Author POV
Sepulang sekolah, semua teman Anna benar-benar terkejut saat melihat puluhan ahjussi berjas hitam berbaris rapi di samping sebuah mobil mewah yang berwarna putih. Anna yang melihat itu hanya menghela nafas panjang dan melanjutkan jalannya menjauhi mobil itu.
Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya, Anna berbalik dan melihat salah satu ahjussi yang berjas hitam tadilah pelakunya.
"Nona, kami telah diperintahkan untuk menjemput anda dan membawa anda ke Kim hospital" ucap ahjussi itu.
"Shireo!" anna terus mencoba melepaskan cengkraman tangan ahjussi itu, tapi semua usahanya sia-sia saja.
"Maafkan kami Nona, tapi dengan terpaksa kami harus membawa anda secara paksa!" kata ahjussi itu kemudian menarik tangan Anna menuju mobil putih itu.
Park Chanyeol yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu berusaha untuk menolong Anna tapi ia tidak berhasil karena 3 ahjussi berjas hitam itu telah menahannya. Semua teman-teman Anna hanya berdiri mematung tidak berani untuk melawan puluhan ahjussi yang berbadan kekar dan berwajah seram itu.
"Lepaskan! Lepaskan! Lepaskan!" teriak Anna yang terus memberontak ingin berlari kabur. Tapi usahanya sia-sia saja, dan ia pun segera masuk ke dalam mobil putih itu.
Sesampainya Anna di kim hospital dimana abojinya dirawat selama ini, ia segera diseret seperti tahanan menuju kamar VIP rumah sakit ini.
Anna hanya terus diam dan tidak lagi memberontak seperti sebelumnya. Ia pasrah dengan keadaanya saat ini.
"Anna-ya" panggil abojinya saat Anna memasuki kamar VIP itu.
Anna terus berjalan menghampiri abojinya yang sedang terbaring lemah dengan berbagai macam kabel menempel pada tubuhnya. Anna masuk tanpa melirik Eommoni dan oppanya sedikitpun yang sedang berada di sofa depan TV kamar VIP itu.
"Kenapa kau baru datang?" tanya Eommoninya dengan suara dingin yang sangat menusuk hati Anna.
Anna tidak menghiraukan pertanyaan eommoninya, saat ini ia hanya ingin melihat keadaan abojinya.
"Aboji!" panggil Anna dengan suara bergetar.
"Jangan menangis! Aku baik-baik saja, Anna-ya!" Aboji Anna terus menenangkan Anna dengan berkata bahwa ia baik-baik saja.
Tapi Anna tahu bahwa itu semua hanyalah kebohongan semata demi membuat dirinya tidak khawatir. Anna mengangguk mengiyakan perkataan abojinya. Anna terus duduk diam hingga abojinya tertidur.
"Anna-ya, aku ingin berbicara padamu di luar" minta Joong In oppa.
"Geurae" Anna segera bangkit dan menatap sinis eommoninya yang sedang menatap dingin padanya.
"Anna, pulanglah ke rumah bersamaku. Aku mohon!" ucap Joong In oppa.
"Shireo. Aku tidak bisa oppa, aku tidak bisa kembali ke rumah dimana aku selalu mendapat perlakuan yang tidak adil dari eommoni, itu hanya membuatku sakit. Buat apa aku pulang ke rumah jika tidak ada sama sekali yang menginginkanku di rumah itu. Oppa, aku mohon mengertilah, aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang. Aku harap oppa mengerti dan membiarkanku hidup bahagia bersama shin kyung eomma" ucap Anna sambil menangis sesenggukan.
Joong In yang melihat adiknya menangis seperti itu merasa bersalah, ia langsung memeluk erat dan menenangkan adiknya.
"Geurae, berhentilah menangis! Besok aku akan menjemputmu sepulang sekolah, kita akan menjenguk aboji bersama" ucap Joong In.
"Baiklah oppa, aku ingin pulang sekarang. Aku takut shin kyung eomma mengkhawatirkanku" pinta Anna.
"Aku akan mengantarmu" Joong In segera mengambil jaketnya dan menyampirkannya pada bahu Anna.
Mereka berdua berjalan bersisihan di koridor rumah sakit yang membuat semua orang yang berada di rumah sakit itu menatap memuja pada keduanya. Bagaimana bisa, Anna sangat cantik dan oppanya juga sangat tampan. Yang membuat semua orang iri sekaligus kagum.
"Biar aku saja yang mengantarnya" ucap Joong In pada bodyguard yang dikirimkan eommoninya tadi menjemput Anna di sekolah.
Joong In segera membukakan pintu mobil untuk Anna.
"Gomawo" ucap Anna dan segera masuk ke dalam mobil.
Di tengah perjalanan mereka berdua hanya diam dan tidak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan hingga Joong In mengalah.
"Bagaimana sekolahmu?" tanya Joong In tetap fokus menyetir.
"Emm biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial" jawab Anna.
"Jinjja? Bukankah kau satu sekolah dengan namjachingu mu? Hm?" goda Joong In yang membuat pipi Anna bersemu merah.
"Ani, aku tidak punya namjachingu" sangkal Anna sambil mengulum senyumnya.
"Aku tidak yakin dengan jawabanmu itu" ledek Joong In.
"Oppa" tegur Anna yang membuat Joong In tertawa terbahak-bahak.
"Oppa sendiri, apa kau sudah punya yeojachingu yang bisa kau perkenalkan padaku?" tanya Anna mencoba membalas oppanya.
"Aku tidak punya sesuatu seperti itu Anna. Kau sendiri tahukan, kalau aku akan dijodohkan suatu hari nanti untuk masa depan Kim group" balas Joong In lesu.
Benar, Joong In sebagai anak tertua dari keluarga Kim akan mewarisi dan memimpin kim group suatu hari nanti. Yakin dan percaya ia akan dijodohkan pada seorang yeoja yang akan menguntungkan perusahaannya nanti. Maka dari itulah, Joong In sangat cuek dan dingin pada semua yeoja yang berusaha mendekatinya. Karena ia tidak mau jatuh cinta pada salah satu dari sekian banyak dari yeoja itu yang hanya membuat dirinya dan yeoja itu menderita karena perpisahan.
"Aku yakin, aboji akan mencarikan calon istri yang cantik dan baik serta dapat mendampingimu dengan baik oppa. Karena aboji sangat menyayangimu" ucap Anna.
"Kenapa kau berkata begitu? Seolah-olah aboji hanya menyayangiku saja dan tidak menyayangimu. Anna kau harus tahu kalau selama ini aboji juga menyayangimu, tidak ada seorang ayah di dunia ini yang tega membenci putri kandungnya sendiri anna!" ucap Joong In lembut berusaha membuat Anna mengerti akan kasih sayang abojinya.
Anna hanya diam tidak menanggapi perkataan oppanya, ia hanya memandang keluar jendela dengan tatapan kosong.
➖➖➖➖➖➖➖
Glosarium :
Namjachingu : pacar yang berjenis kelamin laki-laki
Yeojachingu : pacar yang berjenis kelamin perempuan.
Ani : tidakJangan lupa koment, tanggapan dan kritikannya yah!
<Typo dimana-mana>