Chapter 6

147 12 0
                                    

Author POV
"Anna-ya keluarlah! Eomma punya kejutan untukmu" teriak ibu anna.

"Ne eomma!" balas anna.

Anna segera membuka pintu kamarnya dan melangkahkan kakinya menuju ruang tamu rumahnya. Ia berjalan menuruni tangga sambil memperhatikan seorang yeoja yang mengenakan mantel hitam sedang duduk membelakanginya sambil memegangi secangkir teh panas.

"Hye rim? Park Hye Rim?" gumam anna.

Yeoja itu mendengar gumaman anna walaupun tidak jelas, ia berbalik dan menatap anna dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya.

"Ne! ini aku Park Hye Rim" ucap hye rim seraya tersenyum menatap sahabatnya itu.

Tiba-tiba lutut Anna bergetar hebat, anna kehilangan keseimbangan. Hye rim dan ibu anna dengan spontan berdiri untuk membantu anna.

Flashback

Terjadi kecelakaan mobil di jalan tol, yang melibatkan beberapa pengendara mobil dan motor.

"Hye rim-ah, bertahanlah. Kita pasti bisa selamat" ucap anna meyakinkan hye rim sambil menggenggam tangannya.

Hye rim terlihat ketakutan dan kesakitan. Kakinya sangat sakit, kakinya terjepit di bawah stir karena bagian depan mobilnya penyok sehingga lutut dan betis hye rim terjepit.

"Manhi apaseo anna-ya" hye rim menangis karena kesakitan.

Flashback End

"Anna-ya, Gwaenchana?" tanya hye rim khawatir.

"Gwaenchana hye rim-ah, bogoshipeo!" ucap anna. Anna memeluk hye rim dengan erat seakan ia tidak akan melepaskan sahabatnya itu lagi.

"Ye bogoshipeo anna-ya!" hye rim menepuk-nepuk punggung anna untuk menenangkannya.

Kini mereka bertiga duduk di sofa ruang keluarga sambil menikmati teh.

"Anna-ya, apa kau tahu? Besok aku akan mendaftar di sekolahmu, aku ingin selalu bersamamu seperti dulu" ucap hye rim.

"Jinjja? Wahh aku senang sekali! Kita akan berangkat ke sekolah bersama. ahh jinjja, memikirkannya saja sudah membuatku senang hye rim-ah. Tapi, kenapa kamu pindah ke korea? Apakah di amerika terasa membosankan?" tanya anna

"Emm begitulah, aku merasa kesepian saja disana tanpa kehadiranmu. Sudah 7 tahun kita berpisah, aku jeongmal bogoshipeo anna-ya" ucap hye rim dengan wajah yang berseri-seri.

"Aku juga, bagaimana keadaan eommoni dan aboji di london?" tanya anna dengan penasaran.

"Eomma... appa... baik-baik saja. Oh iya mereka juga menitipkan salam untukmu, katanya kapan kau akan ke london menemui mereka lagi?" tanya hye rim

"Ahh, molla. Saat aku bekerja dan menghasilkan uang sendiri mungkin?" ucap anna.

"Oh kkeurunikka" ucap hye rim menganggukkan kepalanya mengerti.

⭐⭐⭐

"Annyeong Haseyo, ne Park Hye Rim imnida. Semoga kita dapat berteman dengan baik! Mohon bantuannya songsaengnim!" ucap hye rim sambil membungkuk hormat pada jiwoon songsaeng.

"Ye hye rim, silahkan duduk di bangkumu!" ucap jiwoon songsaeng seraya menunjukkan bangku kosong yang berada di depan bangku anna.

"Ye, gamsahamnida songsaengnim!" hye rim sangat bersemangat karena bisa sekelas dengan anna setelah memohon pada para songsaeng di sekolah itu.

hye rim berjalan menuju bangkunya dengan tersenyum sangat lebar.

"Annyeong Anna-ya" sapa hye rim.

"Annyeong!" balas anna sambil tersenyum lebar.

Seluruh siswa di kelas berbisik-bisik karena mereka pertama kalinya melihat anna terenyum di kelas itu. Karena biasanya anna akan cuek dan memilih mengabaikan semua sapaan yang tertuju padanya. Hye rim merasa tidak nyaman karena merasa diperbincangkan.

Anna dan hye rim berjalan menuju kantin bersama.

"Anna, kim anna!" teriak park chanyeol mengejar anna.

Anna menghela nafas panjang dan menghentikan langkahnya.

"WAE GEURAE?" bentak anna sambil menghentakkan kakinya kesal saat chanyeol sudah sampai di depannya.

Hye rim kaget akan reaksi anna yang tidak seperti biasanya.

"Anya, geunyang apa kau ingin makan bersamaku?" tanya chanyeol dengan semangat.

"Shireo! Kajja hye rim-ah" tolak anna sambil menarik hye rim bersamanya dan segera meninggalkan chanyeol sendiri.

"Lain kali saja, mianata!" teriak hye rim merasa tidak enak dengan perbuatan anna.

"Gwaenchana" balas chanyeol menenangkan hye rim.

"Anna-ya, wae? mengapa kau terlihat sangat membenci namja itu?" tanya hye rim.

"Karena dia sangat menyebalkan!" balas anna.

"Mwo? kelihatannya dia sangat baik" kata hye rim.

"Kau hanya tidak tahu sifat aslinya saja. Dia akan terus mengikuti dan terus-terusan sok akrab dengan orang lain" ucap anna.

"Hati-hati, anna-ya! Cinta dan benci hanya beda tipis" ucap hye rim tertawa kecil memperingatkan anna.

"Ck, bahkan jika hanya dia satu-satunya namja di dunia ini, aku tidak akan pernah memilihnya" balas anna.

➖➖➖➖➖➖➖
Jangan lupa koment saran dan kritikannya yah!
Hwaiting!

<typo dimana-mana>

Hold My Hands-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang