Chapter 7

297 21 0
                                    

Author POV

Chanyeol berlari kecil menaiki tangga rumahnya menuju kamar yang selama ini ia tinggali.

"Yeol-ah, tunggu!" teriak seorang ahjummah yang ternyata adalah eomma dari Park Chanyeol.

"Wae, eomma?" chanyeol menghentikan langkahnya dan berbalik sambil tersenyum pada eommanya.

"Malam ini kau harus mengosongkan jadwalmu! Kita akan makan malam bersama di luar. Tidak ada pengecualian! Titik!" ucap eomma chanyeol dengan tegas.

"Eomma, aku capek. Emm besok malam saja yah?" rayu chanyeol.

"Shireo! Harus MALAM INI!" ucap eomma chanyeol dengan menekankan kata malam ini.

"Molla!" ucap chanyeol cuek dan langsung melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Bersiaplah!" teriak eomma chanyeol sayup-sayup terdengar.

Dan disinilah chanyeol beserta keluarganya makan malam di sebuah restoran mewah yang masih dibawah nama Park Group yaitu perusahaan ayah chanyeol.

"Park Chanyeol bagaimana sekolah barumu?" tanya appa chanyeol.

Chanyeol mengabaikan pertanyaan appanya dan hanya melanjutkan makan malamnya dengan tenang.

"Yeol-ah!" tegur eomma chanyeol.

"Wae geurae?" tanya chanyeol mulai kesal dengan suasana restoran itu.

"CK, bahkan kepada appa pun kau tidak sopan, hyung!" ucap seorang namja yang ternyata adalah adik Park Chanyeol yang berbeda satu tahun dengannya yaitu Park Hyun Min.

Sebenaranya, appa yang sekarang makan malam bersama Chanyeol bukanlah ayah kandungnya. Tetapi hanya ayah tirinya, dan Park Hyun Min adalah anak dari ayah tirinya yang berarti mereka berdua hanyalah saudara tiri.

Sebenarnya, ayah tiri chanyeol sangatlah baik dan sangat menyayangi chanyeol. Tetapi chanyeol selalu menjaga jarak dari keluarganya itu, terutama adiknya Park Hyun Min. Park Hyun Min juga sering berusaha untuk mendekati chanyeol, tetapi chanyeol selalu saja memberi batasan pada adiknya itu.

"Aku sudah selesai" ucap chanyeol dingin dan segera bangkit keluar menuju parkiran.

Mereka bertiga hanya menghela nafas panjang melihat sikap dingin Park Chanyeol.

Chanyeol memarkirkan mobil merahnya di pinggir sungai han. Ia hanya memandang kosong ke arah air yang tenang itu.

"HEI, APA KAU SUDAH GILA?" teriak seorang yeoja dengan suara cemprengnya menarik chanyeol menjauh dari sungai itu.

"Anna? Kim anna? Waeyo?" tanya chanyeol dengan bingung.

"Walaupun hidupmu melelahkan, kamu harus tetap menjalani hidupmu! Apa kau kira akan bahagia jika kau bunuh diri di sungai ini, hah?" tanya anna dengan nada marah yang sangat berapi-api.

"Hahahahaha" tiba-tiba chanyeol tertawa terbahak-bahak sehingga membuat anna sangat bingung.

"Sepertinya kau harus menemui psikiater!" ucap anna dengan ngeri melihat chanyeol tertawa.

"Pabo, aku tidak akan bunuh diri. Aku hanya berdiri saja disini untuk menyegarkan pikiranku. Mungkin kau yang harus menemui psikiater! Dasar pabo-ya!" ucap chanyeol sambil tertawa melihat tingkah panik anna.

"MWO? jadi kau tidak akan bunuh diri?" tanya anna merasa sangat malu.

"Ye anna, Kim-An-Na" ucap chanyeol dengan sengaja mengeja nama lengkap anna.

"Oh kkeurunikka" ucap anna menganggukan kepalanya.

"sini!" ucap chanyeol sambil menarik tangan anna.

"Duduklah!" Chanyeol menyuruh anna untuk duduk ke atas kap mobilnya.

Tanpa diminta dua kali, anna segera naik duduk ke atas kap mobil chanyeol.

"Wae? Kenapa kau menyuruh ku duduk disini?" tanya anna penasaran.

"Hanaa... Dul... Set..." hitung chanyeol, dan saat hitungan ketiga....

"Wah.. Daebak! Bagaimana bisa?" tanya anna saat kembang api di langit mulai menghias langit malam korea saat itu.

"Indahkan?" tanya chanyeol.

Anna mengaggukkan kepalanya dan berkata bahwa ia sudah lama tidak melihat kembang api saat malam. Mereka berdua terdiam menikmati suasana itu, tiba-tiba chanyeol meneteskan air matanya dan anna menyadari itu.

"Gwaenchana?" tanya anna pada chanyeol khawatir.

"Gwaenchana" ucap chanyeol seraya tersenyum ke arah anna.

Flashback on

"Yeol-ah! Pesawat akan terbang, ngeng... ngeng..." ucap appa chanyeol sambil menggendong chanyeol kecil di bahunya.

"Yeobo, bukankah itu bunyi mobil?" tanya eomma chanyeol.

"Jinjja?" ucap appa chanyeol yang membuat eomma chanyeol dan chanyeol tertawa bahagia saat itu.

"Wahh, appa lihatlah!" ucap chanyeol sambil menunjuk ke arah langit yang sedang dihiasi kembang api.

"Yeol-ah, jika kau sudah dewasa nanti, kamu harus sukses! Jangan sia-siakan hidupmu, jangan seperti appa yang hanya supir truk. Appa akan selalu mengawasimu, ara?" ucap appa chanyeol.

"Ne appa" ucap chanyeol dengan lugunya.

Flashback end

"Rumahmu dimana?" tanya chanyeol.

"Ahh tidak jauh dari sini, cuma butuh waktu 15 menit untuk sampai disana" ucap anna sambil turun dari kap mobil chanyeol.

Chanyeol dengan cepat menarik tangan anna. Ia membuka pintu mobilnya dan mendudukkan anna di kursi penumpang.

"Kau tidak perlu mengantarku pulang!" ucap anna saat chanyeol sudah duduk di kursi pengemudi samping anna.

"Tidak baik seorang yeoja berjalan sendiri saat malam, bahaya!" ucap chanyeol.

Anna hanya diam dan menunjukkan arah pulang ke rumahnya.

"Gomawo, kau sudah mengantarku pulang" ucap anna.

Anna segera turun dari mobil dan memasuki pekarangan rumahnya. Chanyeol pun sudah menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah.

➖➖➖➖➖➖➖
Glosarium
Wae geurae? : ada apa?
pabo : bodoh
Molla : entahlah!
Daebak : hebat (ungkapan takjub)
yeobo : sayang (panggilan sayang untuk suami istri)
Oh kkeurunikka : oh begitu
Hana : satu
Dul : dua
Set : tiga
Gomawo : terima kasih

Jangan lupa koment saran dan kritikannya yah!

<typo dimana-mana>

Hold My Hands-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang