Anna POV
Aku dimana? Aku berjalan dengan baju tidur putih selututku tanpa mengenakan alas kaki. Disini sangat banyak pohon, apakah ini surga? Tidak mungkin, surga pasti tidak semenakutkan ini. Jadi apakah ini neraka? Gelap sekali disini. Cahaya.. Ya aku melihat cahaya disana, apakah aku harus berjalan kesana? Aku berlari menuju cahaya itu."Anna-ya!" panggil seseorang menyebut namaku.
Suaranya... suaranya mirip sekali dengan appa. Apakah itu appa?
"APPA! APPA! Eodiya?" aku memanggil appa, aku ingin sekali bertemu dengannya hingga aku tidak sadar jika sekarang air mataku mulai menetes.
"Kim anna, anakku!" ucap appa yang sekarang berada di depanku. Ia menatapku dengan senyum yang sendu. Aku.. aku sangat merindukan sosok yang ada di depanku saat ini.
"Appa, bogoshipeo" ucapku pada appa sambil berjalan untuk melihat sosoknya lebih jelas lagi.
"Jangan mendekat anna-ya!" appa menghentikanku untuk mendekat padanya.
"Waeyo appa?" tanyaku heran.
"Appa menemuimu hanya ingin memberitahumu sesuatu. Appa ingin kau menjaga kesehatanmu, jaga eomma dengan baik, anna-ya! Appa menyayangimu" ucap appa dan dengan perlahan sosoknya menghilang bagaikan terbawa oleh angin.
"APPA, APPA!! jangan tinggalkan aku sendiri!" aku menangis sesenggukan ditinggal appa sendiri di tempat menakutkan ini.
"Anna! Anna-ya!" itu.. itu suara eomma.
Aku membuka mataku, aku melihat eomma duduk di sampingku dengan air mata yang menetes di pipinya.
"Eomma!" panggilku, dengan cepat aku bangun dan memeluknya.
Ternyata semuanya hanya mimpi, appa... itu hanya mimpi.
"Gwaenchana?" eomma melepaskan pelukanku dan menatapku dengan khawatir.
"Gwaenchana eomma!" ucapku dengan sedikit tersenyum menenangkan eomma.
"Mengapa koridor sekolah ini sangat sepi?" batinku.
Aku terus berjalan dengan cepat marena merasa ada seseorang yang sedang mengikutiku.
"aaa!" jeritku ketika seseorang menarik tanganku.
"Hei, jangan takut! Ini aku, Park Chanyeol" ucap orang itu yang ternyata adalah chanyeol.
"Ahh jinjja.. apa kau sengaja mengagetkanku? Kau... kau benar-benar menyebalkan" ucapku sambil memukulnya terus-terusan dengan buku tebal yang ada di tanganku ini.
"Aduh, aduh, ahh mian anna. Mian! Aku tidak bermaksud begitu" ucapnya sambil terus melindungi kepalanya dari pukulanku.
Aku segera menghentikan pukulan ini karena aku merasa lelah dan juga kasihan melihatnya saat berteriak kesakitan seperti itu.
"Wah ternyata kekuatanmu hebat juga yah?" ucapnya dengan senyum menyebalkannya itu.
"Wae? Mwo? Mengapa kau memanggilku tadi?" ucapku dengan jutek padanya.
"Aniyo, geunyang aku ingin berjalan bersamamu" ucapnya.
"Shireo!" tolakku dan segera berjalan cepat meninggalkannya.
"Yak, tunggu! Apa salahnya jika aku hanya ingin jalan bersamamu?" teriaknya sambil berlari kewalahan mensejajarkan langkahku.
Aku duduk di bangku kelasku, seperti biasa aku hanya mendengar lagu dengan earphone ku dan menatap pemandangan di luar kelas. Indahnya, aku merasa ingin sekali terbang bebas seperti burung-burung itu, aku iri padanya.
Kelas ini sangat ribut, inilah yang tidak aku suka jika sedang berada di dalam kelas adalah guru tidak masuk mengajar karena suatu alasan. Ahh benar-benar hari yang sangat menjengkelkan.
"Anna, kim anna" panggil seseorang membuyarkan lamunan ku.
"Wae?" tanyaku
"Apa kau ingin jalan-jalan bersamaku?" tanya chanyeol.
"Shireo" ucapku
"Kajja!" dia menarik tanganku sehingga mau tidak mau aku mengikutinya.
Dia membawaku ke taman, wahh ternyata sekolah ini mempunyai taman yang sangat indah. Padahal aku sudah di tahun ketiga. ya, sebentar lagi aku akan lulus dan memasuki perguruan tinggi sesuai apa yang selama ini aku impikan.
"Anna, lihatlah! Bunga ini cantik... seperti dirimu" ucapnya sambil menyelipkan bunga itu di antara rambut dan telingaku.
"Waeyo? Mengapa kau mengatakan itu?" tanyaku dengan heran.
"Geunyang aku ingin mengenalmu lebih dekat" ucapnya yang membuatku bingung.
"Mianheyo Chanyeol-ssi, sepertinya aku tidak bisa terbuka pada orang lain" aku mengucapkan itu dan segera pergi meninggalkan chanyeol.
➖➖➖➖➖➖
Jangan lupa kritik dan sarannya!<typo dimana-mana>