Anna POV
Aku dengan samar-samar mendengar suara alarm handphone ku berbunyi. Aku meraba-raba meja yang ada di samping kasurku untuk mencari handphone ku dengan mata yang masih terpejam. Saat aku mendapatkannya, dengan perlahan aku membuka mataku dan segera mematikan alarm itu.
"Sudah pagi ternyata" pikirku.
Aku mengucek-ngucek mataku agar aku dapat melihat dengan jelas. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, mungkin karena aku menangis semalaman. Aku bangun dan menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
"Perfect" kataku setelah melihat pantulan diriku dalam cermin yang ada di dalam kamar ku ini.
"Anna-ya, sarapan dulu sebelum ke sekolah" teriak eomma dari balik pintu kamarku.
Aku berjalan menuju pintu kamar dan membukanya.
"Eomma" ucapku dan langsung memeluk eomma dengan sangat erat.
Eomma melepaskan pelukan ku dan menuntun ku untuk duduk di atas kasur.
"Anna-ya! eomma pikir kamu harus menjenguk prsesdir di rumah sakit!" ucap eomma padaku dan presdir yang disebut eomma adalah ayahku.
"Tapi eomma..."
"Tidak ada tapi-tapian!" ucap eomma memotong perkataan ku.
"Eomma aku akan menjenguk presdir, tapi aku tidak ingin pulang ke rumah" ucapku memelas.
"Araseo, tapi dengan syarat kau harus menjenguk presdir saat pulang sekolah nanti. Ara?" kata eomma dengan tegas.
"Neeee eomma! Eomma sarangheo! Gomawo, selama ini eomma merawat dan memberiku kasih sayang tanpa mengeluh sedikitpun. Padahal dulu karena penyakitku, eomma harus bekerja mati-matian demi biaya pengobatanku tanpa meminta biaya sepeserpun pada eommoni. Eomma, saat aku menikah nanti, aku ingin eomma yang mendampingiku berjalan menuju altar, aku tidak butuh seorang ayah, yang aku butuhkan adalah Shin Kyung eomma!" ucapku pada eomma.
"Oohhh uri anna sudah dewasa ternyata" ucap eomma sambil memeluk ku dan pelukannya terasa hangat.
"Eomma, apakah eomma pernah menyesal merawatku?" tanyaku pada eomma.
"Hushh, eomma tidak pernah menyesal sedikitpun merawat putri eomma satu-satunya ini" ucap eomma sambil mencubit gemas pipiku.
Flashback On
"Nona jangan menangis! Mungkin nyonya mengatakan itu semua karena ia sedih sudah kehilangan putrinya" ucap shin kyung pada anna kecil.
"Ahjummah, apakah aku bisa tinggal dan menjadi putrimu? Eommoni tidak menginginkanku" ucap anna kecil sambil menangis sesenggukan.
"Boleh, sangat boleh. Sekarang, anna adalah putri ahjummah. Jadi anna sekarang harus memanggilku E-O-M-M-A, ara?" ucap shin kyung.
Anna menghentikan tangisnya dan tersenyum ceria mengiyakan permintaan shin kyung.
Flashback Off
Shin kyung eomma dulu adalah seorang ahjummah yang bekerja di rumahku. Setiap hari ia yang menemaniku bermain dan juga menceritakan dongeng pengantar tidur padaku. Semenjak kejadian di rumah sakit itu, aku sudah tinggal dan menjadi putri shin kyung eomma. Setiap hari aku berharap kalau eommoni akan menjemput dan membawaku pulang. Tapi sampai saat ini ia bahkan tidak pernah menjengukku saat aku berjuang untuk hidup melawan leukimia yang menyerangku.
Aku terlahir dengan sendok perak di mulutku. Kehidupanku sangat bahagia sebelum kejadian naas menimpaku hari itu. Aku mempunyai keluarga lengkap. Aku mempunyai 2 orang kakak yaitu Kim Joong Young oppa dan kembaranku yang bernama Kim Hyu Na. Aku juga mempunyai seorang adik laki-laki yang berbeda 1 tahun denganku yang bernama Kim Hyeon Won.
Tapi semenjak kejadian naas yang menimpaku hari itu dan merenggut nyawa saudara kembarku, semuanya berubah. Semuanya menyalahkanku atas kejadian itu dan aku juga menyalahkan diriku sendiri.
"Omo, sudah siang. Ahh mungkin aku akan terlambat" ucapku sambil bangkit dan menyambar tas ku yang berada di atas meja riasku tadi.
Aku segera berlari menuju tempat perhentian bis, hari ini aku tidak mengendarai sepeda kesayanganku karena aku sudah telat 5 menit.
"ANNA, KIM ANNA!" teriak seseorang yang ku yakini adalah suara chanyeol. Aku menghentikan lariku dan memastikan siapa yang memanggilku.
"Naiklah, kita bisa berangkat bersama!" ucap chanyeol dari dalam mobilnya. Tanpa berpikir panjang aku segera membuka pintu dan masuk ke dalam mobilnya.
"Gomawo, jeongmal gomawo!" ucapku pada chanyeol saat kami sudah sampai di sekolah. Aku segera turun dan berlari menuju kelas disusul dengan chanyeol di belakangku, karena kami satu kelas.
Huftt hari ini adalah hari keberuntunganku, karena saat jam pelajaran pertama songsaeng yang bersangkutan tidak hadir karena sakit, sehingga aku dan chanyeol tidak ketahuan jika terlambat.
Aku segera duduk di bangku ku dan menyiapkan semua peralatan yang akan ku pakai nanti saat jam pelajaran kedua. Aku melirik chanyeol yang tengah melirikku juga, aku tersenyum padanya dan ia membalasnya. Tiba-tiba jantungku berdetak kencang tidak beraturan.
"Ada apa dengan jantungku? Apakah karena tadi aku berlari saat mau ke kelas?" batinku.
➖➖➖➖➖➖➖
Glosarium :
uri anna : anna ku
jeongmal gomawo : terima kasih banyakCiutt ciutt! Sepertinya Anna mulai deg degan nih, wahh sepertinya sudah mulai ada rasa kayaknya. Wkwkwk! Gaje lagi gw😂 Jangan lupa tanggapan, koment dan kritikannya yah! kiss jauh dari author 😘😘😘
<typo dimana-mana>