 7 tahun ia terkena leukimia. Ayahnya sudah meninggal karena penyakit itu juga. Karena ibunya yang sangat protective padanya, anna merasa hidupnya membosankan. Kegiatannya hanya sekolah, les piano itupun dirumahnya saja dan kemudian tidur. Tapi sekarang, penyakit itu sudah sembuh 97% sehingga ia diizinkan untuk berangkat ke sekolah mengendarai sepeda sendirian.
"Anna!" panggil guru seni yang sedang mengajar di kelas anna. Anna tidak mendengarnya, karena ia mengenakan earphone dengan musik yang cukup keras.
Teman sebangkunya menyenggol lengan kanannya sehingga ia sadar jika gurunya meneriaki namanya. Iapun segera melepaskan earphone dari telinganya dan memperhatikan pelajaran dengan serius.
Sepulang sekolah, Anna membuka sepatunya dan segera masuk ke dalam rumahnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut-sudut rumah kemudian menghela nafas panjang. Ibunya belum pulang, ibunya merupakan wanita karir yang cukup sibuk. Ibunya harus bekerja keras agar mereka berdua dapat hidup dengan layak dan tidak kekurangan.
Anna melangkahkan kakinya menuju kursi piano putih yang berada di sudut ruang tamunya. Dengan pelan jari jemarinya menyentuh tuts piano dan mulai menyanyikan lagu yang sering ia mainkan.
Di akhir lagu, ia meneteskan air matanya. "Bogoshipeo, appa!" batin anna. "Gwaenchana, anna! Gwaenchana!" ucap anna seakan berusaha menguatkan dirinya.
Dibalik tembok, ibunya melihat semuanya. Ternyata ibunya sudah pulang daritadi. Ibunya ikut meneteskan air matanya dan berusaha tersenyum sambil menghampiri putri semata wayangnya. Ibunya merangkulnya dari belakang dan mengecup pucuk kepala anna dengan penuh kasih sayang.
➖➖➖➖➖➖
Glosarium
Bogoshipeo, appa : Aku merindukanmu, ayah
Eomma : Ibu
Yeoja : Perempuan
Gwaenchana : aku baik-baik sajaBagaimana guys? GAJE kan ceritanya? Aduhh, maaf yah! Ceritanya juga pendek. Maklum masih amatiran, hanya mengisi waktu luang. Koment dong! Penasaran nih dengan tanggapan dan kritikannya. Gak papa kok kalo gak mencet bintang😂, asalkan koment yah!😅
<Typo dimana-dimana!>